4 Mitos Seputar Kehamilan yang Sering Ditanyakan
Banyak mitos yang beredar seputar kehamilan di Indonesia. Biasanya, mitos-mitos itu berkembang menjadi sebuah pantangan karena alasan tertentu.
Hal ini dapat membuat Ibu yang baru pertama kali mengandung semakin bingung dan bahkan diliputi perasaan cemas berlebihan.
Beberapa contoh mitos yang sering ditanyakan seperti, apakah seorang ibu harus mengalami mual agar kehamilannya sehat? Atau, apakah membunuh binatang dapat membuat bayi lahir cacat?
Orami membahas mitos-mitos tersebut bersama dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS. Mitra Keluarga Kalideres, yaitu Dr. Ricky Susanto, SpOG, M.Kes.
Berikut beberapa mitos seputar kehamilan yang paling sering ditanyakan para ibu beserta kebenarannya.
1. Tidak Mual Saat Hamil Akan Sulit ASI
foto: bogor.tribunnews.com
Apakah ibu yang tidak mengalami mual dan mempunyai kadar hormon rendah saat kehamilan akan lebih kesulitan dalam melahirkan dan memberikan ASI yang baik?
dr. Ricky Susanto menjelaskan bahwa mual yang dialami pemicunya adalah hormon HCG.
dr. Ricky menambahkan untuk proses persalinan yang dibutuhkan adalah hormon oksitosin, sedangkan untuk ASI yang dibutuhkan adalah hormon prolactin. Jadi, antara satu hormon dengan hormon yang lain itu tidak terkait.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Ibu Hamil dan Bayi Saat Gerhana Bulan
2. Berat Badan Naik, Janin Tetap Kecil, Nutrisi Ke Mana?
foto: scarymommy.com
Berat badan ibu naik mencapai 20kg, namun saat di USG ukuran janin hanya 2.7kg saja. Apakah hal seperti ini wajar? Apakah janin tidak ikut mendapatkan asupan nutrisi dari apa yang dimakan oleh Ibu?
Menurut dr. Ricky, pembagian nutrisi yang Ibu dan janin dapatkan tidak bisa diatur. Pemberian nutrisi semua tergantung dengan metabolisme janin itu sendiri dan sebagian dari aliran tali pusat.
"Sehingga bisa saja Ibu berat badannya naik, tetapi janin tetap berukuran kecil. Atau bisa saja berat badan Ibu tidak naik, namun ukuran janinnya besar. Apalagi, metabolisme Ibu juga sangat berpengaruh," ujar dr. Ricky.
3. Operasi Cesar Dua Kali, Membuat Tubuh Menjadi Lemah
foto: parents.com
Apakah jika melakukan operasi cesar sebanyak dua kali dan seterusnya, maka akan membuat tubuh ibu jadi mudah penyakitan dan lemah?
Menurut dr. Ricky, melakukan operasi cesar lebih dari dua kali tidak akan membuat tubuh menjadi penyakitan apalagi lemah.
"Tetapi, risiko-risiko operasi tersebut yang ditakutkan adalah terjadinya lengket dan pendarahan. Proses penyembuhan luka juga menjadi faktor yang harus diperhatikan, karena berhubugan dengan imunitas Ibu," ujarnya.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Angkat Barang Berat?
4. Berhubungan Badan Saat Hamil Untuk Kontraksi Bayi Cepat Keluar
foto: todaysparent.com
Ada mitos seputar kehamilan yang mengatakan bahwa berhubungan badan dengan suami pada usia kandungan yang sudah matang dapat mempercepat kontraksi supaya bayi cepat keluar.
Jawaban dari mitos seputar kehamilan ini adalah bisa. Namun yang perlu diperhatikan adalah faktor dari spermanya. Menurut dr. Ricky, di dalam sperma mengandung prostaglandin yang dapat membantu memicu terjadinya persalinan.
Jadi, sekarang Moms sudah tahu kan berbagai mitos seputar kehamilan yang sering ditanyakan dan fakta sebenarnya.
(IRN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.