09 Juni 2022

Mengenal Veneer Gigi Kelinci, Mulai dari Cara, Harga, dan Risikonya!

Prosedur yang sedang populer

Moms pernah dengar perawatan veneer gigi kelinci?

Ini adalah salah satu perawatan yang semakin populer karena diyakini menambah kecantikan pada seseorang.

Veneer gigi kelinci atau bunny teeth ini dianggap bisa membuat wajah seseorang menjadi lebih awet muda.

Oleh karena itu, banyak yang tidak segan merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan penampilan gigi seperti gigi kelinci.

Bahkan, perawatan veneer ini bukan hanya diminati oleh wanita saja, tapi juga oleh kaum pria.

Lantas, seperti apa sih veneer gigi kelinci, bagaimana cara melakukan, dan berapa harganya?

Mari simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: Implan Gigi, Prosedur Pemasangan Gigi Tiruan dengan Mengganti Akar Gigi

Mengenal Bentuk Gigi Kelinci

veneer gigi kelinci
Foto: veneer gigi kelinci

Foto: burkburnettfamilydental.com

Gigi kelinci adalah sebutan untuk dua gigi depan di rahang atas yang umumnya memiliki ukuran dan bentuk yang lebih panjang daripada gigi lain di sekitarnya.

Mereka memiliki gigi dua gigi depan yang lebih besar dan panjang dan besarnya, layaknya seperti gigi kelinci.

Sebetulnya, setiap manusia memiliki bentuk dan ukuran gigi yang tidak sama.

Beberapa ada yang giginya besar-besar, ada yang kecil-kecil, atau ada pula yang besar dan kecil.

Namun, mereka yang memiliki ukuran gigi depan yang lebih besar dari ukuran rata-rata orang kebanyakan juga memiliki sebutan tersendiri dalam dunia medis.

Kondisi tersebut dinamakan makrodontia.

Nah, makrodontia ini bukan kelainan yang membahayakan, ini adalah kondisi saat bentuk gigi seseorang terlihat unik.

Kondisi ini bisa terjadi karena faktor riwayat gentik atau keturunan.

Artinya, jika ada buyut, kakek, nenek, atau orang tua memiliki kondisi ini, maka Moms pun berpotensi akan memilikinya juga.

Baca Juga: Baru Tumbuh Gigi, Perlukah Mengajak Bayi ke Dokter Gigi?

Veneer Gigi Kelinci untuk Kecantikan

veneer gigi kelinci
Foto: veneer gigi kelinci

Foto: refinery29.com

Moms bisa melakukan prosedur veneer untuk memutihkan dan merapikan gigi.

Namun, prosedur satu ini juga bisa diandalkan untuk membuat bunny teeth.

Jika Moms tertarik untuk memasang veneer gigi kelinci, maka harus melakukannya hanya di dokter gigi profesional yang berpengalaman.

Ini dilakukan untuk menghindari malpraktik medis oleh oknum tidak bertanggung jawab yang bisa menyebabkan efek samping berbahaya pada gigi.

Ada dua metode pengerjaan yang bisa digunakan untuk membuat dua gigi depan rahang atas lebih panjang, yaitu direct veneer dan indirect veneer.

Untuk lebih memahaminya, simak ulasannya berikut ini:

1. Direct Veneer

Direct veneer adalah metode pasang veneer gigi kelinci yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan bahan resin komposit.

Penggunaan bahan resin ini dibutuhkan untuk membentuk dua gigi depan lebih panjang dari gigi sebelahnya, seperti layaknya bentuk gigi kelinci.

Setelah bahan tersebut selesai dibentuk, maka resin akan dikeraskan menggunakan sinar laser.

Bahan resin yang sudah mengeras kemudian akan dipoles untuk didapatkan bentuk yang sempurna.

Setelah itu, akan dipasangkan pada dua gigi depan di rahang atas.

Baca Juga: Mengatasi Plak Gigi pada Anak, Tak Cukup dengan Sikat Gigi?

2. Indirect Veneer

Metode ini berbeda dengan metode sebelumnya, sebab lapisan veneer di metode indirect veneer tidak bisa diaplikasikan langsung ke gigi.

Selain itu, bahan yang digunakan juga akan berbeda dari metode direct veneer.

Pada metode ini, bahan yang digunakan untuk membuat lapisan veneer adalah bahan porcelain.

Sebelum nantinya ia dipasangkan ke gigi, veneer porcelain akan dicetak terlebih dahulu di laboratorium sesuai dengan bentuk gigi kelinci yang diinginkan.

Sambil menunggu veneer porcelain selesai dicetak, dokter biasanya akan membuat veneer sementara.

Setelah proses pencetakan selesai, maka veneer porcelain akan dipasang ke dua gigi depan rahang atas.

Lama pengerjaan untuk indirect veneer ini bisa berlangsung sekitar 1 hingga 2 minggu.

Sama seperti prosedur kesehatan lainnya, prosedur veneer gigi kelinci dengan metode direct veneer atau indirect veneer memiliki risiko yang sama besar.

Beberapa risiko yang bisa terjadi apabila melakukan kedua prosedur tersebut, antara lain:

  • Lapisan veneer yang rusak dan terlepas.
  • Warna gigi menjadi tidak sama
  • Gigi menjadi lebih sensitif.
  • Munculnya kerusakan gigi.

Baca Juga: Cegah Gigi Berlubang pada Anak dengan Rajin Sikat Gigi, Ini Tips dari Dokter Spesialis Gigi Anak

Harga Veneer Gigi Kelinci

Ingat, veneer sebenarnya dilakukan untuk banyak fungsi.

Tak hanya fungsi estetika, ada juga pula fungsi mastikasi (pengunyahan) dan fungsi fonetik (berbicara, yang dipertimbangkan agar pasien tidak mengalami kesulitan bicara setelah prosedur).

Nah, untuk berapa besaran harga veneer gigi kelinci, maka tarifnya bisa berbeda-beda di tiap tempat perawatan.

Veneer untuk satu gigi bisa berkisar Rp 8 juta, beberapa klinik lain yang premium, harganya bisa mencapai Rp 12 juta.

Namun, ada juga klinik yang menawarkan harga perawatan Rp 6 hingga 7 juta per gigi.

Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan

veneer gigi kelinci
Foto: veneer gigi kelinci

Foto: scottsdaledentalexcellence.com

Veneer adalah prosedur yang ditujukan untuk memperbaiki penampilan gigi depan.

Ia menggunakan cangkang tipis yang berfungsi melapisi permukaan gigi.

Lapisan buatan ini sebenarnya bisa memperbaiki tampilan gigi yang rusak, tidak proporsional, atau berubah warna.

Jika berencana mendapatkan veneer agar gigi mirip kelinci, pahami dulu setiap manfaat dan risiko yang dimiliki prosedur ini.

Untuk melakukannya, dokter akan mengikis beberapa milimeter enamel gigi terlebih dahulu.

Oleh karenanya, prosedur ini umumnya tidak boleh dilakukan bagi mereka yang punya gigi sensitif.

Mereka yang punya gigi renggang, giginya terlalu bertumpuk atau terlalu maju (tonggos), atau yang mengalami kerusakan gigi parah juga tidak boleh melakukan prosedur ini.

Baca Juga: Tambal Gigi saat Hamil, Amankah?

Selain itu, warna veneer tidak bisa dapat diubah setelah dipasang.

Warna asli veneer bisa bertahan sekitar 5 hingga 10 tahun, sementara warna gigi asli di sekitarnya bisa berubah lebih cepat.

Lapisan veneer juga bisa bergeser posisi, berlendir, atau jadi kasar yang memicu kerusakan gigi di sekitarnya.

Prosedur yang dilakukan bahkan dapat membuat gigi sulit dibersihkan dan menyebabkan gusi lebih rentan iritasi.

Oleh sebab itu, konsultasi dulu ke dokter gigi sebelum memutuskan memasang veneer gigi kelinci.

Pasang veneer hanya di dokter gigi profesional dan berpengalaman, ya!

Pastikan juga manfaat veneer yang didapatkan nanti lebih besar ketimbang risikonya.

Itulah berbagai informasi terkait veneer gigi kelinci yang perlu diketahui.

Jadi, pertimbangkan dulu baik-baik sebelum memasangnya, ya!

  • https://www.healthline.com/health/big-teeth
  • https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/v/veneers#
  • https://www.colgate.com/en-us/oral-health/kids-oral-care/understanding-macrodontia-what-it-is-and-how-to-treat-it

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.