5 Kesalahan Orang Tua yang Bisa Membuat Balita Tenggelam Saat Berenang
Moms, yakin mengawasi dari pinggir kolam saja sudah cukup untuk menekan resiko balita tenggelam?
Dari data Centers for Disease Control and Prevention, tenggelam adalah penyebab utama kematian akibat kecelakaan pada anak berusia 1 hingga 4 tahun.
Bukan hanya di kolam renang umum, tapi juga di kolam pribadi, danau, dan badan air lainnya.
Apalagi, balita bisa tenggelam dalam waktu 25 detik saja meski berada di area kolam dangkal atau kolam khusus anak.
Walau sudah mengawasinya saat main air, ternyata resiko balita tenggelam bisa meningkat bila orang tua tanpa sadar melakukan beberapa kesalahan berikut:
1. Tidak Mengajarkan Rutinitas Sebelum Masuk Air
foto: EWG.org
Coba diingat, apa saat pergi ke kolam renang umum atau berwisata ke sungai dan danau Moms langsung saja membiarkan si kecil berenang dan main air tanpa persiapan?
Tanpa disadari, kebiasaan seperti itu memberikan pesan kalau dia tidak perlu waspada sebelum masuk air lho, Moms.
Padahal, berenang dan beraktivitas di air membutuhkan fokus dan konsentrasi untuk mengurangi resiko kecelakaan.
Agar si kecil tahu kalau berenang dan bermain air itu tidak boleh disepelekan, mulailah rutinitas sebelum masuk air, seperti pemanasan ringan, mengoleskan tabir surya, dan memakai pelampung.
Baca Juga: Dukung Tumbuh Kembang Anak dengan Berenang
2. Membiarkan Anak Masuk Ke Dalam Air Sesukanya
Foto: mybabysheartbeatbear.com
Balita harus tahu kalau dia tidak boleh masuk ke dalam air sebelum mendapatkan izin dan pengawasan penuh dari Moms dan orang dewasa lainnya.
Untuk menambah kewaspadaan balita dan Moms, biasakan si kecil untuk meminta izin langsung secara verbal bila dia akan masuk ke dalam air.
Termasuk juga saat balita ingin berenang di kolam kecil yang airnya dangkal ya, Moms.
3. Terlalu Mengandalkan Pelampung dan Alat Bantu Lainnya
Foto: thebump.com
Pelampung atau ban memang dirancang untuk mengurangi resiko balita tenggelam saat berenang ya, Moms.
Tapi bagaimana kalau alat bantu jatuh atau lepas tanpa Moms ketahui?
Apa balita tahu apa yang harus dilakukan kalau dia jatuh ke dalam air saat sedang tidak memakai alat bantu?
Disinilah pentingnya mengajarkan balita untuk bisa menemukan bagian pinggir kolam, berenang ke pinggir, lalu menyusuri tembok kolam sampai dia menemukan tangga atau pijakan yang aman untuk keluar dari kolam.
Baca Juga: Manfaat Berenang untuk Membentuk Kepribadian Anak
4. Selalu Menyuruh Anak Menggunakan Kacamata Renang Di Dalam Air
Foto: swimminglessons.com.sg
Moms, apa si kecil selalu berenang dengan menggunakan kacamata renang? Walau baik untuk mencegah iritasi mata, balita juga sebaiknya mulai dibiasakan melihat di dalam air tanpa kacamata.
Dengan begitu, saat si kecil terjatuh atau terpeleset masuk ke dalam kolam, dia bisa membuka mata untuk mencari tangga atau bagian pinggir kolam dan keluar sendiri.
5. Tidak Mengajarkan Balita Berenang
Foto: kiddieversity.com
Dari hasil studi yang dilansir oleh US National Library of Medicine, diketahui kalau belajar berenang bisa mengurangi resiko tenggelam pada balita usia 1 sampai 4 tahun hingga 88%.
Temuan itulah yang kemudian membuat American Association of Pediatrics menyatakan kalau balita sebenarnya sudah aman belajar berenang sejak usia 1 tahun.
Walau gerakannya masih belum sempurna, dengan belajar berenang setidaknya dia tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan saat berada di dalam air.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Anak Belajar Berenang?
Bagaimana dengan Moms, apa saja yang biasanya dilakukan untuk mengurangi resiko balita tenggelam?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.