09 April 2020

5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual ternyata menyimpan banyak mitos. Apa saja?

Moms, berhubungan seks tidak hanya sekadar mendapatkan orgasme, hamil, dan menciptakan keintiman. Kadang-kadang, jika Moms atau Dads aktif secara seksual, ada pula risiko tertular penyakit menular seksual.

Menurut American Sexual Health Association, satu dari dua orang yang aktif secara seksual akan mengidap penyakit menular seksual pada usia 25 dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat melaporkan bahwa 20 juta kasus penyakit menular seksual baru terjadi tiap tahunnya.

Selain itu, perkiraan CDC bahwa penyakit ini tidak terdiagnosis menyebabkan 24.000 perempuan jadi mandul tiap tahun.

Namun, meskipun terkesan mengerikan, sebenarnya banyak mitos-mitos tentang penyakit menular seksual yang banyak beredar di masyarakat.

Mitos-mitos ini justru malah membuat penderita takut dan memilih bungkam jika curiga dirinya mengidap penyakit menular seksual.

Mitos Seputar Penyakit Menular Seksual

Apa saja mitos-mitos tersebut? Simak ya Moms!

Mitos 1: Menggunakan Kondom Cukup untuk Mencegah Penyakit Menular Seksual

5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 1.jpg
Foto: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 1.jpg

Foto: Pixabay.com

Menggunakan kondom memang jadi salah satu cara untuk mencegah penyakit menular seksual atau IMS (infeksi menular seksual), tetapi bukan pilihan yang terbaik.

“Melakukan tes juga penting, karena kondom tidak menawarkan perlindungan 100%. Herpes, misalnya, bisa menyebar melalui kontak skin to skin dan kondom tidak mencakup seluruh wilayah kontak untuk sebagian besar aktivitas seksual,” jelas dr. Jessica O’Reilly, pembawa acara podcast @SexWithDrJess.

Baca Juga: Merasa Sakit Saat Sedang Berhubungan Seks? Hati-hati Bahaya 5 Penyakit Ini

Mitos 2: Penyakit Menular Seksual Tidak Bisa Didapatkan dari Seks Oral

5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 2.jpg
Foto: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 2.jpg

Foto: Pexels.com

Memang risiko terkena IMS lewat seks oral umumnya lebih rendah daripada hubungan seks vaginal atau anal.

Tetapi, tetap saja masih ada risiko. Penyakit yang paling sering ditularkan melalui seks oral ialah herpes, gonore, dan sifilis.

Dalam survei yang dilakukan oleh The Family Planning Association atau FPA, lebih dari setengah pengidap IMS tidak tahu kalau IMS bisa ditularkan dari seks oral.

Untuk itu, FPA menyarankan cara terbaik untuk melindungi diri selama seks oral ialah dengan menggunakan kondom pria atau wanita, dan pelindung untuk menutupi area genital atau dubur.

Mitos 3: Moms Bisa Tahu Kalau Sedang Mengidap IMS

5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 3.jpg
Foto: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 3.jpg

Foto: Pixabay.com

Faktanya, mungkin Moms tidak memiliki gejala sama sekali dan mengidap IMS tanpa menyadarinya. Tanda dan gejala beberapa penyakit ini sangat ringan dan bisa muncul berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi.

Bahkan jika Moms pun sudah melakukan seks aman dengan perlindungan pada masa lalu, tidak ada metode seks yang aman 100%.

Maka, supaya bisa mencegah penyebaran IMS dan mengurangi risiko tertular, gunakan kondom dan selalu rutin melakukan pemeriksaan IMS.

Baca Juga: Waspada! Ini 6 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diketahui dan Dihindari!

Mitos 4: Hal yang Normal bagi Perempuan Jika Seks Terasa Sakit

5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 4.jpg
Foto: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 4.jpg

Foto: Pixabay.com

Apabila Moms mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan seks, jangan meremehkan hal tersebut, ujar dr. Brian Levine, obgyn di CCRM-New York, sebuah klinik kesuburan.

“Nyeri saat berhubungan seksual bisa jadi tanda penurunan pelumasan, yang biasanya merupakan fungsi dari estrogen rendah, yang juga bisa menjadi tanda masalah ovarium dan dapat menyebabkan infertilitas," katanya.

“Seks yang menyakitkan juga dapat dikaitkan dengan penyakit yang disebut endometriosis, di mana sel-sel rahim tumbuh di luar rahim di dalam tubuh. Ini juga merupakan penyebab umum infertilitas.

Jika merasa sakit, atau sedang khawatir ragu, segera pergi ke dokter. Jangan anggap seks menyakitkan itu normal,” lanjut dr. Levine.

Mitos 5: Hanya Kaum Penyuka Sesama Jenis dan Pengguna Obat-obatan yang Bisa Mengidap HIV

5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 5.jpg
Foto: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 5.jpg

Foto: Pixabay.com

HIV adalah virus yang bisa ditularkan dengan berbagai cara, termasuk melalui hubungan seks. Bukan masalah apa orientasi seksual atau jenis kelamin seseorang atau apakah Moms sudah memiliki banyak pasangan seksual. Sebab, siapapun yang aktif secara seksual bisa berisiko terkena HIV.

Dilansir dari survei yang dilakukan FPA, perkiraan ada 103.700 orang yang hidup dengan HIV di Inggris, dan sepertiganya adalah perempuan. Sekitar setengah dari kasus tersebut pun ditularkan melalui hubungan seks heteroseksual.

Baca Juga: Hati-Hati, Sering Oral Seks, Bisa Tertular 3 Penyakit Ini

Moms, itulah beberapa mitos tentang penyakit menular seksual. Selalu pastikan Moms dan Dads rutin melakukan pemeriksaan IMS, ya. Sebab, seperti yang sudah dijabarkan di atas, penyakit seksual pun tidak hanya menular lewat hubungan seksual tetapi bisa juga melalui kontak kulit ke kulit. Pastikan juga melakukan seks yang aman.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.