Wajib Tahu, Ini Tanda-Tanda Bayi Rewel Karena Berkebutuhan Tinggi
Sifat dan perilaku anak yang satu dengan lainnya tentu berbeda. Jika Moms perhatikan, ada bayi yang cepat beradaptasi, mau digendong oleh siapa pun, selalu menyunggingkan senyum manisnya, dan mudah untuk diatur. Namun, ada juga beberapa bayi rewel, terlihat manja, hanya mau digendong oleh Moms, atau sedikit-sedikit ingin diperhatikan.
Jika Moms mengalami sendiri kondisi yang disebutkan terakhir, maka kemungkinan besar Si Kecil merupakan bayi berkebutuhan tinggi (high need baby).
Bayi Rewel, Bayi Berkebutuhan Tinggi
Foto: babycenter.com
Bayi berkebutuhan tinggi cenderung merupakan bayi rewel yang memerlukan perawatan ekstra. Efek dari bayi rewel ini juga rentan menyebabkan jadwal harian bayi dan Moms berubah setiap hari. Mulai dari jadwal tidur, makan, hingga buang air besar Si Kecil menjadi tidak teratur.
Karakteristik lain dari bayi berkebutuhan tinggi juga terlihat saat Si Kecil disentuh atau digendong orang lain, maka ia akan marah dan menjadi bayi rewel.
Selain sangat hiperaktif, bayi berkebutuhan tinggi juga tidak menyukai suara berisik atau stimulasi berlebih yang dapat membuatnya menjadi bayi rewel. Bayi juga akan cenderung banyak menangis, terutama saat baru bangun tidur.
“Bayi berkebutuhan tinggi tidak hanya sekedar meminta makan atau memegang, mereka akan menuntut dengan keras. Hal ini seringkali menyebabkan orang tua merasa dimanipulasi atau dikendalikan oleh anak,” ungkap dokter anak Dr. William Sears.
Bahkan menurut Dr. William Sears, sifat bayi rewel karena berkebutuhan tinggi sudah bisa terlihat sejak Si Kecil masih dalam kandungan.
“Bayi berkebutuhan tinggi cenderung aktif di dalam perut Ibu-nya dan penendang kandung kemih penuh waktu, seperti sedang ingin mengatakan pada dunia bahwa ia membutuhkan lebih banyak ruang,” ungkapnya.
Baca Juga: 3 Cara Menghadapi Anak yang Rewel karena Tumbuh Gigi
Sifat Bayi Rewel dan Berkebutuhan Tinggi
Foto: romper.com
Melihat sifat dan perilaku bayi rewel berlebihan, tidak jarang membuat Moms membandingkan dengan sifat bayi lain yang cenderung lebih tenang dan mungkin jadi menyalahkan cara Moms mendidik Si Kecil.
“Tidak ada yang bisa orangtua lakukan untuk menjadikan seorang bayi berkebutuhan tinggi atau mengubahnya,” ungkap Judy Arnall, ahli tumbuh kembang anak dan penulis Discipline Without Distress..
Sehingga Moms tidak perlu mencari tahu apa yang salah saat mendidik Si Kecil, karena bayi rewel merupakan sifatnya, bukan karena cara Moms mendidik. Saat Moms mulai terbiasa dan mempelajari sifat bayi rewel, maka seiring waktu Moms akan memahami kebutuhan bayi.
Keterampilan Si Kecil juga akan semakin bertambah, sehingga bisa mengelola kebutuhannya sendiri. Pada saat inilah, sifat bayi rewel akan berkurang dan lebih mudah diprediksi.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh tentang Kolik pada Bayi
Cek Kesehatan Bayi Rewel
Foto: happiestbaby.com
Bayi rewel bukan hanya menjadi pertanda bayi berkebutuhan tinggi, namun dalam beberapa kasus bisa menandakan adanya masalah kesehatan pada bayi. Misalnya: kolik yang ditandai dengan bayi rewel dan menangis terus menerus selama tiga sampai empat jam dalam beberapa hari setiap minggu.
Holly Klaassen dalam website miliknya thefussybabysite.com menyebutkan bahwa jika bayi rewel dari hari pertama Si Kecil lahir, maka biasanya merujuk pada bayi berkebutuhan tinggi dibandingkan kolik. Karena kolik biasanya baru terjadi mulai usai bayi dua sampai tiga minggu.
Baca Juga: Mengenal Arsenic Hour, Momen Bayi Menangis Tanpa Sebab di Malam Hari
Cara lain untuk melihat bayi berkebutuhan tinggi atau sedang mengalami kolik adalah dari intensitas bayi rewel. Bayi kolik cenderung lebih tenang saat siang hari dan mengalami periode bayi rewel saat sore ke malam hari. Sedangkan, bayi rewel yang berkebutuhan tinggi bisa terjadi kapanpun, baik pagi, siang, ataupun malam.
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.