4 Hal Wajib 'Sensor' Saat di Depan Anak
Jika sebelumnya dunia hanya milik berdua, setelah Si Kecil hadir dalam hidup Moms dan pasangan, ada hal-hal tertentu yang perlu sedikit ‘disensor’. Bayi yang lucu dan menggemaskan memang seorang mahluk polos yang mungkin belum mengerti apa-apa.
Namun si polos yang belum bisa berbicara ini juga selalu belajar dalam setiap detik kehidupannya. Dia mengamati apa yang terjadi di sekitarnya, termasuk tentunya apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Sementara sengaja atau tidak, terkadang ada beberapa perkataan ataupun tindakan Moms yang sebenarnya tidak pantas dilakukan di depan Si Kecil. Tenang saja, walaupun ada yang harus dibatasi tapi ada cara cerdik yang bisa Moms lakukan untuk mengamankan perilaku tanpa harus banyak bersusah-susah.
Pertengkaran
Memiliki anak tidak lantas membuat kehidupan Moms tiba-tiba menjadi harus bebas konflik. Akan selalu ada saat-saat dimana Moms dan pasangan akan memiliki pendapat berbeda, berargumentasi, dan bertengkar.
Siasati: Yang terpenting bagi Si Kecil adalah Moms tetap bersikap tenang saat merawatnya sepanjang hari. Selain itu, saat Moms ingin membicarakan hal serius dengan pasangan yang mungkin akan membuat Moms berdua berbeda pendapat, pilih waktu ’aman’, misalnya saat Si Kecil sedang tidur lelap. Namun jika pembicaraan panas terlanjur terjadi dan anak mulai rewel atau menangis di tengah pertengkaran Moms, langkah cerdik yang bisa dilakukan adalah berhenti sejenak.
Tayangan Dewasa
Si Kecil bangun tengah malam untuk minta susu, dan Moms ingin sekali menonton DVD Walking Dead agar tidak mengantuk. Solusinya, mungkin Moms bisa mencari film lain, karena menurut Direktur Center on Media and Child Health di Children’s Hospital Boston, Michael Rich, bayi terhubung dengan baik pada nada emosional di televisi. Jika ada rasa takut, marah, nyeri, atau tangisan, mereka bisa memahaminya.
Siasati: Jika Moms ingin Si Kecil minum susu dan segera tidur lagi, lebih baik redupkan lampu atau hindari suara berisik yang menstimulasi. Simpan saja tayangan dewasa tersebut untuk Moms sendiri, dan biarkan anak belajar menenangkan dirinya sendiri sampai akhirnya akan bisa tertidur kembali sendiri.
Musik Terlalu Keras
Bepergian dengan Si Kecil dan Moms ingin memutar keras-keras lagu The Chainsmokers agar lebih bersemangat? Memutar musik boleh saja, asalkan Moms perhatikan seberapa keras volume musik tersebut, dan seberapa ’keras’ lirik lagunya. Selain musik, pertimbangkan juga pendengaran Si Kecil sebelum membawanya ke acara berisik, seperti karaoke bersama, menonton pertandingan sepakbola atau balap mobil.
Siasati: Menurut Brian Fligor, ScD, direktur Diagnostic Audiology di Children’s Hospital Boston, bayi berkembang pesat dalam suasana tenang, kaya bahasa, dan musik tetaplah diperlukan. Siasati dengan membuat tingkat keberisikan suara tidak lebih besar dari coffee shop yang sibuk, saran Dr. Fligor.
Saat Bercinta
Ketika suasana sudah memanas dan Moms beserta pasangan sedang bercinta, tiba-tiba terdengar tangisan Si Kecil dari tempat tidurnya! Oke, sepertinya Moms tertangkap basah dan ada yang terganggu dengan kegiatan seru Moms. Tangisan ini menurut Jennifer Shu, MD, penulis Heading Home With Your Newborn: From Birth to Reality, adalah karena suara berisik atau hentakan hebat yang membuat anak takut. Namun, ia juga menyatakan bahwa melihat atau mendengar aktivitas seks di usia dini tidak mungkin memiliki efek jangka panjang.
Siasati: Saat bayi tidur, kreatiflah menciptakan privasi bagi Moms dan pasangan. Moms bisa membawa membawa monitor bayi saat bercinta di ruangan berbeda, atau menggunakan latar belakang suara lembut untuk menyamarkan suara.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.