3 Alasan Bulimia dan Anoreksia Dapat Memengaruhi Kesuburan
Wanita yang mengidap bulimia dan anoreksia atau memiliki sejarah akan penyakit ini sebelumnya, cenderung memiliki lebih banyak masalah kesuburan, kehamilan yang tidak direncanakan, dan perasaan negatif akan kehadiran seorang anak.
Hal ini merupakan hasil penelitian dari King’s College London dan University College London yang meneliti 11.000 wanita hamil, termasuk di dalamnya 500 wanita dengan sejarah bulimia dan anoreksia, seperti dikutip dalam webmd.com.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat gangguan makan juga harus dilihat sebagai tanda peringatan bagi wanita mengenai kemungkinan adanya tantangan lebih terkait dengan kehamilan,” ungkap salah satu tim peneliti, Abigail Easter.
Bagaimana hubungan antara bulimia dan anoreksia? Temukan jawabannya di bawah ini.
1. Lemak Tubuh & Hormon
Foto: eugenepeds.com
Untuk mencapai hormon yang seimbang, tubuh juga membutuhkan lemak sehat.
Lemak tubuh – yang juga dikenal sebagai jaringan adiposa – seringkali jahat, tapi tetap tubuh membutuhkan lemak. Sedangkan orang yang memiliki masalah gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia biasanya menjalani pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi dasar.
Jika seseorang memaksa diri untuk muntah atau menggunakan obat pencahar untuk mengosongkan perut dengan cepat, maka tubuh tidak memiliki waktu untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dimakan.
Dikutip dari verywellfamily.com, salah satu manfaat dari lemak ini adalah untuk menghasilkan hormon estrogen.
Saat tubuh tidak menghasilkan hormon estrogen yang cukup, maka sistem reproduksi tidak akan berfungsi dengan baik. Sedangkan pada pria, kadar lemak tubuh yang terlalu sedikit akan mengurangi produksi testosteron yang dapat berdampak pada produksi sperma, libido rendah dan disfungsi ereksi.
Baca Juga : Makan Banyak Tapi Tetap Kurus, Ternyata Ini 4 Penyebabnya!
2. Ovulasi dan Menstruasi
Foto: newsnetwork.mayoclinic.org
Dikutip dari everydayhealth.com, sebagian besar wanita yang anoreksia dan sekitar 50% wanita dengan bulimia tidak lagi mengalami periode menstruasi (amenorrhea).
Penurunan berat badan ekstrim dengan pengurangan kalori yang disebabkan oleh bulimia dan anoreksia ini diyakini menyebabkan pengurangan hormon yang diperlukan untuk mempertahankan level estrogen.
“Dalam situasi ini, ada perubahan pada tingkat hormon dan menekan ovulasi serta menstruasi. Wanita yang mengalami amenorrhea juga mungkin mengalami osteoporosis dan tulang keropos,” ungkap Profesor Kebidanan dan Ginekologi di University of Texas Medical School, Houston, Pamela Berens, MD, seperti dikutip dari everydayhealth.com.
Baca Juga : Ingin Cepat Kurus, Amankah Mengonsumsi Pil Diet?
3. Penyusutan Ovarium & Rahim
Foto: medicalnewstoday.com
Pada beberapa wanita dengan anoreksia, khususnya yang periode menstruasinya telah berhenti, studi USG panggul menemukan bahwa ovarium para wanita tersebut menyusut kembali ke ukuran sebelum masa pubertas.
Beberapa wanita juga memiliki ukuran rahim yang lebih kecil dari normal. Hal ini mungkin terkait dengan kadar hormon abnormal, yang disebabkan oleh kurangnya lemak tubuh.
(GS/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.