Ini 5 Hal yang Menjadi Alasan Bayi Menangis
Yuk, simak 5 alasan bayi menangis di sini.
Menangis pada bayi merupakan sesuatu yang normal. Si Kecil belum dapat berbicara, sehingga cara berkomunikasinya adalah dengan menangis.
Bahkan ketika anak-anak mulai bisa berbicara secara verbal, alasan seorang anak menangis bisa jadi tidak rasional.
Tetapi Moms harus tahu, menangis adalah aktifitas yang sehat jika merujuk pada sebuah studi pada 2011 yang diterbitkan dalamJournal of Research and Personality.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa menangis akan membantu orang merasa lebih baik
"Suara tangisan bayi menangkap perhatian Anda dengan cara yang biasanya dilakukan oleh beberapa suara lain di lingkungan," kata Katie Young dari University of Oxford, yang memimpin penelitian sambil mengamati bagaimana otak memproses tangisan bayi.
Baca Juga: Sudah Besar Tapi Anak Masih Sering Menangis, Bagaimana Cara Atasinya?
Alasan Bayi Menangis
Meski begitu, tetap saja Moms harus membuat bayi tidak menangis terlalu lama. Jadi, apa saja yang menjadi alasan bayi menangis ya Moms?
1. Merasa Lelah
Foto: webmd.com
Ini akan menjadi alasan yang paling sering ditemukan. Biasanya, kelelahan dapat terjadi saat diawali dengan kurang tidur.
Selain itu, aktivitas berlebih juga akan membuat Si Kecil terlalu lelah. Jika lelah, bayi akanlebih rentan cranky, marah berlebih, dan tidak bisa didiamkan.
Moms bisa mencegah kelelahan pada bayi dengan tetap menjaga pola tidur siang dan malamnya secara rutin. Pola tersebut terganung pada usia dan kebiasannya.
Tetapi waktu tidur yang sehat biasanya berkisar antara 7 dan 9 jam setiap malam. Perhatikan juga tanda-tanda kelelahan, seperti menggosok mata, menguap atau tampak sedikit berkaca-kaca di matanya.
2. Lapar
Foto: istockphoto.com
Jika Si Kecil selalu diberi makan secara teratur, alasan bayi menangis karena lapar akan bisa dihindari.
Tapi biasanya jika bayi menginginkan camilan atau terlalu asyik bermain, akan sulit baginya mengatakan jika dia lapar. Konsentrasinya berain akan memecah keinginannya makan.
Maka saat terasa lapar, bayi menangis berlebihan karena terlalu lapar. Biasanya, Si Kecil akan merasa lapar saat baru bangun tidur siang atau jika sudah tiga sampai empat jam sejak dia terakhir makan dan belum mendapatkan camilan.
Jika Si Kecil belum makan dalam beberapa saat dan suasana hatinya menurun dengan cepat, cobalah menawarkannya sedikit makan. Ini akan mencegahnya menangis berlebihan.
Baca Juga: Ternyata, Frekuensi Bayi Menangis yang Wajar Memang Sesering Ini
3. Stres
Foto: evolutionaryparenting.com
Tak dapat dipungkiri, bayi juga bisa merasakan stres. Jika terlalu berlebihan, Si Kecil juga akan menangis dan rewel.
Banyak hal yang bisa membuatnya stres. Bisa jadi karena terlalu banyak stimulus yang dia dapatkan dalam satu waktu.
Lingkungan juga bisa mempengaruhi kadar stres si kecil. Bisa jadi jika memiliki lingkungan rumah yang hening, Si Kecil akan sangat stress saat di ajak ke tempat ramai seperti konser, mall atau pasar. Bantu Si Kecil mengelola emosinya dengn mengurangi keadaan stressnya.
4. Mencari Perhatian
Foto: herfamily.ie
Menangis bisa saja menjadi salah satu cara bayi untuk mendapatkan perhatian Moms. Bisa jadi bayi terlihat gembira, tapi saat Moms berbalik Si Kecil tiba-tiba menangis.
Tampaknya kejadian ini sering dilewati ya Moms?
Bahkan, saat bayi mulai menangis dan Moms bertanya mengapa dia menangis atau menyuruhnya berhenti menangis, hal tersebut justru dapat mendorong kemarahan Si Kecil dan memperparah tangisannya.
Saat Si Kecil menangis, coba untuk tidak melakukan kontak mata dan jangan melakukan percakapan apa pun.
Tunjukkan pada Si Kecil bahwa dia dapat menarik perhatian Moms dengan bermain dengan baik misalnya.
Jangan lupa untuk sering bermain bersama sebagai ungkapan bahwa Moms memperhatikannya.
Baca Juga: Yuk Moms, Cek Frekuensi Bayi Menangis yang Wajar
5. Menginginkan Sesuatu
Foto: gettyimages.com
Bayi belum bisa mengerti perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Jadi, ketika bayi menginginkan sesuatu, mereka sering menyatakan bahwa mereka membutuhkannya sekarang dengan cara menangis.
Biasanya, Moms akan segera meresponsnya.
"Orang tua lebih cepat dan lebih akurat setelah mendengarkan vokalisasi bayi. Ini hampir seperti kita memiliki peningkatan dalam upaya kami untuk kinerja motif segera setelah mendengarkan vokalisasi yang mungkin memfasilitasi perilaku memberi perawatan," kata dia.
Moms bisa mencoba memahami keinginannya dengan mendekat kepada subjek yang ditunjuk oleh bayi.
Jika benar, biasanya tangisan bayi akan mereda dengan sendirinya. Jika belum, dia biasanya akan terus menerus menunjukkan perasaan kecewanya dengan menangis.
Ternyata alasan bayi menangis beragam ya Moms? Coba pelajari perbedaannya agar Moms dapat membuat waktu menangisnya tidak terlalu lama.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.