5 Dampak Polusi Bagi Ibu Hamil, Sangat Berbahaya!
Sulit bagi kita untuk menghindari polusi serta dampak yang ditimbulkannya pada kehamilan dan tumbuh kembang si kecil.
Pasalnya, polusi bisa berasal dari mana saja, partikel debu, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, knalpot kendaraan, asap pembakaran sampah, dan bahan kimia.
Paparan polusi udara yang berkepanjangan menimbulkan banyak gangguan kesehatan pada manusia, termasuk batuk, iritasi mata, sinus, penyakit pernapasan seperti bronkitis dan asma, kelelahan kronis, sesak napas, hingga kanker.
Dan di antara semua makhluk hidup, polusi memiliki dampak paling parah pada wanita hamil, anak-anak, bayi, mereka yang memiliki masalah pernapasan, dan orang lanjut usia.
Apa saja konsekuensi serius yang mungkin dialami wanita hamil akibat paparan polusi?
1. Berat Lahir Rendah
Foto: Pixabay
Idealnya, Moms melahirkan bayi dengan berat 3 hingga 4 kg di usia kehamilan 38-40 minggu. Bayi dengan berat lahir di bawah 2,5 kg dianggap memiliki berat lahir rendah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, dan salah satunya adalah paparan polusi udara saat hamil.
Sebuah penelitian yang menarik di Beijing — salah satu kota terburuk di dunia dalam hal polusi udara - meneliti hubungan polusi udara dengan berat badan lahir rendah.
Para peneliti mempelajari wanita yang hamil selama Olimpiade 2008 di Beijing, ketika kota itu diberi mandat untuk menurunkan emisi dan meningkatkan kualitas udaranya.
Hasil studi menemukan bahwa wanita yang melahirkan selama Olimpiade, ternyata melahirkan bayi yang beratnya 0,8 ons lebih berat jika dibandingkan dengan wanita yang melahirkan beberapa bulan sebelumnya.
Masih belum diketahui trimester, bulan, atau minggu mana yang paling rentan terhadap efek polusi udara, tetapi hasil penelitian ini tetaplah patut dipertimbangkan.
Foto: Kebersihan Udara Ternyata Berpengaruh Pada Kesehatan Bayi Baru Lahir Lho
2. Kelahiran Prematur
Foto: raisingchildren.net.au
Sebuah penelitian di Stockholm Environment Institute (SEI) di University of York, hampir tiga juta bayi dilahirkan prematur setiap tahun karena polusi udara.
Itu berarti, 18 persen dari semua kelahiran prematur tahunan dikaitkan dengan paparan polusi udara. Anak-anak yang lahir sebelum waktunya memiliki risiko signifikan terhadap gangguan neurologis dan cacat fisik permanen.
Walaupun kelahiran prematur dapat terjadi pada siapa saja karena berbagai alasan, polusi udara adalah salah satu yang harus diwaspadai.
3. Autisme
Foto: ajp.com.au
Sebuah penelitian di Harvard Medical School mengungkapkan bahwa wanita yang terpapar polusi partikel tinggi selama trimester ketiga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk melahirkan anak dengan autisme — terutama jika mereka tinggal di dekat jalan raya.
Baca Juga: 6 Penyakit yang Bisa Dicegah Jika Rajin Mencuci Tangan
4. Asma
Foto: smartparents.sg
Polusi udara memperburuk asma. Pada wanita hamil, ini bisa berbahaya karena asma dapat menyebabkan preeklampsia, suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan penurunan fungsi hati dan ginjal.
Ketika asma dikelola dengan baik, Anda dan bayi Anda akan baik-baik saja. Namun, asma yang tidak diobati dapat menyebabkan bayi menderita kekurangan oksigen, menyebabkan pertumbuhan yang buruk, kelahiran prematur, dan berat lahir rendah.
Penelitian juga menemukan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan peluang bayi Moms terserang asma di kemudian hari karena polusi dapat merusak plasenta.
Baca Juga: 5 Tanaman yang Bisa Membersihkan Udara di Dalam Rumah
5. Keguguran
Foto: businessmodelhub.com
Berbagai penelitian telah mengungkap bahwa polusi udara berkontribusi pada rendahnya tingkat kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Beberapa penelitian juga menghubungkan polusi udara dengan peningkatan risiko keguguran di awal kehamilan.
(VAN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.