Mengulik Ulkus Kornea, Infeksi yang Membuat Mata Merah dan Membengkak
Kornea atau lapisan terluar yang menjadi pelindung mata bisa mengalami masalah yang disebut dengan ulkus kornea.
Sudah tahukah Moms kenapa bisa terjadi ulkus kornea dan pengobatan seperti apa yang tepat untuk atasinya?
Apa Itu Ulkus Kornea?
Foto: Morancore.utah.edu
Pada bagian depan mata terdapat lapisan bening yang bernama kornea, tepatnya di depan iris (bagian yang memberi warna pada mata).
Selayaknya jendela, kornea bertugas menerima, memfokuskan, hingga membiaskan cahaya yang masuk agar bisa diterima lensa mata.
Meski berada di bagian paling luar dari mata, kornea dilindungi oleh air mata agar tidak terkena bakteri, virus, dan jamur.
Nah, ulkus kornea (keratitis) adalah luka terbuka pada kornea yang biasanya disebabkan oleh infeksi mata.
Salah satu contoh akibat dari infeksi mata misalnya saat Moms menggunakan lensa kontak terlalu lama.
Terkadang, kondisi mata kering yang parah maupun gangguan mata lainnya juga dapat menjadi penyebab ulkus kornea.
Baca Juga: Mata Berkunang-Kunang? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya Moms
Gejala Ulkus Kornea
Foto: Bookaneyetest.co.uk
Sebelum mengalami gejala ulkus kornea, Moms mungkin mengalami tanda-tanda infeksi berikut ini:
- Gatal pada mata
- Mata berair
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Sensasi terbakar atau perih di mata
- Keluar cairan menyerupai nanah di mata
- Mata merah
Setelah itu, gejala ulkus kornea baru muncul dan berkembang. Berikut tanda ulkus kornea yang perlu Moms perhatikan:
- Mata sakit
- Peradangan pada mata
- Mata merah
- Perasaan seperti ada yang mengganjal di mata
- Keluar cairan seperti nanah dari mata
- Penglihatan kabur
- Mata lebih sensitif terhadap cahaya
- Kelopak mata membengkak
- Terlihat ada bintik putih pada kornea
Jika Moms, Dads, atau Si Kecil mengalami gejala tersebut maupun merasakan keanehan pada mata, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Ulkus kornea perlu segera diobati. Bila dibiarkan tanpa pengobatan, penglihatan bisa rusak bahkan berisiko mengakibatkan kebutaan, Moms.
Baca Juga: 5 Ciri Mata Sehat dan Cara Menjaganya, Wajib Tahu!
Penyebab Ulkus Kornea
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dari American Academy of Ophthalmology, penyebab ulkus kornea adalah berikut ini:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri memang umum terjadi pada pengguna lensa kontak.
Khususnya jika Moms hobi menggunakan lensa kontak untuk waktu yang lama, peluang mata terinfeksi bakteri sehingga menyebabkan ulkus kornea bisa lebih besar.
2. Infeksi Virus
Infeksi virus herpes simpleks dan virus varicella (penyebab cacar air dan herpes zoster) juga dapat menjadi penyebab ulkus kornea.
3. Infeksi Jamur
Pemakaian lensa mata (softlens) maupun tetes mata steroid yang kurang tepat dapat mengakibatkan infeksi jamur.
Lama kelamaan, kondisi ini bisa menjadi penyebab ulkus kornea.
4. Infeksi Parasit
Infeksi parasit akibat Acanthamoeba juga bisa mengakibatkan ulkus kornea. Acanthamoeba adalah amoeba mikroskopis bersel tunggal yang hidup di air tawar tanah.
Amoeba ini bisa mengakibatkan infeksi pada manusia bila masuk ke mata, terutama bagi pengguna lensa kontak.
5. Luka pada Kornea
Selain dari infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit, penyebab ulkus kornea bisa karena lecet atau luka di lapisan ini.
Timbulnya lecet atau luka pada kornea biasanya disebabkan oleh cedera pada mata, misalnya akibat gores kuku, kuas make up, maupun mata terkena benda tajam.
Ini karena ketika mata mengalami cedera, mungkin terjadi goresan-goresan luka yang kemudian terinfeksi oleh bakteri.
6. Sindrom Mata Kering
Seseorang dikatakan mengalami sindrom mata kering bila kondisi mata tidak lembap oleh bantuan air mata.
Jika dibiarkan terus, mata yang kering ini bisa membuat mata perih hingga akhirnya luka.
Inilah yang kemudian menjadi penyebab ulkus kornea.
7. Bell's Palsy
Bell's palsy adalah gangguan yang membuat otot wajah melemah sehingga tampak melorot.
Penyakit ini bisa memengaruhi fungsi kelopak mata yang seharusnya bisa membuka dan menutup mata untuk mencegah masuknya kotoran, debu, dan lainnya.
Jika kelopak mata tidak berfungsi dengan baik, kornea akan mengering sehingga menimbulkan bisul dan ulkus kornea.
Baca Juga: Bak Horor Tapi Nyata, Simak Fakta Kondisi Air Mata Darah
Apa Saja Faktor Risikonya?
Foto: Orami Photo Stock
Risiko mengalami ulkus kornea mungkin lebih besar bila Moms memakai softlens, terlebih untuk waktu yang lama.
Jika Moms pakai lensa kontak cukup lama, misalnya semalaman, risiko untuk mengalami ulkus kornea bisa 10 kali lebih besar.
Ini karena ada bakteri yang mungkin saja terperangkap di dalam lensa kontak sehingga memicu ulkus kornea.
Tak hanya itu, faktor risiko ulkus kornea lainnya meliputi:
- Adanya goresan di bagian pinggir atau tepi lensa kontak yang mengikis kornea sehingga mudah menangkap bakteri pemicu infeksi
- Partikel kecil kotoran yang terperangkap di bawah lensa kontak bisa menggores kornea mata
- Gangguan mata yang membuat mata kering
- Peradangan pada kelopak mata (blefaritis)
- Bulu mata tumbuh ke dalam
- Kelopak mata masuk ke dalam
- Cedera kornea
Cara Mendiagnosis
Foto: Orami Photo Stock
Dokter biasanya menggunakan alat khusus bernama fluorescein untuk mencari jika ada kerusakan pada kornea mata.
Selanjutnya, kornea diperiksa menggunakan mikroskop khusus yang disebut dengan slit lamp.
Pemeriksaan menggunakan slit lamp membantu dokter untuk melihat jika ada kerusakan pada kornea dan menunjukkan bila Moms memiliki ulkus kornea.
Jika hasil menunjukkan bahwa infeksi mengakibatkan ulkus kornea, dokter mungkin mengambil sedikit sampel jaringan agar bisa diperiksa lebih lanjut.
Baca Juga: Berbagai Fakta Mengenai Warna Mata Manusia yang Beraneka Ragam
Bagaimana Cara Mengatasi Ulkus Kornea?
Foto: Orami Photo Stock
Pengobatan ulkus kornea biasanya disesuaikan dokter dengan kondisinya. Berikut pilihan cara mengatasi ulkus kornea:
1. Pakai Obat
Obat yang diberikan dokter tergantung penyebab awal ulkus kornea. Mungkin berupa obat tetes mata antibiotik, antivirus, atau antijamur.
Aturan pakai obat tetes mata tersebut cukup sering, yakni setiap 1 jam sekali yang diulangi terus setiap hari sesuai saran dokter.
Untuk membantu mengobati rasa sakit, dokter juga bisa memberikan obat penghilang rasa sakit oral (minum) dan obat tetes mata untuk melebarkan pupil.
Selain itu, tablet antijamur mungkin diberikan tergantung kondisi ulkus kornea.
Dokter juga mungkin meresepkan obat tetes mata steroid atau anti-inflamasi setelah infeksi membaik atau benar-benar hilang.
Obat tetes mata steroid atau anti-inflamasi bertujuan untuk mengurangi pembengkakan sekaligus membantu mencegah timbulnya jaringan parut pada bekas luka.
Namun, penggunaan tetes mata steroid ini sebaiknya hanya dipakai berdasarkan resep dokter, ya, Moms.
Jika perlu, obat pereda nyeri mungkin diberikan untuk membantu mengurangi rasa sakit.
2. Menjalani operasi
Obat biasanya menjadi perawatan awal yang diberikan untuk mengatasi ulkus kornea.
Namun, jika pemberian obat tidak membantu mengurangi gejala bahkan kondisi ulkus kornea semakin parah, dokter mungkin menyarankan operasi transplantasi kornea.
Operasi ini dilakukan dengan mengeluarkan kornea yang bermasalah dan menggantinya dengan yang sehat dari orang lain.
Prosedur medis ini juga bisa ditempuh bila obat sebenarnya mampu mengurangi keparahan gejala, tetapi bekas luka di kornea sulit hilang.
Nah, inilah mengapa operasi transplantasi kornea bisa menjadi pertimbangan untuk membantu mengoptimalkan penglihatan.
Jika gejala tiba-tiba memburuk selama perawatan, segera beri tahu dokter mata, ya!
- https://www.aao.org/eye-health/diseases/corneal-ulcer
- https://www.webmd.com/eye-health/corneal-ulcer
- https://www.healthline.com/health/corneal-ulcers-and-infections
- https://www.msdmanuals.com/professional/eye-disorders/corneal-disorders/corneal-ulcer
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.