3 Cara untuk Membuat Anak Balita Berhenti Mengempeng
Mengempeng atau mengisap dot merupakan kebiasaan yang dilakukan bayi atau balita untuk mengendalikan kecemasan atau stres.
“Bayi tak punya cara lain untuk mengendalikan ‘penderitaan’ yang mereka rasakan. Bayi tidak bisa bicara, tidak bisa minta selimut, dan belum bisa menggunakan tangannya untuk mengambil benda. Mengisap empeng dapat membuat mereka tenang,” terang Richard Dowell, Ph.D., dokter spesialis anak di Evangelical Community Hospital di Lewisburg, Pennsylvania.
Lalu, pada usia berapa anak harus berhenti mengempeng?
Pendapat para ahli ternyata berbeda-beda, Moms.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak harusnya berhenti mengempeng saat mencapai usia 1 tahun.
Jika anak belum bisa berhenti mengempeng saat ia sudah berusia di atas 2 tahun, kebiasaan ini dapat mempengaruhi bentuk mulut dan pertumbuhan gigi anak.
Preeti Parikh, M.D., dokter spesialis anak dan dosen di departemen pediatri di Icahn School of Medicine di Mount Sinai mengatakan, mengisap tidak termasuk ke dalam tahap perkembangan anak yang sudah berusia 1 tahun.
Oleh karena itu, saat anak mencapai usia 1 tahun, sebaiknya ia berhenti mengempeng.
Namun, umumnya anak balita menghentikan sendiri kebiasaan mengempeng pada usia 3 atau 4 tahun.
Hal ini, menurut Richard Dowell, Ph.D., dokter spesialis anak di Evangelical Community Hospital di Lewisburg, Pennsylvania, tidak perlu dikhawatirkan.
“Pada akhirnya, anak akan mengembangkan strategi yang lebih tinggi untuk mengelola stres – biasanya setelah anak mencapai usia 2 tahun. Anak akan berhenti mengempeng saat sudah menemukan strategi lain untuk mengelola stresnya,” kata dokter Dowell.
Apakah Moms sedang berencana menghentikan kebiasaan mengempeng pada balita? Berikut ini ada 3 tips yang bisa Moms terapkan agar anak berhenti mengempeng.
1. “Hilangkan” Empeng Si Kecil
Foto: babycenter.com
Sejak jauh-jauh hari, Moms bisa memberi tahu si Kecil bahwa, misalnya, pada saat ulang tahunnya yang ke-2, ia sudah tidak boleh mengempeng lagi. Saat tanggal itu tiba, Moms dapat mengatakan bahwa dotnya sudah tidak ada. Ia pun tak mempunyai pilihan lain selain tidak lagi mengempeng.
Menurut Natasha Burgert, M.D., dokter spesialis anak di KCKidsDoc di Kansas City, Missouri, “menghilangkan” empeng anak agar ia berhenti mengempeng terbukti efektif agar anak mau berhenti mengempeng.
2. Stop Perlahan-Lahan
Foto: thesuccessfulparent.com
Bila Moms tak tega untuk langsung menghentikan kebiasaan mengempeng pada balita, Moms dapat mencoba cara ini: kurangi frekuensi si Kecil mengempeng. Misalnya, setelah berusia 1 tahun, si Kecil hanya boleh mengempeng saat mau tidur dan tidak boleh di waktu lain. Lalu setelah ia berusia 1,5 tahun, misalnya, ia harus benar-benar stop mengempeng.
3. Tawarkan Alternatif Lain
Foto: thelovelist.net
Anak senang mengempeng untuk menenangkan dirinya saat ia takut atau cemas. Moms dapat mengubah kebiasaan ini dengan menawarkan alternatif lain untuk menenangkan diri si Kecil saat ia berada dalam situasi yang tidak nyaman. Misalnya, memeluk dan mengusap-usap anak, menyanyikan lagu favoritnya, membuatkan minuman favoritnya, atau langsung menyodorkan boneka kesayangannya.
Nah, itulah 3 cara yang bisa diterapkan agar balita berhenti mengempeng. Kalau Moms, biasa menerapkan strategi seperti apa?
Jika Moms bingung dengan kebiasaan mengempeng anak, simak juga artikel-artikel berikut ini, ya.
Tanda Dot dan Botol Susu Bayi Harus Diganti dengan yang Baru
Ini Dampak Empeng pada Kesehatan Gigi dan Mulut Bayi yang Tidak Banyak Diketahui Orang
Ini Dampak Jika Bayi Ngempeng dan Cara Mengatasinya
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.