9 Tips Menata Kamar Anak Dengan Metode Montessori
Membuat kamar tidur untuk anak bisa begitu mengasyikkan. Dari peralatan dan furnitur ke tema, ini adalah salah satu ruangan di mana Moms dapat mengarahkan semua energi dan impian memberikan yang terbaik untuk Si Kecil saat lahir ke dunia.
Membuat kamar tidur untuk anak bisa begitu mengasyikkan. Dari peralatan dan furnitur ke tema, ini adalah salah satu ruangan di mana Moms dapat mengarahkan semua energi dan impian memberikan yang terbaik untuk Si Kecil saat lahir ke dunia.
Tema Montessori bisa diaplikasikan pada kamar pertama anak, sehingga kamarnya bukan hanya menjadi ruang yang menyenangkan, tetapi juga menjadi lingkungan penting yang dapat membantu membentuk pengalaman anak.
Si Kecil menerima dan menyerap segala sesuatu di sekitarnya, sehingga secara alami mengikuti bahwa ruangan tempatnya menghabiskan waktu paling banyak akan mempengaruhi caranya melihat dunia.
Maria Montessori adalah pelopor pendidikan yang bekerja dengan anak-anak untuk mendorong kreativitas dan kemandirian.
“Kita harus memberi anak lingkungan yang dapat dia manfaatkan sendiri: wastafel sendiri, lemari dengan laci yang bisa dia buka, benda-benda yang bisa dia gunakan untuk bermain, tempat tidur kecil. Maka kita akan melihatnya bekerja sepanjang hari dengan tangannya,” kata Maria, seorang pendidik yang juga dokter yang terkenal dengan filosofi pendidikannya itu.
Montessori memiliki karakter khas: fokus pada kesederhanaan, elemen alami dan mendorong eksplorasi mandiri. Itulah kenapa prinsip yang digunakan dalam menata kamar anak dengan metode montessori adalah fungsional dan minimalis.
Dengan begitu, anak bisa dengan mudah mengakses segala benda yang dibutuhkannya serta memiliki cukup ruang yang bebas dari barang yang mengalihkan perhatian dan sebenarnya tidak diperlukan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Mengenai Metode Montessori
Tips Membuat Ruang Montessori untuk Anak
Moms mau mencoba menata kamar anak dengan metode montessori? Intip dulu beberapa tips berikut ya.
1. Visual yang Sederhana
Foto: Orami Photo Stock
Ruang Montessori bayi adalah lingkungan yang tenang dan damai. Sering memiliki palet warna netral, menekankan cahaya alami bila memungkinkan, dan menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu dan kain. Ketika memikirkan estetika ruangan, akan sangat membantu jika Moms berbaring di lantai dan mempertimbangkan bagaimana ruangan akan terlihat dari perspektif bayi.
Membuat ruang Montessori akan memiliki banyak ruang kosong, sehingga bayi memiliki ruang untuk bergerak dan menjelajah dan meminimalkan gangguan penglihatan ketika bayi pertama kali belajar konsentrasi dan fokus.
Selain itu, ruangan Montessori selalu menggunakan furnitur berukuran anak. Pilih aksesori yang berfungsi ganda sebagai mainan, seperti sempoa kayu yang indah atau satu set cincin susun yang diukir dengan tangan.
2. Kamar Bersih, Berventilasi Baik, dan Berlimpah Cahaya Alami
Foto: montessorirock.org
Sama seperti ruang kelas montessori yang bersih, berventilasi baik, dan berlimpah cahaya alami, begitu pula kondisi kamar anak yang ideal untuk mendorongnya banyak belajar hal baru dengan menjelajahi lingkungan sekitarnya.
Walau ukurannya tidak besar, kamar dengan kondisi ideal pasti akan membuat Si Kecil merasa nyaman untuk beraktivitas dan belajar di dalamnya.
Baca Juga: Perhatikan Ini Saat Memilih Perlengkapan Kamar Tidur Anak
3. Letakkan Kasur di Lantai
Foto: goodsgn.com
Salah satu ciri khas penataan kamar ala metode montessori adalah kasur yang diletakkan di bawah beralaskan karpet atau alas yang sejajar dengan lantai lainnya.
Selain lebih aman, meletakkan kasur di lantai juga secara tidak langsung mendorong anak lebih mandiri karena bisa lebih bebas bergerak dan naik turun ketimbang saat menggunakan tempat tidur ataupun dipan.
4. Gunakan Furnitur Khusus Anak
Foto: winterdaisy.com
Seperti prinsip fungsional yang sudah disebutkan sebelumnya, menata kamar anak dengan metode montessori artinya Moms harus menggunakan furnitur ramah anak.
Selain ukuran yang sesuai dengan tinggi badan dan jangkauan anak, furnitur juga harus terbuat dari bahan yang kokoh, aman, dan tidak mudah bergeser.
Furnitur yang mudah diakses dan berada dalam jangkauan anak juga akan mendorongnya lebih mandiri dan banyak bereksplorasi lho, Moms.
Selain membuat Si Kecil lebih termotivasi untuk membereskan barang dan mainannya di kamar karena tempat penyimpanan tidak jauh dari jangkauan, dia juga bisa dengan mudah mengambil berbagai alat yang dibutuhkannya saat ingin berkreasi.
Baca Juga: 5 Panduan Memilih Furnitur yang Aman untuk Kamar Anak
5. Lengkapi Dengan Cermin dan Rak Baju
Foto: lateladicarlotta.com
Para staff pendidik di Silverline Montessori percaya kalau melengkapi kamar anak dengan cermin dan rak baju akan mendorong anak lebih mandiri dalam mengurus diri sendiri. Mulai dari menyisir rambut, memakai baju dan sepatu, sampai membereskan bajunya sendiri.
Saat menata kamar anak, pastikan cermin dan rak baju diletakkan dalam jangkauan anak ya, Moms.
6. Cermin di Area Tidur yang Nyaman
Foto: Orami Photo Stock
Elemen umum lainnya saat akan membuat ruang Montessori adalah memasang cermin. Sebuah cermin sering digantung secara horizontal dan rendah di dinding kamar bayi. Ini memungkinkan bayi untuk melihat diri sendiri dan ruangan saat berbaring di sebelahnya.
Moms dapat menggunakan cermin akrilik anti pecah untuk menjaga bayi tetap aman. Karena, saat belajar berkonsentrasi, pertama-tama bayi akan melihat refleksi diri saat bercermin. Dan itu tidak akan lepas dari benturan yang dilakukan oleh Si Kecil.
Selain itu, banyak keluarga Montessori menggunakan tempat tidur lantai daripada boks bayi. Meskipun praktik tidur aman SIDS adalah suatu keharusan selama tahun pertama bayi menurut Centers for Disease Control and Preventiom (CDC), namun tempat tidur di lantai yang mudah diakses adalah cara yang aman dan mudah untuk memberikan otonomi pada bayi atas naluri dasar untuk tidur. Cukup letakkan kasur di lantai dan pasang gerbang bayi di pintu untuk membatasi akses ke kamar tidur.
Tempat tidur di lantai memungkinkan bayi untuk menjelajahi kamar secara visual tanpa boks. Bagi bayi yang lebih tua, ini akan memungkikannya dapat bergerak dan belajar untuk naik dan turun dari Kasur sendiri. Saat membuat ruang Montessori untuk bayi, bisa menjadi ruangan yang benar-benar terbuka dan tanpa sekat. Ini juga akan memupuk kebebasan dan kepercayaan diri untuk mendorong bayi bermain sendiri, bahkan jika harus meninggalkan ruangan.
7. Tidak Terlalu Banyak Barang di Dalam Kamar
Foto: pinterest.com
Menata kamar anak dengan metode montessori artinya hanya menggunakan barang yang yang fungsional dan bermanfaat, serta meminimalisir barang yang bersifat dekoratif semata.
Mainan yang ada di kamar anak pun sebaiknya dipilih yang bersifat tradisional atau terbuat dari bahan kayu untuk menstimulasi kreativitas, ketimbang mainan elektronik bersuara yang cenderung membuat anak bermain dengan pasif.
Bukan hanya akan membuat anak lebih mudah merapikan kamar, membatasi jumlah barang juga akan menyisakan lebih banyak ruang untuk anak belajar, beraktivitas, dan berkreasi.
Baca Juga: Ternyata Ini 4 Manfaat Jika Anak Berbagi Kamar dengan Saudaranya
8. Utamakan Warna Kalem dan Menenangkan
Foto: cuckooland.com
Warna primer yang cerah memang bisa memantik inspirasi dan kreativitas anak. Namun seperti dikutip dari situs youaremom.com, Moms sebaiknya menggunakan warna kalem yang terkesan nyaman dan menenangkan.
Kombinasi warna seperti krem dan biru langit atau abu-abu dan pink bisa jadi pilihan Moms untuk membuat kamar terasa nyaman tanpa menghilangkan keceriaan masa kanak-kanak.
9. Mainan yang Terbatas
Foto: Orami Photo Stock
Menurut Montessori, bayi harus memiliki mainan yang menarik dan mendidik, namun jangan sampai membanjiri bayi dengan mainan. Terlalu banyak mainan bisa terlalu merangsang, dan seorang anak yang tidak yakin dengan apa yang harus dimainkan sering berakhir dengan tidak bermain sama sekali.
Alih-alih mengisi rak dan keranjang dengan mainan dan buku, cobalah mengatur beberapa mainan favorit ke beberapa rak. Pilih rak yang rendah dan kokoh yang berfungsi ganda sebagai permukaan bermain, dan gunakan rak untuk memajang buku di mana bayi dapat melihatnya. Yang terbaik adalah menggunakan mainan dengan bayi, sehingga Moms dapat membatasi waktu bermain dan meningkatkan pembelajaran.
Pastikan untuk mengganti mainan dan buku pilihan secara teratur, sehingga selalu ada sesuatu yang baru dan menarik untuk menangkap imajinasi bayi.
Baca Juga: Metode Montessori untuk Bayi di Bawah 2 Tahun, Bisakah Diterapkan?
Yang pasti, menata kamar anak dengan metode montessori harus dilakukan dengan pola pikir kalau anak pasti bisa mandiri dan melakukan segala sesuatu sendiri ya, Moms.
Bagaimana Moms, tertarik untuk mencoba menata kamar anak dengan metode montessori?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.