5 Faktor yang Bisa Mempengaruhi Kecerdasan Balita
Demi mendukung buah hati tumbuh menjadi balita cerdas, banyak orang tua rela merogoh dompet untuk membayar berbagai macam kursus dan mainan edukatif.
Tapi, benarkah hanya pendidikan yang bisa mempengaruhi kecerdasan balita?
Menurut dokter anak spesialis perkembangan perilaku di MedMom Institute for Human Development, Dr. Tippy Sumpaico-Tanchanco, faktor genetik, IQ bawaan, dan pendidikan hanya mempengaruhi 50 persen kecerdasan balita, lalu bagaimana dengan sisanya?
Baca Juga : Ingin Anak Cerdas dan Mandiri? Ini Tipsnya Menurut Psikolog!
Untuk para Moms yang ingin buah hatinya tumbuh cerdas, ternyata beberapa faktor berikut juga tidak boleh diabaikan:
1. Dukungan Orang Tua
Foto: mameal.com
Moms, sering memberikan stimulasi sederhana seperti mengobrol, membaca buku, menonton tayangan edukatif serta berbagai aktivitas lain yang merangsang imajinasi dan rasa ingin tahu ternyata dapat meningkatkan kecerdasan balita.
Ini terbukti dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Proceedings of the National Academy of Sciences, dimana hippocampus atau area otak yang mengatur ingatan dan pembelajaran akan berukuran lebih besar bila terus dirangsang.
Begitu pula sebaliknya, Moms. Anak dengan IQ tinggi bisa berkurang kecerdasannya bila keluarga dan orang sekitar tidak memberikan perhatian dan kasih sayang, serta tidak dapat mendorong kemampuan berpikirnya.
Baca Juga : Tak Hanya Cerdas Akademik, Moms Perlu Kenali 8 Kecerdasan Anak Lainnya
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
Foto: huffpost.com
Sebagai orang tua, Moms sebaiknya tidak mengukur kecerdasan balita hanya dari pencapaian akademis, tapi juga dari kemampuannya untuk mengendalikan emosi dan berhubungan dengan orang lain.
Para pakar kesehatan mental sendiri sudah sepakat, balita dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi akan memperlihatkan hasil yang lebih baik di sekolah maupun pergaulan.
Baca Juga: Ingin Membuat Si Kecil Semakin Pintar? Kenalkan Saja dengan 6 Aktivitas Hobi Ini!
3. Kesesuaian Gaya Belajar
Foto: leightons.co.uk
Moms, kecerdasan anak bisa semakin meningkat bila dia diberikan proses pengajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya. Nah, gaya belajar sendiri ada beberapa macam, yaitu:
- Visual: Belajar melalui gambar, foto, dan pemahaman spasial.
- Aural: Belajar melalui suara dan musik.
- Verbal: Belajar melalui kata, baik tertulis maupun terucap.
- Fisik: Belajar melalui pengalaman langsung dengan menggunakan tubuh, tangan, dan indra peraba.
- Logis: Belajar melalui logika, hubungan sebab akibat, dan sistem.
- Sosial: Belajar dalam kelompok atau dengan orang lain.
- Soliter: Belajar dan bekerja sendiri
Memberikan stimulasi yang sesuai dengan gaya belajar balita akan membantunya menyerap informasi baru dengan lebih mudah.
Baca Juga : 5 Potensi Diri Anak yang Harus Dikembangkan Agar Bisa Sukses
4. Cukupnya Waktu Bermain
Foto: amazon.com
Mendorong kecerdasan balita bukan berarti mengisi harinya hanya dengan berbagai kursus lho, Moms.
Waktu bermain yang diisi dengan kegiatan edukatif bukan hanya akan membuat balita lebih senang belajar, tapi juga mendorongnya untuk lebih kreatif dan mandiri.
Selain berlari atau bermain sepeda, Moms bisa mengisi waktu bermain balita dengan permainan edukatif seperti puzzle, balok bongkar pasang, atau bahkan tebak-tebakan.
Baca Juga : Ini Dia 4 Cara Rahasia Membesarkan Balita Pintar!
5. Nutrisi
Foto: romper.com
Sudahkah Moms memberikan buah hati makanan dengan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh perkembangan otaknya?
Kalau ingin balita tumbuh cerdas, sebaiknya mulai berikan makanan yang kaya akan omega-3, DHA, dan ARA yang sangat baik untuk otak anak.
Sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung terlalu banyak gula atau lemak, karena lebih banyak memberikan pengaruh negatif pada kesehatan dan perkembangan otak balita.
Pada intinya, keseimbangan antara kasih sayang orang tua, pengalaman hidup dan pembelajaran sejak dini sangat mempengaruhi kecerdasan balita.
Bagaimana dengan Moms, apakah sudah memberikan balita semua faktor kunci diatas?
(WA)
Sumber: smartparenting.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.