20 Mei 2020

Vaksin Hepatitis, Ini Aturan dan Efek Sampingnya

Berikan pada anak sejak dini

Simak penjelasan tentang vaksin hepatitis di sini, yuk, Moms.

Hepatitis merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia. Penyakit yang menyebabkan peradangan hati ini termasuk penyakit kronis yang dapat membahayakan nyawa seseorang.

Infeksi virus pada hati yang diklasifikasikan sebagai hepatitis ada 5 jenis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus yang berbeda bertanggung jawab untuk setiap jenis penyakit hepatitis yang ditularkan oleh virus.

Jenis penyakit hepatitis ini umumnya bisa dicegah dengan pemberian vaksin. Namun yang akan kita bahas kali ini adalah vaksin hepatitis A dan B yang umum diberikan.

Baca Juga: 6 Alasan Orang Tua Menolak Pemberian Vaksin untuk Anaknya

Pentingnya Vaksin Hepatitis A dan B

vaksin hepatitis
Foto: vaksin hepatitis (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Kombinasi vaksin hepatitis A dan hepatitis B digunakan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis A dan hepatitis B. Vaksin ini bekerja dengan cara membuat tubuh kita menghasilkan perlindungan sendiri (antibodi) terhadap penyakit yang menyerang.

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV), dan paling sering menyebar melalui makanan atau air yang terinfeksi. Selain itu juga bisa menyebar melalui kontak dekat orang-ke-orang dengan orang yang terinfeksi.

Vaksin hepatitis A dibuat dari virus hepatitis A yang terbunuh dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi terhadap virus hepatitis A.

Pada sebagian besar penerima vaksin, antibodi mulai berkembang segera setelah dosis pertama tetapi tidak mencapai tingkat perlindungan selama 2 hingga 4 minggu. Dosis kedua vaksin direkomendasikan setidaknya enam bulan setelah dosis pertama untuk memberikan perlindungan yang berkepanjangan.

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), dan disebarkan melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti darah, air liur, air mani, atau cairan vagina; dengan jarum suntik atau berbagi jarum; atau dari ibu ke anak.

Baca Juga: Ingin Imunisasi Si Kecil? Ketahui Aturan Wajib sebelum Melakukan Vaksinasi

Vaksin hepatitis B efektif dan aman. Sebagian besar mereka yang divaksinasi mengembangkan antibodi pelindung ketika mereka mendapatkan vaksin dan dilindungi dari infeksi hepatitis B.

Aturan Pemberian Vaksin Hepatitis A dan B

vaksin hepatitis
Foto: vaksin hepatitis

Foto: Orami Photo Stock

Mengutip dari jurnal Sari Pediatri, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam memberikan vaksin hepatitis A dan B. Aturannya dijelaskan berikut ini.

1. Pemberian Vaksin Hepatitis A

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan vaksin hepatitis A sebagai imunisasi dasar yang wajib diberikan pada anak-anak.

Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan setelah anak berusia 2 tahun dalam 2 dosis. Dosis pertama diberikan setelah anak berusia 2 tahun, dan dosis kedua diberikan 6–12 bulan setelah dosis pertama diberikan.

2. Pemberian Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir, karena setidaknya 3,9% ibu hamil merupakan pengidap hepatitis dengan risiko transmisi maternal kurang lebih sebesar 45%. Berikut jadwal pemberian vaksin hepatitis berdasarkan kondisi ibu:

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Bisa Mengidap Hepatitis?

  • Pada yang lahir dari ibu yang tidak terdeteksi mengidap hepatitis B atau tidak, vaksin hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali, yaitu dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan dan dosis ketiga umur 6 bulan.
  • Pada bayi yang lahir dengan ibu pengidap hepatitis B, vaksin juga diberikan sebanyak 3 kali, yaitu dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan sesudahnya, dan dosis ketiga diberikan pada usia 6 bulan.
  • Pada bayi yang lahir dengan ibu yang tidak mengidap hepatitis B, diberikan vaksin hepatitis B pada saat lahir sampai usia 2 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan kemudian, dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi pertama.

Pengulangan pemberian vaksin hepatitis B dipertimbangkan saat anak berusia 10-12 tahun.

Efek Samping Pemberian Vaksin Hepatitis A dan B

vaksin hepatitis
Foto: vaksin hepatitis (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Setelah pemberian vaksin hepatitis A dan B, tentu ada efek samping lain yang mengikuti. Saat anak menerima vaksin hepatitis A, efek samping yang muncul biasanya ringan, termasuk nyeri, eritema, dan sakit pada tempat penyuntikan. Efek lain yang bisa juga dirasakan seperti demam, malaise, rasa lelah, sakit kepala, mual, diare dan hilangnya selera makan.

Sedangkan pemberian vaksin hepatitis B akan memunculkan efek samping seperti demam, terasa gatal-gatal, mual, muncul ruam di kulit, bengkak di area bekas suntikan, sensasi terbakar pada kulit, sakit kepala, dan tubuh yang mudah lelah.

Meski begitu, penting bagi Moms untuk memberikan anak vaksin hepatitis sejak dini ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.