4 Cara Mengurangi Kebiasaan Balita Merengek
Yuk, simak 4 cara mengurangi kebiasaan balita merengek berikut ini.
Mendengar si Kecil merengek memang bisa memancing emosi ya, Moms? Bukan hanya tidak enak didengar, Moms juga mungkin khawatir rengekan si Kecil akan mengganggu orang-orang di sekitar.
Alasan Balita Merengek
Sebenarnya, untuk mengurangi kebiasaan balita merengek, kita perlu tahu dahulu alasannya. Berikut ini adalah alasan-alasan tersebut dikutip dari buku Caring for Your School-age Child: Ages 5 to 12 yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics.
1. Bentuk Komunikasi
Foto: edencastleschool.com
Anak balita sering merengek bukan berarti ia manja, Moms. Dikutip dari situs web Baby Center, merengek merupakan salah satu cara anak balita berkomunikasi, terutama untuk mengutarakan kemauannya.
“Anak balita sering kali tidak tahu cara lain [yang efektif] untuk mengutarakan keinginannya,” ujar Dr. Tina Gabby, dosen perilaku dan pengembangan di University of California, San Fransisco. Anak balita juga mudah frustrasi, yang kemudian mendorong mereka untuk merengek.
Baca Juga: 4 Strategi Mengakhiri Kebiasaan Balita Suka Merengek
2. Menarik Perhatian Orang Tua
Foto: positiveparentingsolutions.com
Alasan lain balita sering merengek adalah untuk menarik perhatian orang tuanya. Misalnya, ia merasa tiap kali ia berbicara atau bercerita, Moms atau Dads tidak mendengarkan dengan saksama.
Atau, ketika ia mengharapkan bantuan dari orang tuanya, Moms atau Dads enggan menghentikan pekerjaan yang sedang dilakukan dan meminta si Kecil untuk minta bantuan orang lain atau mengatasi sendiri kesulitan yang sedang ia hadapi.
Mengurangi Kebiasaan Balita Merengek
Sekarang, setelah tahu alasan balita sering merengek, ini dia cara tepat untuk mengurangi kebiasaan balita merengek itu.
1. Beritahu Ketidaksukaan Moms dan Dads
Foto: herfamily.ie
Cara pertama mengurangi kebiasaan balita merengek adalah Moms dan Dads perlu memastikan si Kecil paham dengan apa yang ia lakukan saat merengek.
Cara paling gampang adalah merekam suara si Kecil saat ia merengek, lalu memperdengarkan rekaman itu kepadanya.
Katakan bahwa suara merengek itu tidak enak didengar dan dapat mengganggu orang lain.
Baca Juga: Bayi Menangis saat Tidur? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Ajari Balita Cara Mengutarakan Perasaannya
Foto: maggiedent.com
Beri contoh cara berbicara yang baik dan sopan. Bila perlu, berlatihlah dengan si Kecil sehingga ia mengerti betul perbedaan antara berbicara yang baik dan merengek.
Katakan juga bila Moms dan Dads tidak dapat memahami ucapannya bila ia berbicara dengan cara merengek-rengek.
3. Jangan Turuti Kemauan Si Kecil
Foto: allprodad.com
Tegaskan bahwa Moms dan Dads tidak akan menuruti kemauannya bila disampaikan dengan cara merengek.
Orang tua perlu konsisten menerapkan ini demi mengurangi kebiasaan balita merengek hingga benar-benar berhenti.
Bila Moms dan Dads menuruti kemauan si Kecil saat ia merengek, kemungkinan besar ia akan mengulanginya lagi karena menganggap cara itu efektif untuk mendapatkan keinginannya.
Baca Juga: Berapa Takaran Jumlah ASI yang Dibutuhkan oleh Bayi?
4. Beri Perhatian yang Cukup
Foto: startribune.com
Pastikan Moms dan Dads memberikan perhatian yang cukup kepada si Kecil. Caranya mudah, seperti betul-betul mendengarkan si Kecil ketika ia sedang berbicara atau bercerita.
Selain itu, cepat merespons panggilan atau permintaan si Kecil, meskipun Moms sedang mengerjakan sesuatu. Bila pekerjaan Moms tidak dapat disela, minta si Kecil untuk menunggu sebentar – yang penting jangan mengacuhkannya.
Michele Borba, Ed.D., penulis buku Parents Do Make a Difference mengatakan, upaya mengurangi kebiasaan balita merengek bisa jadi butuh waktu berminggu-minggu atau berhari-hari.
“Tidak mungkin memberi tahu si Kecil sekali atau dua kali saja dapat langsung membuatnya mengubah kebiasaan tersebut,” ujar Borba. Jadi, Moms dan Dads harus bersabar, ya.
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.