23 Juli 2024

10 Jenis Ular Sawah yang Sering Ditemukan, Waspada!

Ada yang berbisa juga, lho!

Ular sawah adalah sebutan umum untuk berbagai jenis ular yang hidup dan berkembang di area persawahan.

Ular sawah memainkan peran penting dalam ekosistem sawah, terutama dalam mengontrol populasi hama seperti tikus dan serangga yang bisa merusak tanaman padi.

Baca Juga: Antisipasi Telur Ular di Rumah, Harus Segera Dicegah Moms!

Mengapa Disebut Ular Sawah?

Alasan mengapa disebut ular sawah adalah karena habitat utama mereka adalah sawah dan lingkungan yang serupa, seperti rawa dan tepi sungai yang lembap dan berair.

Sawah menyediakan lingkungan yang ideal bagi ular-ular ini untuk berburu makanan dan berlindung.

Menyebutnya sebagai ular sawah menjadi cara mudah untuk mengidentifikasi ular-ular yang sering ditemukan di lingkungan tersebut.

Penyebutan ular sawah lebih sering digunakan dibandingkan nama ilmiah atau spesifik jenis ularnya, karena lebih mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat.

Jadi, ular sawah bukanlah nama spesifik untuk satu jenis ular, ya Moms.

Melainkan istilah umum yang mencakup beberapa jenis ular yang berbagi habitat dan karakteristik serupa yang sering ditemukan di lingkungan persawahan.

Baca Juga: 6 Cara Menggambar Pemandangan, Ada Gunung, Pantai, dan Sawah

Ciri-Ciri Ular Sawah

Ciri Ciri Ular Sawah
Foto: Ciri Ciri Ular Sawah (Hongkongsnakeid.com)

Ciri-ciri ular sawah bisa bervariasi tergantung pada jenisnya.

Namun, ada beberapa ciri umum yang bisa dikenali pada ular-ular yang sering ditemukan di area persawahan.

Berikut beberapa ciri-ciri ular sawah:

1. Ukuran dan Bentuk Tubuh

Ular sawah biasanya memiliki tubuh yang panjang dan ramping.

Ukurannya bisa bervariasi dari yang kecil hingga sedang, biasanya antara 60 cm hingga 1,5 meter, tergantung jenisnya.

2. Warna dan Pola

Warna ular sawah umumnya berkisar antara hijau, cokelat, abu-abu, atau kombinasi dari warna-warna ini.

Beberapa jenis ular sawah memiliki pola garis atau bercak di tubuhnya.

3. Habitat

Ular sawah sering ditemukan di area yang lembap seperti sawah, rawa, sungai, dan lahan pertanian.

Mereka lebih suka tempat yang dekat dengan air karena banyak mangsanya yang hidup di sana.

4. Perilaku

Ular sawah biasanya aktif pada siang hari (diurnal), meskipun beberapa spesies bisa aktif pada malam hari (nokturnal).

Mereka tidak agresif terhadap manusia dan akan lebih memilih untuk menghindar jika bertemu manusia.

5. Makanan

Makanan ular sawah umumnya berbagai jenis hewan kecil seperti ikan, katak, serangga, dan hewan-hewan kecil lainnya yang ditemukan di habitat mereka.

Jenis Ular Sawah

Di Indonesia, ada beberapa jenis ular sawah yang sering masuk ke dalam rumah.

Hal ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan persawahan.

Lantas, apa saja jenis ular sawah yang sering ditemukan di Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya di sini!

1. Ular Jali

Ular Jali
Foto: Ular Jali (Thainationalparks.com)

Ular jali atau Ptyas korros adalah salah satu jenis ular yang dapat ditemukan di Indonesia.

Ular ini termasuk dalam keluarga Colubridae dan tidak berbahaya bagi manusia.

Melansir dari laman Kehati, ular jali memiliki panjang tubuh yang mencapai 2,5 meter dan memiliki warna tubuh yang dapat berubah-ubah, mulai dari perak, abu-abu, hingga coklat-oranye.

Ular jali biasanya hidup di daerah pertanian dan hutan dengan ketinggian hingga 3000 meter di atas permukaan laut. Ular jali aktif pada siang hari dan memakan tikus, katak, dan vertebrata kecil lainnya.

2. Ular Tanah

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) adalah salah satu jenis ular sawah berbisa yang dapat ditemukan di Indonesia, termasuk di Jawa.

Ular tanah hidup di tanah dan dapat memanjat pohon pendek. Mereka sering ditemukan di daerah pinggiran sawah, ladang, dan hutan hujan tropis dengan ketinggian hingga 2000 meter di atas permukaan laut.

Ular tanah memiliki sifat yang agresif, terutama saat merasa terancam.

Bisa ular tanah mengandung bahan anti-koagulan yang dapat mencegah pembekuan darah.

Ular ini juga memiliki mekanisme pertahanan dengan menyemburkan bisa ke arah mata, yang dapat menyebabkan luka permanen bahkan kebutaan.

3. Ular Sanca Kembang

Sanca Kembang
Foto: Sanca Kembang (Pinterest.com)

Ular sanca kembang atau Python reticulatus adalah jenis ular terpanjang di dunia.

Ular ini dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki berat mencapai 270 kilogram.

Ular sanca kembang memiliki pola sisik yang unik dan mencolok, membentuk jala atau reticulate dengan warna hitam dan cokelat.

Ular sanca kembang biasanya ditemukan dekat dengan sumber air, seperti sungai.

Ini merupakan cara mereka untuk berkamuflase sebelum menyerang mangsanya.

Makanan utama ular sanca kembang adalah mamalia kecil, burung, dan reptil lain. Ular sanca dewasa juga bisa memakan anjing, monyet, babi hutan, rusa, dan bahkan manusia.

Baca Juga: Serba-Serbi Hewan Reptil: Ciri, Keunikan, dan Habitatnya

4. Ular Weling

Ular weling (Bungarus candidus) merupakan spesies ular yang endemik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Jenis ular sawah ini memiliki kepala yang lonjong dan terlihat menyatu dengan badannya.

Ular weling termasuk dalam kelompok ular berbisa kuat dari familia Elapidae.

Racun yang dimiliki oleh ular weling dapat menyebabkan kematian, dengan tingkat kematian mencapai 70%.

5. Ular Sapi

Ular Sapi
Foto: Ular Sapi (Baliwildlife.com)

Ular sapi (Coelognathus radiatus), juga dikenal sebagai ular lanang sapi atau ular tikus kepala tembaga.

Ini adalah spesies ular tikus yang tersebar di daerah tropis India hingga Nusantara, termasuk Indonesia.

Ular sapi dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, termasuk hutan basah dan kering, persawahan, dan daerah pemukiman penduduk dengan ketinggian hingga 1.400 mdpl.

Ular sapi tidak berbisa, namun mereka memiliki air liur yang mengandung bakteri sehingga bisa menimbulkan infeksi jika menggigit manusia.


6. Ular Bandotan Tutul

Ular bandotan tutul (Fowlea favipunctatus) adalah salah satu jenis ular yang dapat ditemukan di Indonesia.

Ular ini termasuk dalam keluarga Elapidae dan memiliki panjang tubuh sekitar 1 meter.

Ular bandotan tutul dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, termasuk hutan dataran rendah, hutan hujan tropis, dan daerah pertanian.

Ular bandotan tutul termasuk dalam kelompok ular berbisa, namun tidak berbahaya bagi manusia.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Kucing Keracunan, Perhatikan Gejalanya!

7. Ular Pucuk

Ular Pucuk
Foto: Ular Pucuk (a-z-animals.com)

Ular pucuk (Ahaetulla prasina) adalah salah satu jenis ular sawah yang banyak ditemukan di Indonesia.

Ular ini termasuk dalam keluarga Colubridae dan memiliki panjang tubuh sekitar 1 meter.

Ular pucuk termasuk dalam kelompok ular tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia.

Mereka cenderung aktif pada siang hari dan memangsa hewan kecil seperti tikus dan kadal.

8. Ular Sanca Bodo

Sanca bodo (Python bivittatus) adalah sejenis ular besar dari suku Pythonidae.

Awalnya, ular ini adalah anak jenis dari Python molurus (Sanca India), tetapi sekarang dijadikan spesies tersendiri.

Ular ini memangsa hewan-hewan berukuran sedang hingga besar, seperti kadal, tikus, burung, ayam hutan, musang, kera, bajing, rusa, dan kijang.

Ular sanca bodo dapat menjadi ancaman bagi anak-anak kecil maupun orang dewasa karena ukuran dan kekuatan lilitannya yang sangat kuat.

9. Ular Sendok Jawa

Ular Sendok Jawa
Foto: Ular Sendok Jawa (Aag.co.id)

Ular sendok Jawa (Naja sputatrix) adalah spesies ular sendok yang endemik di Pulau Jawa.

Ular ini dikenal dengan sebutan "sendok" karena bentuk lehernya yang dapat memipih menyerupai sendok saat terancam.

Ular sendok Jawa termasuk salah satu jenis kobra yang mampu menyemprotkan racun bisa ke arah pengganggunya.

Bisa yang dimiliki oleh ular ini berupa neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada mangsa atau lawannya.

Baca Juga: Mengenal Hewan Mamalia, dari Ciri hingga Contohnya

10. Ular Tampar

Ular tampar (Dendrelaphis pictus) adalah jenis ular sawah kecil dari suku Colubridae yang tersebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Ular tampar memiliki tubuh yang ramping dan panjang, dengan warna tubuh yang cokelat kehijauan atau keabu-abuan dengan bercak-bercak kecil berwarna putih atau kuning.

Ular tampar tidak berbisa bagi manusia, namun berbisa mematikan bagi sesama ular.

Ular tampar dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, termasuk hutan dataran rendah, hutan hujan tropis, dan daerah pertanian.

Baca Juga: 12+ Jenis Ular Laut yang Perlu Diwaspadai saat Diving

Demikian informasi seputar jenis ular sawah yang sering dijumpai di Indonesia.

Semoga informasi ini dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan kewaspadaan kita, ya!

  • https://www.ecologyasia.com/verts/snakes/indo-chinese_rat_snake.htm
  • https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-biology/calloselasma-rhodostoma
  • https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/ular-jali-ptyas-korros/?lang=en
  • https://animaldiversity.org/accounts/Python_reticulatus/
  • https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Bungarus&species=candidus
  • https://guatemala.inaturalist.org/taxa/966797-Fowlea-flavipunctatus
  • https://www.thainationalparks.com/species/ahaetulla-prasina
  • https://uk.inaturalist.org/taxa/30482-Naja-sputatrix
  • https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Bungarus&species=candidus
  • https://animaldiversity.org/accounts/Python_reticulatus/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.