4 Mitos Salah Kaprah Seputar Stroke, Termasuk yang Bisa Terjadi Pada Ibu Hamil
Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang mengakibatkan gejala gangguan saraf bahkan kematian. Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah. Sehingga sebagian otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan mengalami kematian jaringan.
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang stroke. Apakah semua itu benar, Moms?
Coba kita lihat beberapa mitos dan fakta tentang stroke di bawah ini agar tak salah penanganan dan berakibat fatal.
Mitos: Stroke hanya menyarang orang tua
Faktanya, stroke bisa terjadi pada setiap orang di setiap saat. Menurut data yang ada pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, seorang pemuda dari Portsmouth, Hempshire, Inggris, mengalami riwayat bekuan darah di jantung yang mengakibatkan kematian. Ditemukan pula adanya data pasien termuda di RSCM Jakarta, berusia 21 tahun yang sudah terkena stroke akibat penyumbatan pembuluh darah otak.
Baca Juga : 4 Hal Seputar Serangan Stroke di Usia Muda
Mitos: Stroke terjadi hanya pada penderita jantung
Faktanya, stroke adalah serangan yang terjadi pada otak dan bisa terjadi pada siapapun. Penderita jantung, diabetes, dan hipertensi mempunyai risiko yang lebih tinggi.
Mitos: Stroke bukan penyakit turunan
Faktanya, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat stroke, maka akan meningkatkan peluang terjadinya stroke pada keturunannya.
Mitos: Jika terjadi serangan stroke maka lakukan tusuk jarum pada telinga, jari tangan atau jari kaki
Faktanya, stroke terjadi karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah ke otak, bukan pada pembuluh darah tepi anggota tubuh lainnya. Melakukan tusuk jarum pada anggota tubuh malah akan berisiko infkesi jika jarum tidak steril.
Baca Juga : Kenali 5 Jenis Penyakit yang Menyerang Pegawai Kantoran
Pencegahan Stroke dengan Perilaku CERDIK dan PATUH
Bagi orang sehat, harus CERDIK agar terhindar dari risiko Stroke
Cek kesehatan secara teratur
Enyahkan asap rokok
Rajin olahraga
Diet sehat gizi seimbang
Istirahat cukup
Kelola stres
Baca Juga: Kenali Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Bagi penderita Stroke, harus PATUH sehingga terhindar dari serangan stroke berulang.
Periksa kesehatan secara berkala
Atasi penyakit dengan penobatan tepat
Tetap diet sehat dan gizi seimbang
Upayakan beraktivitas fisik dengan aman
Hindari merokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik
Baca Juga : Ciri Preeklampsia Pada Ibu Hamil
Stroke pada Ibu Hamil
Bagi Moms yang sedang hamil dan dalam keluarganya ada yang memiliki riwayat Stroke maka haruslah ekstra dalam pengecekan kesehatan dan darah selama kehamilan. Jika ibu hamil terkena stroke pada kehamilan maka akan muncul gejala pre-eklampsia yang jika tidak tertangani dengan baik akan berubah menjadi kasus eklampsia yang mematikan.
Pre-eklampsia biasanya akan terdeteksi pada kehamilan minggu ke-20 ke atas. Pada minggu tersebut ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia akan memiliki tensi darah yang sangat tinggi, dibarengi dengan kenaikan kadar protein pada urin dan pembengkakan pada tungkai kaki. Jika sudah begini, kehamilannya harus selalu dipantau dokter.
Eklampsia sendiri merupakan kasus langka, yang terjadi di akhir kehamilan. Eklampsia terjadi akibat adanya gangguan pada otak ibu hamil yang bisa mengakibatkan kejang-kejang atau pingsan. Eklampsia dapat dicegah dengan penanganan yang baik selama kehamilan.
(KAT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.