Anak Suka Jajan, Berpengaruhkah Pada Kecerdasannya?
Moms tak bisa sepenuhnya mengontrol anak-anak ketika sudah di luar rumah terutama bila sudah urusan jajan.
Meski sudah dilarang untuk jajan sembarangan, Si Kecil tentu aja akan tetap melakukannya bahkan tak jarang ia lebih suka jajan ketimbang makan bekal dari ibu.
Bila anak suka jajan? Apa berpengaruh bagi kecerdasannya? Mari simak ulasan berikut:
Baca Juga : Masih Biarkan Si Kecil Jajan Sembarangan? Hati-hati, Ini 6 Bahaya Bagi Kesehatannya
Pengaruh Anak Jajan dengan Kecerdasannya
“Kalau anak kecil suka jajan itu dia pasti akan merasa kenyang duluan sebelum makan makanan utama yang disediakan oleh orang tua,” tutur profesor DR. Ir Ali Khomsan selaku ahli nutrisi.
Pada dasarnya makanan yang disediakan oleh orang tua sudah pasti akan lebih baik untuk gizi Si Kecil dibanding sekadar jajan yang hanya merupakan sumber kalori, MSG, gula dan garam saja.
Oleh karena itu, profesor Ali Khomsan juga memperjelas bahwa sebenarnya jajanan sifatnya hanya memenuhi kebutuhan kalori dan memenuhi tiga kali makan yang masih kurang tadi.
"Ketika jajan tadi menjadi dominan maka tiga kali makan yang seharusnya dipenuhi anak menjadi kurang. Akibatnya akan menyebabkan gangguan gizi karena keberagaman makanannya kurang dan dia hanya dipenuhi dari karbohidrat tadi," ujar profesor Ali.
Baca Juga : Kenali 6 Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah
Makanan yang Dapat Mencerdaskan Anak
Melihat penjelasan di atas Moms tentu akan semakin membatasi jajanan Si Kecil dan memperbanyak makanan yang bergizi untuknya.
Lalu kira-kira apakah makanan yang dirasa tepat untuk Si Kecil? Jawabannya adalah ikan. Penelitian menemukan bahwa makan makanan yang kaya omega-3 dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan kinerjanya.
Tak hanya itu, penelitian baru sekarang juga menemukan bahwa kandungan omega-3 dalam ikan dapat meningkatkan waktu reaksi, serta mengurangi tingkat kelelahan di otak setelah melakukan tugas-tugas berat.
Anak-anak yang makan ikan setidaknya sekali seminggu memiliki kecerdasan, atau IQ, yang hampir 5 poin lebih tinggi daripada IQ untuk anak-anak yang kurang makan ikan atau tidak sama sekali.
Lalu adakah dampak bila anak kurang atau berlebihan makan ikan?
“Diantara berbagai pangan hewani, ikan itu adalah yang memiliki komposisi lemak jenuh dan tak jenuh relatif optimal untuk kebutuhan tubuh," ujar profesor Ali.
Menurutnya, manusia membutuhkan asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perbandingan 1 banding 2. Artinya jangan terlalu banyak lemak jenuh dan perbanyak lemak tak jenuh.
"Nah, komposisi ini dicapai oleh ikan tetapi tidak dicapai oleh pangan hewani lainnya karena umumnya yang lain memiliki lemak jenuh lebih banyak,” tutur profesor Ali Khomsan.
Dengan demikian, Moms kini sudah tahu bukan bahwa selain sehat dan mencerdasakan,mengonsumsi ikan lebih dari satu minggu sekali memang dinilai baik untuk kebutuhan tubuh anak.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.