8 Mitos Seputar Perencaan Kehamilan, Moms Sudah Tahu?
Ada banyak mitos seputar perencanaan kehamilan yang mungkin masih sering Moms dengar di luar sana.
Bahkan mungkin mitos tersebut sering dinasehatkan oleh orang-orang terdekat Moms. Wah, apa saja ya mitosnya?
Mitos-mitos Seputar Perencanaan Kehamilan
Mitos-mitos di bawah ini merupakan yang paling sering terdengar dan muncul di publik:
1. Wanita Yang Menstruasi Rutin Setiap Bulan Bisa Cepat Hamil
Foto: pixabay.com
Kebanyakan wanita percaya bahwa mereka bisa lebih cepat hamil karena menstruasi teratur setiap bulannya. Tetapi kenyataannya, hanya karena menstruasi secara rutin bukan berarti Moms bisa lebih cepat hamil.
“Gaya hidup yang tidak sehat, masalah berat badan, stres tinggi dan bingung dalam menentukan masa subur bisa menjadi alasan yang memungkinkan untuk sulit hamil (meskipun menstruasi teratur),” kata dr. Priti Arora Dhamija, Spesialis Infertilitas di Sitaram Bhartia Hospital di Delhi Selatan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 6 Khasiat Buah Delima Untuk Perencanaan Kehamilan
2. IVF Satu-satunya Solusi Infertilitas Agar Bisa Hamil
Foto: pexels.com
Mengutip Advanced Centre for Reproductive Medicine (ACRM), mitos seputar perencaan kehamilan tersebut sangat tidak benar.
Pasalnya, ada banyak pilihan perawatan dan solusi medis untuk infertilitas yang dapat membantu wanita agar bisa hamil. Di mana solusi tersebut tergantung pada kondisi setiap pasangan.
Adapun metode yang umumnya direkomendasikan termasuk intrauterine insemination (IUI), in vitro vertilization (IVF), zygote intrafallopian transfer (ZET), tubal embryo transfer (TET), dan gamate intrafallopian transfer (GET).
3. Masalah Utama Sulit Hamil Adalah Kondisi Calon Moms
Foto: pexels.com
Menurut SMG Women’s Health, infertilitas bukan semata-mata masalah wanita.
Di mana 1/3 kasus sulit memiliki momongan disebabkan oleh infertilitas wanita, sedangkan 1/3 lainnya disebabkan oleh infertilitas yang terjadi pada pria.
Bahkan 10% kasus sulit hamil terjadi karena penyebab yang tidak dapat dijelaskan.
Baca Juga: 12 Tes Kesehatan yang Harus Dilakukan Sebelum Merencanakan Kehamilan
4. Sudah Punya Anak, Lebih Mudah Hamil Lagi
Foto: pexels.com
“Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia dan banyak faktor lainnya. Karenanya, kesuburan Anda bisa saja berubah pada saat Anda siap untuk memiliki anak lagi,” jelas Dr Lim Min Yu, Direktur Medis di ACRM. “Istilah medis untuk sulit hamil setelah sebelumnya pernah hamil adalah infertilitas sekunder.”
Selain faktor usia, penyebab infertilitas sekunder setelah memiliki anak termasuk komplikasi internal karena kehamilan sebelumnya, kelebihan berat badan, dan faktor Dads (termasuk faktor usia).
5. Setelah Konsumsi Pil KB Akan Lebih Sulit Hamil
Foto: unsplash.com
Penggunaan alat kontrasepsi, terlepas dari jenis dan durasi penggunaannya, tidak memiliki efek negatif pada kemampuan seorang wanita untuk hamil lagi setelah berhenti menggunakannya, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Contraception and Reproductive Medicine.
Bahkan, alat kontrasepsi seperti halnya pil KB tidak bersifat menunda kesuburan secara signifikan.
Baca Juga: 10 Mitos dan Fakta Tentang Pil KB
6. Agar Cepat Hamil Harus Berhubungan Intim Setiap Hari
Foto: pixabay.com
Paul Claman, seorang OB/ GYN di Ottawa, melalui Today’s Parent menjelaskan bahwa melakukan hubungan intim dengan jadwal yang terlalu ketat dapat menyebabkan tekanan yang tidak semestinya bagi kedua belah pihak. Bahkan ini bisa saja memicu stres dan rasa bosan.
7. Berhubungan Saat Ovulasi Berpeluang Lebih Cepat Hamil
Foto: pexels.com
Sebagaimana berhubungan intim setiap hari, melakukannya hanya saat ovulasi juga tidak selalu membuat Moms cepat hamil.
Dr. Claman menjelaskan bahwa hal tersebut justru bisa saja membuat Moms melewatkan siklus ovulasi. Apalagi tidak semua wanita merasakan tanda-tanda ovulasi.
Dr. Claman menyarankan agar pasangan lebih baik berhubungan intim setiap dua atau tiga hari sekali dimulai dari 18 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Menurutnya sperma yang kuat mampu bertahan di dalam leher rahim selama 72 jam untuk bersiap membuahi telur yang telah dilepaskan ovarium.
Baca Juga: 3 Mitos Seputar Ovulasi yang Bikin Susah Hamil
8. Konsultasi Ke Dokter Hanya Jika Ada 'Masalah'
Foto: thetrentonline.com
Apakah Moms berpikir bahwa berkonsultasi ke dokter kandungan hanya boleh dilakukan jika ada masalah? Misalnya, setelah tidak kunjung hamil selama satu tahun setelah menikah, memiliki endometriosis, PCOS dan lain sebagainya.
Sebenarnya menjadwalkan kunjungan ke ob-gyn justru sangat penting Moms lakukan sejak sebelum merencanakan kehamilan.
“Bertemu dengan ob-gyn adalah langkah pertama yang penting bagi pasangan yang berencana untuk hamil,” kata Michele Hakakha, M.D., F.A.CO.G kepada Parents. “Ini adalah waktu ketika pasien dapat berkonsultasi untuk membahas hal-hal penting terkait persiapan kehamilan.”
Jadi, mitos seputar perencanaan kehamilan mana saja yang masih sering Moms dengar dan percaya?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.