6 Langkah Mempersiapkan Anak Menginap di Rumah Teman
Saat anak mulai sekolah, mereka akan memiliki teman-teman baru. Dan tidak lama lagi, mereka akan minta izin untuk menginap di rumah temannya.
Kegiatan menginap merupakan hal besar bagi anak. Ini saatnya mereka tumbuh besar dan menikmati kedekatan dengan temannya. Kegiatan menginap ini juga bisa menjadi latihan kemandirian bagi anak saat jauh dari rumah.
Apa saja yang harus dipersiapkan saat anak ingin menginap di rumah temannya untuk pertama kali?
1. Ketahui Minat Anak
Apakah anak Moms tipe yang fleksibel atau justru tidak suka perubahan? “Anak yang terbiasa tidur di kasur yang berbeda-beda – misalnya karena sering traveling atau ikut keluarga yang sering berpindah – tidak masalah jika harus menginap di rumah teman,” kata Elizabeth Berger, M.D, pengarang buku Raising Kids With Character.
Namun, bagi anak-anak lain yang menyukai rutinitas dan benci perubahan, menginap di rumah teman membutuhkan persiapan mental sendiri. “Anak yang berani meminta izin biasanya lebih siap menginap dibanding anak yang masih ragu-ragu melakukannya,” kata dr. Berger.
2. Lihat Pengalaman Sebelumnya
Indikator terbaik untuk mengetahui apakah anak siap menginap atau tidak adalah melihat pengalaman sebelumnya. “Jika mereka sudah pernah pisah dengan orang tua dan bisa menanganinya dengan baik, maka menginap di rumah teman ini juga bisa berhasil,” kata Roni Cohen-Sandler, Ph.D, psikolog klinis dan pengarang buku Trust Me, Mom – Everyone Else is Going.
3. Rencanakan Latihan Menginap
Cobalah untuk mengundang salah satu teman baik anak untuk menginap di rumah. Cohen-Sandler menyarankan, pilih teman yang nyaman bagi anak dan pernah main ke rumah Moms. Dengan begitu, si kecil akan berpikir bahwa menginap adalah kegiatan yang menyenangkan.
Baca juga: Pentingnya Mengenal Teman-teman Si Kecil
Moms juga bisa mengadakan latihan menginap lainnya hingga anak akhirnya terbiasa jauh dari rumah. “Misalnya dengan membiarkan anak menginap di rumah kakek dan neneknya,” ujar dr. Berger.
4. Hilangkan Kecemasan dengan Bicara pada Anak
Malam hari menjadi waktu yang tak pasti bagi anak-anak. Mereka tidak mengerti apa yang terjadi saat tidur; tidak bisa membedakan mimpi dan kenyataan. Tanyakan pada si kecil apa yang ada di pikirannya tentang kegiatan menginap pertamanya.
“Banyak anak yang berubah pikiran. Setelah ditanya, ternyata mereka takut kepada kakak laki-laki teman atau khawatir dengan makanan yang disajikan,” papar Heather Wittenberg, Psy.D, psikolog keluarga di Maui, Hawaii.
Wittenberg menambahkan, Moms harus menjadi detektif sebagai orangtua. Tanya, dengar, dan pahami kekhawatiran mereka.
5. Siapkan Berbagai Kemungkinan
Siapkan rencana untuk mengatasi beberapa keadaan. Misalnya, ketika anak tidak bisa tidur saat menginap, ingin ke toilet tengah malam, atau tidak mau mengonsumsi makanan yang disediakan. Cohen-Sandler menyarankan untuk bermain peran dan menyiapkan berbagai percakapan ketika menghadapi kondisi tersebut.
Buat rencana ‘melarikan diri’ jika anak Moms nantinya ingin pulang ke rumah. “Biarkan mereka tahu bahwa Moms akan menjemputnya kapanpun. Jangan jadikan kegiatan menginap ini sebagai tes yang harus mereka lewati,” kata Cohen-Sandler.
6. Jangan Khawatir
Mungkin Moms khawatir ketika anak akan menginap di rumah temannya. Namun, mengajarkan anak untuk berani mengambil risiko dan percaya pada instingnya akan memberikan manfaat di kemudian hari.
Moms bisa membawakan bantal, selimut, atau perlengkapan lain yang bisa membuat mereka merasa nyaman dan seperti berada di kamar sendiri.
(GLW)
Foto: Shutterstock
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.