10 Ular Paling Berbisa di Dunia, Terpopuler Ada King Cobra!
Ular paling berbisa di dunia merupakan makhluk yang menakutkan dan mematikan.
Dengan berbagai spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia, beberapa di antaranya memiliki racun yang sangat mematikan bagi manusia.
Salah satu contoh ular paling berbisa di dunia adalah Ular Taipan, yang dikenal memiliki racun yang sangat kuat dan mematikan.
Selain itu, Ular King Cobra juga termasuk dalam daftar ular paling berbisa di dunia dengan racunnya yang dapat membunuh manusia dalam waktu yang singkat.
Selain ular-ular tersebut, ada berbagai jenis ular berbisa lainnya yang patut diwaspadai.
Berikut daftarnya!
Baca Juga: Mengenal Jenis Ular Welang, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?
1. Inland Taipan
Ular Taipan Pedalaman (Oxyuranus microlepidotus) dikenal sebagai salah satu ular paling berbisa di dunia.
Ular ini secara alami ditemukan di pedalaman Australia yang berhabitat semi-gersang.
Nama "Microlepidotus," mengacu pada sisik-sisik kecil yang dimilikinya.
Ular ini memiliki racun yang sangat mematikan, dengan jumlah racun yang dihasilkan rata-rata sekitar 44 mg, dan bisa mencapai maksimum hingga 110 mg.
Beruntungnya, ular ini cenderung tidak agresif dan jarang ditemui oleh manusia di alam liar.
Meskipun demikian, gigitan ular ini memiliki potensi untuk membunuh manusia dewasa dalam waktu 45 menit.
2. Coastal Taipan
Ular Coastal Taipan merupakan salah satu ular paling berbisa di dunia. Ular ini dapat ditemukan di berbagai wilayah pesisir Australia dan Pulau Papua.
Nama ilmiahnya, Oxyuranus scutellatus, berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti "ekor berbentuk perisai."
Ular ini memiliki taring terpanjang di antara semua ular di Australia dan menghasilkan racun yang hampir identik dengan sepupunya, yaitu Ular Taipan Pedalaman (Oxyuranus microlepidotus).
Sebelum antivenom tersedia untuk spesies ini, gigitan Ular Coastal Taipan hampir selalu berakibat fatal. Racunnya dapat mengganggu sistem saraf, pembekuan darah, dan otot.
3. King Cobra
King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah sejenis ular berbisa yang endemik di Asia.
Meskipun memiliki kata "Cobra" dalam namanya, King Cobra sebenarnya bukan anggota dari genus Naja yang merupakan kelompok ular kobra sejati.
King Cobra adalah satu-satunya spesies yang termasuk dalam genus Ophiophagus.
Ular ini merupakan ular berbisa terpanjang di dunia, dengan panjang rata-rata mencapai 3,18 hingga 4 meter, dan panjang rekor yang mencapai 5,85 meter.
King Cobra memiliki variasi warna, mulai dari hitam dengan garis putih hingga cokelat keabu-abuan. Ular ini dikenal sebagai spesies yang bersifat agresif dan dianggap sangat berbahaya.
Baca Juga: Ular Weling dengan Sederet Mitos dan Faktanya
4. Saw-scaled Viper
Ular Saw-scaled Viper (Echis carinatus) dikenal sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia.
Spesies ini dapat ditemukan di berbagai wilayah, termasuk Timur Tengah, Asia Tengah, dan terutama di anak benua India.
Ular ini termasuk dalam keluarga Viperidae dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan pembekuan darah serta merusak jaringan.
Saw-scaled Viper memiliki ukuran yang kecil, dan mereka cenderung mudah tersinggung dan agresif.
Gigitan dari ular ini dapat mengancam nyawa manusia dan memerlukan perawatan segera dengan menggunakan anti-racun.
5. Eastern Tiger Snake
Eastern Tiger Snake (Notechis scutatus) merupakan salah satu ular berbisa yang paling mematikan di dunia. Ular ini dapat ditemukan di Australia, termasuk Tasmania dan pulau-pulau pesisirnya.
Eastern Tiger Snake tergolong dalam keluarga Elapidae dan memiliki taring beracun di bagian depan mulutnya.
Warna Eastern Tiger Snake dapat bervariasi, mulai dari cokelat keabu-abuan hingga hitam dengan garis-garis kuning.
Gigitan dari Eastern Tiger Snake dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan muntah, sambil merusak jaringan dan memengaruhi pembekuan darah.
6. Russell's Viper
Ular Russell's Viper (Daboia russelii) adalah spesies ular berbisa yang berasal dari anak benua India dan termasuk dalam "empat besar" ular berbisa di India.
Ular ini tergolong dalam keluarga Viperidae dan memiliki taring beracun di bagian depan mulutnya.
Distribusi Ular Russell's Viper mencakup wilayah India, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan.
Racun yang dihasilkan oleh spesies ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kerusakan jaringan dan masalah pembekuan darah, sehingga ular ini dianggap sebagai ular berbisa yang memiliki signifikansi medis.
Baca Juga: Mengenal Ular Pucuk, Sering Ditemukan di Pemukiman!
7. Blue Krait
Ular Blue Krait (Bungarus candidus), yang dikenal sebagai ular weling dalam bahasa Indonesia, adalah spesies ular berbisa yang endemik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ular weling memiliki panjang total hingga mencapai 108 cm, dengan ekor sepanjang 16 cm.
Ular ini aktif pada malam hari dan umumnya hidup secara soliter. Mereka biasanya ditemukan di hutan lembab dan perkebunan yang dekat dengan air.
Mangsa yang mereka konsumsi meliputi ular lain, kadal, dan kadang-kadang tikus atau reptil kecil lainnya.
Gigitan dari ular ini sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
8. Boomslang
Ular Boomslang (Dispholidus typus ssp) adalah sejenis ular berbisa yang tersebar luas di berbagai wilayah di Afrika.
Ular ini memiliki racun yang sangat kuat dan mampu menyebabkan pendarahan yang meluas.
Boomslang termasuk dalam keluarga Colubridae dan merupakan satu-satunya spesies dalam genusnya.
Nama "Boomslang" yang diberikan pada ular ini berasal dari Bahasa Afrikaans, di mana "Boom" berarti "pohon" dan "Slang" berarti "ular."
Ular Boomslang memiliki warna tubuh yang bervariasi, mulai dari hijau cerah hingga cokelat keabu-abuan.
Mereka aktif pada siang hari dan dapat ditemui di berbagai habitat, termasuk hutan, semak belukar, dan daerah bersemak.
9. Mojave Rattlesnake
Ular Mojave Rattlesnake (Crotalus scutulatus), yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai ular derik, adalah spesies ular paling berbisa di dunia yang tersebar luas di gurun barat daya Amerika Serikat dan Meksiko bagian tengah.
Ular ini juga sering disebut "Mojave green rattlesnake" atau "Mohave rattlesnake" karena warna cokelat khasnya.
Ular ini terkenal akan racunnya yang sangat kuat, yang merupakan campuran dari neurotoksin dan hemotoksin.
Racunnya dianggap sebagai salah satu yang paling kuat di antara semua jenis ular berbisa.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Habitat Ular Sanca di Indonesia
10. Stiletto Snake
Stiletto adalah ular berukuran kecil yang sangat beracun dan memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakan pada arteri jantung serta merusak jaringan di sekitarnya.
Ular ini dikenal dengan sebutan Stiletto atau ular "penusuk samping" karena taringnya yang besar keluar dari sisi mulutnya.
Ular ini tidak dapat menyerang ke depan karena adanya taring yang unik pada sisi mulutnya.
Baca Juga: 17 Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk pada Bayi
Itulah daftar ular paling berbisa di dunia, meski beberapa di antara tak hidup secara alami di Indonesia, kita tetap harus waspada, Moms!
- https://www.inaturalist.org/taxa/35172-Oxyuranus-microlepidotus
- https://australian.museum/learn/animals/reptiles/coastal-taipan/
- https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Ophiophagus&species=hannah
- https://www.inaturalist.org/taxa/31084-Echis-carinatus-carinatus
- https://animaldiversity.org/accounts/Dispholidus_typus/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.