6 Alasan Susah Turun Berat Badan
Semua orang pasti ingin memiliki bentuk tubuh ideal, terutama wanita. Sehingga seseorang akan rela melakukan olahraga keras dan diet ketat.
Tapi beberapa orang mungkin merasa usahanya menurunkan berat badan hanya bekerja di awal.
Selanjurnya, ia merasa metodenya dalam menurunkan berat badan tidak bekerja optimal dan berhenti.
Penyebab Susah Turun Berat Badan
Dalam kondisi ini, Moms pasti bingung cara menurunkan berat badan yang efektif.
Namun, enam hal ini mungkin yang menjadi penyebab gagalnya Moms menurunkan berat badan.
1. Konsumsi Protein yang Tidak Cukup
Foto: Getty Images
Protein adalah nutrisi penting untuk menurunkan berat badan. Makan protein sekitar 25–30 persen dapat meningkatkan metabolisme hingga 80-100 kalori per hari.
Selain itu, asupan protein yang cukup juga akan membuat Moms secara otomatis makan lebih sedikit kalori per hari.
Cara ini juga bisa mengurangi keinginan untuk ngemil secara drastis.
Jangan lupa tambahkan protein ke dalam sarapan Moms.
Studi menunjukkan bahwa orang yang makan sarapan tinggi protein menjadi lebih lama terasa kenyang dan lebih sedikit makan camilan.
Asupan protein tinggi juga membantu mencegah perlambatan metabolisme, efek samping umum dari penurunan berat badan.
Selain itu, protein juga membantu mencegah berat badan kembali semula.
Baca Juga: Zumba untuk Menurunkan Berat Badan, Seberapa Efektif?
2. Makan Terlalu Banyak Kalori
Foto: shutterstock.com
Kebanyakan orang kesulitan menurunkan berat badan, karena makan terlalu banyak kalori.
Penelitian secara konsisten juga menunjukkan bahwa orang cenderung meremehkan asupan kalori mereka ketika berusaha menurunkan berat badan.
Padahal Moms perlu menjaga keseimbangan asupan makanan dan asupan kalori ketika berusaha menurunkan berat badan.
Moms bisa menggunakan kalkulator kalori untuk mengetahui jumlah asupan kalori yang harus dikonsumsi.
Selain itu, gunakan alat penghitung kalori untuk melacak asupan kalori dan gizi.
3. Kurang Latihan Fisik
Foto: shutterstock.com
Latihan kardiovaskular juga dikenal sebagai latihan kardio atau aerobik, yakni jenis latihan fisik yang bisa meningkatkan detak jantung. Latihan kardio ini termasuk jogging, bersepeda, dan berenang.
Latihan kardio salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kesehatan sekaligus membakar lemak di perut.
Karena, penumpukan lemak di perut lebih berbahaya, terutama untuk organ di sekitarnya.
Baca Juga: Ini 3 Cara Menurunkan Berat Badan yang Manjur Sesuai Aturan
4. Terlalu Menghindari Banyak Makanan
Foto: shutterstock.com
Banyak orang justru terfokus dengan daftar makanan yang harus dihindari daripada yang disarankan selama menurunkan berat badan.
Sayangnya, cara ini bukan yang terbaik karena Moms mungkin sangat menghindari karbohidrat yang dianggap bisa meningkatkan berat badan.
Padahal menurunkan berat badan bukan berarti menghindari total makanan tertentu, seperi karbohidrat.
Alih-alih menghindari sejumlah makanan tertentu yang tinggi karbohidrat, ahli menyarankan untuk mengevaluasi makanan yang lebih baik dikonsumsi dan tidak.
Penelitian Journal of the American Dietetic Association mengungkapkan bahwa mencatat program dan proses diet bisa membantu penurunan berat badan.
Orang yang menulis jurnal makanan bisa menurunkan berat badan lebih banyak dibanding yang tidak melakukannya.
5. Kurang Tidur
Foto: shutterstock.com
Kurang tidur juga bisa memengaruhi hormon, yang akhirnya berdampak pada metabolisme.
Sebuah studi Asosiasi Amerika Utara tentang Obesitas menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari empat jam semalam memiliki risiko 73 persen mengalami obesitas, daripada mereka yang istirahat tujuh hingga sembilan jam sehari.
Di sisi lain, kurang tidur membuat orang kurang memiliki kemauan dan keterampilan sehingga membuat keputusan yang buruk.
Contohnya, seseorang akan cenderung memilih makanan yang menghambat penurunan berat badan.
6. Stres Pikiran dan Fisik
Foto: shutterstock.com
Stres pikiran dan fisik sepanjang hari bisa memengaruhi kegagalan penurunan berat badan.
Karena, orang cenderung mengonsumsi makanan yang disukai daripada bergizi seimbang.
"Ketika orang stres sepanjang waktu mungkin akan merasa terlalu kewalahan untuk memikirkan makanan yang beegizi seimbang. Sehingga asupan makannya lebih tidak terkontrol," jelas Bonnie Taub-Dix, penemu BetterThanDieting.com and penulis Read it Before You Eat It — Taking You from Label to Table.
Taub-Dix juga menemukan bahwa seringkali orang memilih makanan yang bisa menurunkan stresnya, seperti makanan manis atau junk food. Sehingga makanan yang dikonsumsi justru berdampak pada program penurunan berat badannya.
"Stres bisa memicu gaya hidup yang tidak sehat, aktivitas yang sibuk, dan kurang tidur," kata Taub-Dix.
Baca Juga: Berapa Banyak Air Putih yang Dibutuhkan Tubuh untuk Menurunkan Berat Badan?
Karena itulah, stres berdampak lebih besar pada kenaikan berat badan seseorang.
Padahal untuk menurunkan berat badan, Moms perlu berkomitmen untuk mengubah kebiasaan buruk dan gaya hidup yang tidak sehat.
Ternyata faktor-faktor di atas menjadi penyebab susah turun berat badan. Mulai sekarang diperhatikan ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.