17 Juli 2023

9 Aturan Pemberian Obat Warung untuk Anak, Cek, Ya!

Jangan sembarangan memberikan obat warung untuk anak, Moms!

Pernahkah Moms mendengar istilah obat warung? Obat warung adalah obat bebas yang bisa dibeli di warung, swalayan, atau supermarket tanpa resep dari dokter.

Moms mungkin sudah pernah memberikan obat warung untuk meredakan sakit ringan anak.

Namun, apa Moms sudah tahu aturan yang harus diikuti agar tidak membahayakan kesehatan buah hati?

Apakah yang Dimaksud Obat Warung?

Obat Warung
Foto: Obat Warung (Pixabay.com)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita mungkin pernah mendengar istilah "obat warung".

Obat warung adalah jenis obat yang dapat dengan mudah ditemukan dan dibeli di toko-toko kelontong atau warung-warung.

Namun, apa sebenarnya maksudnya? Biasanya, obat jenis ini dijual secara bebas tanpa memerlukan resep dari dokter.

Biasanya, obat-obatan ini digunakan untuk mengatasi keluhan umum, seperti demam, flu, nyeri ringan, gangguan pencernaan, dan gejala lain yang tidak memerlukan perawatan medis yang intensif.

Umumnya, jenis obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, salep, atau minyak gosok.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Obat Tetes Mata Anak Terbaik dan Aman

Perbedaan Obat Warung dan Obat Resep

Resep Dokter
Foto: Resep Dokter (Pixabay.com)

Dalam dunia farmasi, terdapat dua jenis obat yang berbeda, yaitu obat warung dan obat resep.

Seperti dijelaskan tadi, obat warung adalah obat yang dapat dibeli secara bebas di warung atau apotek tanpa adanya resep dokter.

Biasanya, obat warung digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan seperti pilek, sakit kepala, atau nyeri ringan.

Sementara itu, obat resep adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter.

Obat ini digunakan untuk mengatasi penyakit yang lebih serius atau membutuhkan pemantauan khusus dari dokter.

Perbedaan utama antara obat warung dan obat resep terletak pada komposisi, cara pembelian, ketersediaan di pasar, keamanan, efek samping, serta peraturan pemerintah yang mengatur penggunaannya.

Meskipun keduanya memiliki peran yang penting dalam pengobatan, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya.

Agar penggunaan obat dapat dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan medis seseorang.

Obat warung umumnya mengandung bahan-bahan aktif yang sederhana dan tersedia dalam dosis yang rendah.

Bahan-bahan ini umumnya aman digunakan tanpa pengawasan dokter.

Sebaliknya, obat resep mengandung bahan-bahan aktif yang lebih kuat dan kompleks.

Kandungan obat ini memerlukan resep dokter karena dosis yang tepat dan pemantauan yang diperlukan.

Ketika membeli obat warung, seseorang dapat langsung memperolehnya di warung atau toko obat tanpa harus memiliki resep dokter.

Cukup dengan memberitahu apoteker atau penjual mengenai gejala yang dialami, dan mereka akan memberikan obat yang sesuai.

Namun, untuk memperoleh obat resep, Moms harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan rekomendasi serta resep obat yang tepat.

Dengan demikian, pemilihan antara obat warung dan obat resep harus didasarkan pada jenis penyakit, tingkat keparahan gejala, serta saran dan rekomendasi medis yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Aturan Pemberian Obat Warung untuk Anak

Menurut situs Know Your OTCs, sebanyak 8 dari 10 orang tua ternyata pernah salah memberikan dosis obat cair karena tidak sengaja atau tidak paham aturan pemberian obat warung.

Demi kesehatan buah hati, ada baiknya Moms mengetahui beberapa aturan pemberian obat warung berikut ini.


1. Tidak Boleh Digunakan untuk Anak di Bawah 4 Tahun

Obat Warung (Survivingcancerembracinglife.com)
Foto: Obat Warung (Survivingcancerembracinglife.com)

Menurut konsultan farmasi Norman Tomaka, obat warung tidak boleh diberikan pada anak berusia di bawah 4 tahun.

Moms boleh saja memberikan obat warung untuk anak berusia di atas 5 tahun, tetapi konsumsinya tidak boleh lebih dari tiga atau lima hari.

Pastikan pengasuh anak atau orang lain yang akan menjaga buah hati saat Moms tidak ada juga mengetahui aturan ini ya, Moms.

Baca Juga: 8 Obat Alami untuk Menyembuhkan Flu pada Anak

2. Selalu Cek Label dan Kondisi Fisik Kemasan

Cek Label Obat (Poison.org)
Foto: Cek Label Obat (Poison.org)

Aturan pemberian warung yang paling penting adalah mengecek label dengan teliti, mulai dari kandungan dalam obat.

Pastikan Moms memberikan obat warung untuk anak yang sesuai dengan gejala yang dirasakan Si Kecil.

Nah, berikut adalah beberapa istilah yang sering ada pada label obat warung:

  • Antihistamin: Untuk meredakan gejala ingusan, mata gatal, dan bersin karena alergi. Juga dapat meredakan rasa gatal akibat gigitan serangga, ruam, serta reaksi alergi lain.
  • Aspirin: Tidak boleh diberikan pada anak berusia di bawah 19 tahun, karena dapat menyebabkan Sindrom Reye.
  • Guaiefenesin: Mengencerkan dahak dan lendir untuk meredakan batuk.
  • Paracetamol atau Acetaminophen: Ada dalam obat analgesik atau antipiretik untuk meredakan ingusan, demam, dan flu.
  • Dekongestan cair: Menurunkan beberapa gejala demam.
  • Dekongestan tetes: Membantu melancarkan pernapasan.
  • Hydrocortisone: Mengobati gigitan serangga, ruam, atau eksim ringan.

Jangan lupa cek tanggal kedaluwarsa obat dan pastikan kemasan obat tidak rusak, sobek, atau penyok, ya, Moms.

3. Berikan Obat Warung untuk Anak sesuai Dosis

Dosis Obat Warung (Riteaid.com)
Foto: Dosis Obat Warung (Riteaid.com)

Setelah mendapatkan obat warung dengan kandungan yang tepat untuk meredakan gejala sakit anak, Moms harus memberikannya sesuai dengan dosis yang tertera pada label atau kemasan.

Ikuti rekomendasi batasan umur dan berat badan pada label, dan tidak memberikan obat orang dewasa pada anak berusia di bawah 12 tahun.

Itu artinya juga tidak memberikan sebagian dosis obat orang dewasa pada anak ya, Moms.

Saat memberikan obat cair, pastikan Moms menggunakan sendok takar atau pipet takar agar obat warung untuk anak tidak melebihi dosis aman.

Baca Juga: Bingung Bagaimana Memberikan Obat Pada Balita dengan Mudah? Coba Lakukan 4 Cara Ini!

4. Tidak Memberikan Kombinasi Obat Warung untuk Anak

Kombinasi Obat Warung (Huffpost.com)
Foto: Kombinasi Obat Warung (Huffpost.com)

Aturan pemberian obat warung yang tidak kalah penting adalah tidak memberikan dua atau lebih jenis obat warung berbeda tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Selain dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya bagi kesehatan anak, memberikan kombinasi obat warung juga bisa mengurangi khasiat obat yang diminum.

5. Jauhkan dari Jangkauan Anak

Jauhkan dari Anak (Trendsmap.com)
Foto: Jauhkan dari Anak (Trendsmap.com)

Setelah tidak lagi dikonsumsi, obat warung sebaiknya disimpan dalam tempat terkunci yang jauh dari jangkauan anak.

Saat akan dipakai lagi, selalu cek tanggal kedaluwarsa dan kondisi obat warung.

Segera buang obat di tempat yang aman bila terlihat tanda berjamur, berubah warna, berubah tekstur, atau berbau aneh.


6. Cek Aturan Konsumsinya

Selain dosis, perhatikan juga aturan pakai obat warung yang Moms beli. Apakah perlu dikonsumsi sebelum makan, bersama makanan atau sesudah makan?

Semua obat resep memiliki instruksi atau petunjuk mengenai cara penggunaannya.

Misalnya, jika tertera "minum dengan makanan atau susu", itu berarti obat tersebut dapat menyebabkan gangguan pada perut.

Terutama bila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, dan makanan dapat membantu penyerapannya.

Dalam hal ini, pastikan anak mengonsumsi camilan atau makanan tepat sebelum atau setelah minum obat.

Instruksi umum lainnya yang ditemukan pada obat resep adalah "minum dengan perut kosong".

Jika demikian, anak harus mengonsumsi obat 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.

Ini karena makanan dapat menghambat kerja obat atau menghambat penyerapannya.

Beberapa obat hanya berinteraksi dengan makanan atau nutrisi tertentu, seperti produk susu, jadi pastikan untuk memeriksa instruksi lain yang tertera pada label.

7. Cek Kontraindikasi dan Alergi

Untuk mendapatkan obat yang membutuhkan resep dokter, dokter harus mengetahui sejarah dan kondisi kesehatan Si Kecil.

Tujuannya adalah untuk menghindari kemungkinan kontraindikasi dan reaksi alergi yang dapat timbul akibat penggunaan obat tersebut.

Berbeda dengan obat yang membutuhkan resep, obat warung yang dijual bebas dapat digunakan tanpa terlalu memperhatikan riwayat kesehatan yang dimiliki sebelumnya.

Moms mungkin tergoda untuk segera membeli obat tersebut agar penyakit dapat diatasi dengan cepat.

Namun, perlu diwaspadai bahwa efek samping dari obat tersebut dapat memperburuk atau bahkan menyebabkan komplikasi.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mencari informasi mengenai kontraindikasi dan reaksi alergi terhadap obat yang akan Moms beli untuk Si Kecil.

Baca juga: 10 Solusi Obat Kembung Anak, Pertolongan Pertama di Rumah!

8. Konsultasi ke Dokter Jika Tak Membaik

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Pixabay.com)

Jika kondisi Si Kecil tak membaik setelah pemberian obat warung, jangan lanjutkan pemberian obat.

Alih-alih, bawalah Si Kecil ke dokter, untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang lebih sesuai dengan kondisi.

Sebab, bisa jadi ada kondisi kesehatan tertentu yang butuh perhatian medis khusus.

9. Jangan Gunakan Obat Sisa

Terkadang, obat warung yang pernah diberikan pada Si Kecil masih sisa dan Moms simpan.

Namun, sebaiknya jangan simpan sisa obat untuk diberikan lagi pada Si Kecil di kemudian hari, terutama obat sirup.

Sebab, ada kemungkinan obat mengalami kerusakan karena penyimpanan yang kurang tepat.

Selain itu, bisa jadi kondisi yang dialami Si Kecil saat ini berbeda dengan sebelumnya, sehingga obat yang dibutuhkan pun berbeda.

Bila sakit masih berlanjut setelah pemberian obat warung selama lebih dari lima hari, segera periksakan Si Kecil ke dokter ya, Moms.

  • https://www.fda.gov/drugs/buying-using-medicine-safely/understanding-over-counter-medicines
  • https://medlineplus.gov/overthecountermedicines.html
  • https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/medication-safety/Pages/Choosing-Over-the-Counter-Medicines-for-Your-Child.aspx
  • https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/medication-safety/Pages/Using-Over-the-Counter-Medicines-With-Your-Child.aspx
  • https://myhealth.alberta.ca/Health/Pages/conditions.aspx?hwid=ad1205
  • https://kidshealth.org/en/parents/medication-safety.html
  • https://www.orlandohealth.com/content-hub/what-to-know-about-childrens-otc-medications
  • https://www.goodrx.com/healthcare-access/medication-education/otc-isnt-always-cheaper-when-it-pays-to-get-a-prescription

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.