Kata Dokter soal Penyebab Gerakan Janin yang Tidak Normal
Pernahkah Moms merasakan gerakan janin yang tidak normal selama kehamilan? Gerakan janin adalah tanda penting kehidupan di dalam rahim, yang menunjukkan pertumbuhan dan kesejahteraan si Kecil.
Namun, jika gerakan janin terasa terlalu sedikit, terlalu berlebihan, atau pola gerakannya berubah tiba-tiba, ini bisa menjadi sinyal adanya masalah.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memantau frekuensi dan pola gerakan janin, terutama di trimester kedua dan ketiga.
Yuk, simak informasi lengkap seputar gerakan janin yang tidak normal sesuai dengan penjelasan dr. Rudi Simanjuntak, Sp. O. G, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita
Gerakan Janin Tidak Normal
Menurut dr. Rudi Simanjuntak, gerakan janin merupakan tanda bahwa ada kehidupan di dalam rahim ibu.
"Umumnya gerakan janin pertama kali dirasakan ibu di usia kehamilan 20-24 minggu," jelas dokter yang praktik di RSPI Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, ini.
Jika dihitung, gerakan janin yang normal sebanyak 10 kali dalam 2 jam.
Sementara gerakan janin tidak normal ditandai dengan gerakan yang melemah atau bahkan tidak terasa sama sekali selama dua jam.
Jika hal tersebut terjadi, perlu segera dikonsultasikan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk diperiksa lebih lanjut.
Tanda Gerakan Janin yang Tidak Normal
dr. Rudi Simanjuntak menjelaskan apabila merasakan gerakan janin di usia kehamilan 20-24 minggu, lalu tidak lagi merasakan gerakan selama satu hari, hal ini red flag yang harus diperhatikan.
"Jika dalam waktu dua jam ibu tidak merasa ada gerakan janin, sebaiknya diberikan rangsangan suara agar janin bergerak," katanya.
Apabila belum bergerak juga, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ya, Moms.
Baca Juga: Apakah Pneumonia Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter Spesialis
Penyebab Janin Kurang Bergerak
Nah, setelah Moms mengetahui informasi dari dokter seputar gerakan janin yang tidak normal, ketahui juga penyebab janin kurang bergerak.
"Gerakan janin yang lebih sedikit daripada sebelumnya bisa jadi disebabkan oleh janin yang sedang tidur," jelas dr. Rudi Simanjuntak.
M.emasuki trimester 3 kehamilan atau mendekati hari perkiraan lahir (HPL), gerakan janin memang akan berkurang.
Hal ini disebabkan karena ruangan janin dalam rahim semakin sempit atau air ketuban terlalu banyak sehingga ibu kurang dapat merasakan gerakan janin.
Melemahnya gerakan juga dapat terjadi karena janin kurang mendapat asupan atau mengalami kompresi tali pusat akibat pecah ketuban.
Kompresi tali pusat menyebabkan aliran darah ke janin terhambat dan mengakibatkan janin lemah serta stres.
Jika tidak segera diketahui dan ditangani, hal ini dapat berisiko bagi keselamatan janin.
Baca Juga: Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak? Ini Kata Dokter!
Berikut penyebab lainnya seperti mengutip dari beberapa sumber:
1. Ketidakcukupan Asupan Oksigen dan Nutrisi
Ketidakcukupan suplai oksigen dan nutrisi ke janin, sering kali dikaitkan dengan masalah pada plasenta atau tali pusat, dapat mengakibatkan penurunan aktivitas gerakan janin.
2. Perubahan Pola Tidur Janin
Gerakan janin yang berkurang juga bisa disebabkan karena perubahan jam tidur janin di dalam rahim.
Sama seperti bayi setelah lahir, janin juga memiliki siklus tidur dan bangun.
Terkadang, Moms mungkin tidak merasakan gerakan karena janin sedang dalam fase tidur yang lebih panjang.
"Gerakan janin yang lebih sedikit dari biasanya bisa saja disebabkan oleh janin yang sedang tidur," kata dr. Rudi Simanjuntak.
3. Stres atau Kesehatan Ibu
Kondisi kesehatan Moms, termasuk stres, dapat mempengaruhi aktivitas gerakan janin.
Stres fisik atau emosional pada Moms bisa berdampak pada frekuensi gerakan janin yang dirasakan.
"Kondisi psikis dapat menyebabkan ibu tidak fokus merasakan gerakan janin.
Sehingga berpengaruh terhadap informasi yang disampaikan oleh janin melalui gerakan," ungkap dr. Rudi Simanjuntak.
Jadi, Moms yang sedang mengalami kondisi stres akan kesulitan untuk merasakan gerakan janin.
4. Masalah Kesehatan Janin
Kondisi kesehatan tertentu pada janin, seperti restriksi pertumbuhan intrauterin (IUGR) atau kondisi medis lainnya, juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas gerakan.
Jadi, dr. Rudi Simanjuntak menjelaskan bahwa gerakan janin yang tidak normal seperti kurang gerak tidak selalu menandakan adanya hal buruk.
"Namun, kondisi tersebut juga dapat menjadi tanda bahaya karena kurangnya aliran oksigen yang membahayakan keselamatan janin," jelasnya.
Oleh karena itu, jika Moms dengan usia kehamilan 20-24 minggu tidak merasakan gerakan janin selama satu hari, dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan yang merawat, ya.
Baca Juga: Gusi Belakang Bengkak dan Sakit Menelan? Ini Kata Dokter
Perbedaan Gerakan Janin dan Kontraksi
Moms mungkin bisa saja kesulitan membedakan gerakan janin yang tidak normal atau adanya kontraksi.
Nah, dr. Rudi Simanjuntak menyebutkan bahwa gerakan janin umumnya tidak teratur dan tidak selalu disertai dengan nyeri yang menyeluruh.
Sementara kontraksi sebagai tanda ibu akan melahirkan memiliki tanda:
- Durasi dan intensitas yang semakin lama semakin meningkat
- Rasa kontraksi semakin sesuai
- Rasa kontraksi semakin seirama dengan pembukaan serviksnya.
Apabila kontraksi terjadi tidak teratur, tetapi kadang muncul 1 kali sehari dan tidak terjadi perubahan serviks, hal tersebut bukanlah kontraksi sebagai tanda mendekati waktu kelahiran.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Penuaan Dini dan Penyebabnya Menurut Dokter
Cara Mencegah Pertumbuhan Janin Terhambat
Pertumbuhan janin terhambat adalah kondisi di mana gerakan janin yang tidak normal dan janin tidak tumbuh sesuai dengan usia kehamilan yang bisa meningkatkan risiko komplikasi selama dan setelah kelahiran.
Untuk mencegah kondisi ini, berikut adalah beberapa cara yang bisa Moms lakukan:
- Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Pastikan Moms mendapatkan cukup protein, zat besi, asam folat, dan kalsium yang membantu perkembangan janin yang sehat. Nutrisi yang tepat membantu mengoptimalkan pertumbuhan janin di dalam rahim.
- Kontrol Tekanan Darah dan Gula Darah
Kondisi tekanan darah tinggi preeklampsia dan diabetes gestasional bisa menghambat pertumbuhan janin.
Moms perlu rutin memantau dan menjaga agar tekanan darah serta gula darah tetap stabil selama kehamilan.
- Istirahat Cukup dan Hindari Stres Berlebihan
Stres yang berlebihan bisa memengaruhi kesehatan janin. Cobalah luangkan waktu untuk istirahat, tidur cukup, dan lakukan aktivitas relaksasi untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.
- Hindari Kebiasaan Buruk
Merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba selama kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Moms sebaiknya menghindari zat-zat berbahaya ini demi kesehatan si Kecil.
- Rutin Periksa Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan secara berkala sangat penting untuk memantau perkembangan janin. Jika ada tanda-tanda pertumbuhan terhambat, dokter bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Baca Juga: Janin Aktif Menendang Sepanjang Malam? Ini Kata Dokter
Itulah informasi seputar gerakan janin yang tidak normal.
Sebagai penutup, dr. Rudi Simanjuntak menjelaskan janin yang sehat ditandai dengan gerakan yang aktif.
Seperti, kaki yang menendang, tangan yang aktif, atau menyundul dengan kepalanya.
Dalam kondisi ini, artinya ekstremitas (anggota gerak) janin normal.
Semoga informasi seputar gerakan janin yang tidak normal menjawab kebingungan Moms, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.