Pentingnya Tes Genetik Sebelum Program Hamil, Simak di Sini Yuk!
Tes genetik program hamil merupakan salah satu cara untuk mengetahui kemungkinan calon bayi akan mengidap penyakit genetik tertentu.
“Sebagian besar tes genetik dilakukan untuk mengetahui apakah calon Moms dan Dads mungkin merupakan pembawa kondisi genetik berbeda yang umum,” ungkap dokter kandungan dan endokrinologi reproduksi di Cleveland Clinic, Rebecca Flyckt, MD, seperti dikutip dari self.com.
Menjadi pembawa genetik, belum tentu Moms dan Dads memperlihatkan gejala tertentu.
Namun, gen tersebut tetap ada dan dapat meneruskannya ke keturunan Moms dan Dads.
Untuk itu, melakukan tes genetik program hamil dirasa cukup penting sebagai pencegahan keturunan Moms dan Dads mengidap penyakit tertentu.
Tes Genetik Program Hamil
Foto: elitecme.com
Tes genetik program hamil dilakukan melalui tes darah dan hasilnya akan keluar sekitar dua minggu.
Jika tes genetik program hamil menemukan resesif gen yang sama pada Moms dan Dads, maka ada satu dari empat kesempatan bayi akan memiliki penyakit genetik tersebut.
Sedangkan 50% kemungkinan bayi juga akan menjadi pembawa. Jika hanya satu orang tua yang memiliki gen bermutasi, maka 50% anak tetap menjadi pembawa gen, namun 0% kesempatan bayi akan mengalami penyakit genetik tersebut.
Baca Juga: Seluk Beluk Sindrom Turner, Kelainan Genetik yang Hanya Dialami Anak Perempuan
Waktu Tes Yang Tepat
Foto: medicalbag.com
Idealnya, tes genetik dilakukan sebelum merencanakan kehamilan. Namun, tes ini sebenarnya juga dapat dilakukan saat Moms sudah hamil.
Melakukan tes genetik program hamil dapat memberi Moms dan Dads pilihan serta waktu lebih banyak dalam membuat keputusan, jika hasil tes genetik program hamil tidak sesuai harapan.
Misalnya: jika hasil tes genetik program hamil memperlihatkan risiko bayi mewarisi gangguan penyakit tertentu, maka Moms dan Dads dapat memilih donor sel telur atau sperma dan melakukan IVF untuk memilih yang tidak membawa gangguan tersebut.
Pasangan juga bisa tetap menjalani kehamilan seperti biasa dan melakukan tes prenatal untuk mengetahui dengan pasti apakah bayi dalam kandungan positif mewarisi penyakit genetik.
Baca Juga: Mengenal Fenilketonuria, Kelainan Genetika Langka Pada Bayi Sejak Lahir
Mewarisi Penyakit Genetik
Foto: babycenter.com
Latar belakang etnis dan sejarah kesehatan keluarga merupakan faktor utama seseorang memerlukan tes genetik program hamil.
Beberapa penyakit genetik yang umum terjadi adalah cystic fibrosis (dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan masalah pencernaan), penyakit sel sabit (kelainan darah yang dapat menyebabkan anemia serta melemahkan sistem imunitas), thalassemia (menyebabkan anemia, masalah perkembangan tulang dan hati, hingga kematian bayi), dan penyakit tay-sachs (gangguan sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal pada anak usia dini).
Meski tes genetik program hamil dapat memberi petunjuk mengenai kemungkinan penyakit genetik yang akan diturunkan, namun tidak sepenuhnya memberikan hasil yang memadai.
“Beberapa tes genetik, seperti cystic fibrosis, hanya dapat mengidentifikasi beberapa mutasi dalam gen yang dapat menyebabkan kondisi kelainan,” ungkap Co-Director Program Konseling Genetik di Wayne State University dan Presiden National Society of Genetic Counselors, Angela Trepanier, MS, CGC, seperti dikutip dari parents.com.
Sehingga dengan kata lain, jika hasil tes genetik program hamil negatif, masih ada sedikit kemungkinan Moms atau Dads menurunkan penyakit genetik pada bayi.
Untuk itu, beberapa ahli juga menyarankan melakukan tes prenatal saat kehamilan, jika Moms atau Dads memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit genetik tertentu.
Baca Juga: Mengenal Cystic Fibrosis pada Anak: Gejala, Dampak, dan Cara Mengatasinya
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.