5 Penyebab Bayi Menangis Setelah Menyusu
Bayi menangis karena lapar, itu adalah hal yang biasa. Namun, bagaimana jika bayi menangis setelah menyusu?
Tentu hal ini akan membuat Moms bingung, apalagi jika bayi menangis semakin keras dan sulit untuk ditenangkan.
Kondisi ini tentu dapat membuat Moms dan Si Kecil frustasi, sehingga mengetahui apa penyebab bayi menangis usai menyusu adalah cara terbaik untuk mengetahui cara menenangkannya.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi menangis setelah bayi menyusu.
1. Kolik
Foto: health.clevelandclinic.org
British Medical Journal (BMJ) mendefinisikan kolik sebagai: bayi menangis setidaknya tiga jam sehari, tiga hari atau lebih dalam seminggu, dan bayi berusia di bawah tiga bulan.
Kolik bisa dialami oleh bayi menyusu ASI eksklusif atau dengan botol dan susu formula.
Penyebab bayi menangis karena kolik belum diketahui pasti, namun para ahli memprediksi kemungkinan kolik terjadi karena sistem pencernaan bayi yang masih berkembang.
Sehingga bayi kesulitan mencerna makanan saat bayi menyusu.
Baca Juga : Perut Bayi Buncit, Normalkah?
2. GERD
Salah satu penyebab bayi menangis dan muntah usai bayi menyusu adalah asam lambung.
Kondisi ini disebut Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
“Ada otot di bagian bawah kerongkongan yang dapat menahan isi perut untuk naik kembali ke mulut. Di usia enam bulan pertama, otot ini masih lemah. Sehingga bayi sering memuntahkan sedikit makanan terakhir yang dimakan, beserta sedikit campuran asam lambung,” ungkap Dr. Harvey Karp, seperti dikutip dari happiestbaby.com.
Tanda-tanda bayi menangis karena GERD antara lain: bayi menangis lebih dari lima kali dalam sehari dan terjadi di setiap waktu makan, bahkan di pagi hari.
Kondisi bayi menangis ini akan berlanjut hingga bayi berusia tiga bulan, karena biasanya asam lambung tidak berkurang hingga bayi mencapai usia empat sampai enam bulan.
3. Alergi Makanan
Foto: happyfamilyorganics.com
Bayi seringkali bereaksi negatif dengan makanan baru dan cepat mengalami alergi. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh bayi memberlakukannya sebagai ancaman.
Alergi makanan yang bisa membuat bayi menangis, biasanya lebih sering terjadi pada bayi menyusu ASI eksklusif.
Hal ini disebabkan karena menu makanan Moms yang beragam dan belum bisa diterima bayi.
Beberapa makanan yang biasa menyebabkan munculnya alergi, antara lain susu, telur, dan kedelai.
Jika bayi menangis setelah bayi menyusu, diikuti gejala iritasi ekstrim, kemerahan, gatal-gatal atau feses yang berdarah, maka Moms disarankan untuk segera mengunjungi cokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga : Kandungan Gizi Dalam Susu Bayi
4. Gas
Jika bayi menangis setiap selesai menyusu, bisa jadi hal tersebut terjadi karena adanya penumpukan udara yang tertelan saat bayi menyusu.
“Bayi menyusu dengan botol lebih rentan menelan banyak udara. Kondisi ini dapat membuat gas terperangkap dalam perut bayi dan membuatnya tidak nyaman,” ungkap perawat bersertifikat, Chaunie Brusie, BSN, seperti dikutip dari healthline.com.
Namun, bayi menyusu ASI eksklusif juga bisa mengalami penumpukan gas di perut jika posisi bayi menyusu kurang tepat.
Untuk itu, konsultasikan posisi bayi menyusu yang tepat pada ahli laktasi atau Dokter dan rutin membuat bayi bersendawa setiap selesai bayi menyusu.
5. Susu Formula
Foto: parenting.firstcry.com
Jika bayi menangis setelah bayi menyusu dengan susu formula, maka Moms bisa mencoba rekomendasi susu formula merk lainnya.
Ada kalanya, bayi sensitif terhadap bahan-bahan dasar dari susu formula tertentu, sehingga perut bayi sulit menerimanya dan membuat bayi menangis.
Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan susu yang diformulasikan khusus untuk bayi sensitif.
Itulah beberapa penyebab bayi menangis usai bayi menyusu.
Dengan mencocokkan gejala yang dialami Si Kecil, Moms bisa mengkonsultasikan pada dokter mengenai hal apa yang harus dilakukan agar bayi menyusu tanpa terganggu dengan kondisi kesehatan lainnya.
(GS/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.