Apakah Kecerdasan Anak Menurun dari Orang Tua? Simak!
Moms, tahukah kalau kecerdasan anak menurun dari orang tua. Namun, harus dibantu dengan stimulasi sejak mereka di usia golden age.
Nah, di sisi lain kecerdasan anak bisa menurun atau IQ anak bisa turun dan tentunya kondisi ini menyebabkan kekhawatiran orang tua, ya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan IQ anak menurun.
Mulai dari perubahan dalam sistem pendidikan, dinamika keluarga, dan paparan media digital berperan dalam kondisi ini.
Yuk, Moms simak selengkapnya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter
Kecerdasan Anak Menurun dari Orang Tua
Senada dengan Jane Cindy Linardy, M.Psi, S.Psi Psikolog RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, kecerdasan anak menurun dari orang tua, Moms.
"Kecerdasan anak itu memang genetik, menurun dari orang tua. Tapi kecerdasan itu sifatnya ada 2 yaitu nature dan nurture," jelas Psikolog Jane Cindy Linardy.
Kecerdasan anak yang sifatnya nurture merujuk pada pengaruh lingkungan, pendidikan, dan kondisi sosial anak.
Berikut penjelasan lebih rinci dari sifat nurture pada kecerdasan anak.
Sifat Nurture
1. Pendidikan dan Pembelajaran
Kualitas dan jenis pendidikan yang diterima anak memiliki dampak signifikan pada perkembangan kecerdasan mereka.
Ini termasuk pendidikan formal di sekolah maupun pembelajaran informal di rumah dan lingkungan sekitar.
2. Interaksi Sosial dan Lingkungan Keluarga
Interaksi dengan keluarga, teman, dan anggota masyarakat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan emosional.
Lingkungan keluarga yang mendukung, penuh kasih, dan merangsang intelektual sangat penting dalam perkembangan kecerdasan anak.
3. Nutrisi dan Kesehatan
Nutrisi yang memadai dan perawatan kesehatan yang baik selama masa kanak-kanak sangat penting untuk perkembangan otak dan kecerdasan.
Kekurangan gizi atau masalah kesehatan dapat menghambat perkembangan kognitif.
4. Pengalaman dan Kegiatan
Pengalaman yang diperoleh melalui permainan, kegiatan eksplorasi, dan hobi membantu anak-anak mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, dan keterampilan pemecahan masalah.
Secara keseluruhan, faktor nurture menggarisbawahi pentingnya lingkungan yang mendukung dalam pengembangan kecerdasan anak.
Sedangkan, jika sifat nuture merupakan faktor keturunan atau kecerdasan anak menurun dari orang tua.
Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!
Sifat Nature
1. Genetika
Genetika berperan penting dalam menentukan potensi kecerdasan anak.
Anak mewarisi kombinasi gen dari kedua orang tuanya yang memengaruhi berbagai aspek perkembangan otak dan kemampuan kognitif.
2. Struktur dan Fungsi Otak
Variasi dalam struktur dan fungsi otak, yang sebagian besar ditentukan oleh genetika, dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan kecerdasan.
Ini termasuk aspek seperti kapasitas memori, kecepatan pemrosesan, dan kemampuan pemecahan masalah.
3. Kemampuan Bawaan
Beberapa kemampuan kognitif mungkin bawaan, seperti:
- Kecenderungan untuk berpikir logis
- Kemampuan matematika alami
- Bakat musikal, yang semua ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.
4. Perkembangan Neurologis
Proses perkembangan neurologis, seperti pembentukan sinaps dan mielinisasi di otak, yang sangat penting untuk fungsi kognitif, juga dipengaruhi oleh genetika.
"Kecerdasan anak terbentuk sejak proses perkembangan anak. Itu semua terbentuk yang sifatnya menurun dari orang tua," kata Psikolog Jane Cindy Linardy.
Baca Juga: 10+ Tanda Bayi Alergi Makanan MPASI Menurut Dokter Anak
Tahap Perkembangan Kecerdasan Anak
Setelah Moms mengetahui informasi tentang kecerdasan anak menurun, simak juga tahak perkembangan kecerdasan anak.
1. Tahap Bayi dan Balita (0-3 tahun)
Di tahap ini, otak berkembang sangat cepat. Anak-anak mulai memahami bahasa, mengembangkan memori, dan memulai pemikiran simbolis.
"Dari usia 0 sampai 5 tahun di mana itu adalah usia golden age untuk anak, nah itu penting, simulasi dari orang tua sejak bayi biasanya yang disarankan adalah simulasi bahasa terlebih dahulu.
Jadi bayinya sudah harus diajak bicara dan komunikasi karena bahasa itu adalah proses awal pembentukan dari kognitifnya," jelas Psikolog Jane Cindy Linardy.
2. Masa Pra-sekolah (3-5 tahun)
Anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memulai pemahaman konsep matematika dasar.
4. Usia Sekolah (6-12 tahun)
Di fase ini, kemampuan berpikir logis, pemahaman bahasa, dan keterampilan matematika berkembang lebih lanjut.
Penting untuk mencatat bahwa perkembangan kecerdasan anak tidak hanya dipengaruhi oleh umur, ya Moms.
Tetapi juga oleh interaksi lingkungan, nutrisi, dan stimulasi mental yang mereka terima.
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar
Apakah IQ Bisa Turun?
Nah, selain informasi tentang kecerdasan anak menurun, rupanya, mengutip dari berbagai sumber, IQ bisa saja berubah, lho Moms.
Kecerdasan pada anak dan remaja dapat berubah seiring waktu, dengan perubahan ini lebih mungkin terjadi pada masa kanak-kanak daripada masa dewasa.
Ukuran otak anak tidak selalu menunjukkan level IQ, berbeda dengan pada orang dewasa.
Studi menyebutkan bahwa anak berusia 7 tahun dengan IQ tinggi seringkali memiliki ketebalan kortikal yang lebih tipis, yang kemudian mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia.
Berikut beberapa informasi seputar perubahan IQ:
1. Faktor Lingkungan
Perubahan dalam lingkungan belajar atau sosial, seperti perpindahan sekolah, stres di rumah, atau pergantian lingkungan kerja, dapat memengaruhi kinerja seseorang pada tes IQ.
2. Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan, baik fisik maupun mental, dapat mempengaruhi skor IQ.
Misalnya, gangguan neurologis, trauma kepala, depresi, atau kelelahan kronis dapat menyebabkan penurunan dalam skor IQ.
3. Usia
Walaupun kecerdasan cenderung stabil, perubahan kognitif tertentu yang terkait dengan penuaan dapat mempengaruhi skor IQ.
Khususnya dalam aspek kecepatan pemrosesan dan fungsi memori.
4. Nutrisi dan Gaya Hidup
Nutrisi yang buruk, kurangnya olahraga, dan gaya hidup tidak sehat secara umum dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif dan, oleh karena itu, pada skor IQ.
5. Pendidikan dan Pembelajaran Berkelanjutan
Kurangnya pendidikan atau stimulasi mental yang berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan keterampilan kognitif seiring waktu.
6. Kesalahan Pengukuran
Skor IQ juga dapat dipengaruhi oleh variabel tes, seperti kondisi saat tes, kebiasaan dan format tes, serta keadaan mental atau fisik individu pada saat itu.
7. Pengalaman Traumatis
Stres atau trauma yang berat dan berkepanjangan bisa berdampak negatif pada kinerja kognitif, yang mungkin tercermin dalam penurunan skor IQ.
Sebagai informasi tambahan, IQ rata-rata anak adalah 90-109, ya Moms.
Itulah informasi seputar kecerdasan anak menurun dari orang tua hingga perubahan IQ yang mungkin terjadi.
Semoga membantu, ya Moms.
- https://www.sciencealert.com/does-iq-decline-as-we-age-one-type-of-intelligence-peaks-in-your-twenties
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.