Waspada Sakit Amandel pada Anak, Ketahui Tanda dan Cara Mengatasinya!
Amandel merupakan tonjolan-tonjolan kecil di kedua sisi di belakang tenggorokan yang seringkali menyebabkan berbagai masalah, tetapi untungnya amandel tidak harus selalu disingkirkan dengan operasi.
“Anak-anak yang sering mengalami sakit tenggorokan karena amandel,” kata Brian Wiatrak, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan anak di The Children's Hospital of Alabama, di Birmingham.
Baca Juga: Radang Amandel Tidak Boleh Minum Es?
Sakit amandel pada anak biasanya disebabkan oleh virus seperti virus flu biasa atau virus Epstein-Barr (yang juga menyebabkan mononucleosis), atau oleh bakteri Streptococcus grup A (juga penyebab radang tenggorokan).
Anak-anak kecil lebih cenderung memiliki masalah yang berkaitan dengan ukuran amandel daripada anak-anak yang sudah lebih dewasa. Hal ini dikarenakan kelenjar akan membesar dalam lima sampai tujuh tahun pertama kehidupan anak.
Tanda Amandel pada Anak Bengkak
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms berpikir Si Kecil mungkin mengalami bengkak pada amandel, tanda-tanda peringatan umum ini dapat membantu Moms mengidentifikasi apa yang terjadi.
1. Fokusnya Terganggu
Tanda amandel anak bengkak yang pertama adalah fokusnya terganggu. Jika anak mengalami masalah seperti hiperaktif, kurang perhatian, atau kinerja yang buruk di kelas atau jika terlihat murung, frustrasi, lelah, dan sering ngambek, bisa jadi anak mengalami masalah dengan amandelnya.
Amandel yang membesar dan kelenjar gondok dapat menghalangi jalan napas anak saat tidur, sehingga menyebabkan sleep apnea, suatu kondisi di mana anak berhenti bernapas sebentar dan bangun berulang kali di malam hari.
2. Sering Mendengkur
Tanda amandel anak bengkak yang selanjutnya adalah sering mendengkur. Tanda selanjutnya yang perlu Moms perhatikan adalah saat anak sering mendengkur.
Kadang-kadang amandel dan adenoid membesar, sehingga dapat menghalangi jalan napas anak saat dia tidur dan menyebabkannya mendengkur.
Berdasarkan jurnal dalam U.S. National Library of Medicine, ada hubungan yang signifikan terjadi antara ukuran amandal dan frekuensi mendengkur.
Jika Moms atau suami sering mendengkur saat masih kecil, anak mungkin akan mengikuti. Ketika dia tidur, otot-otot tenggorokannya rileks, dan jumlah ruang untuk aliran udara di sekitar amandel besarnya berkurang.
3. Selalu Radang Tenggorokan
Tanda amandel anak bengkak yang selanjutnya adalah selalu mengalami radang tenggorokan. Ini juga bisa menjadi tanda masalah amandel pada anak. Ketika amandel terinfeksi dan membesar, akan terasa sakit saat menelan.
Tonsilitis sering disebabkan oleh virus, dan anak Moms biasanya akan membutuhkan lebih dari banyak cairan dan istirahat. Tetapi tonsilitis juga bisa disebabkan oleh bakteri radang tenggorokan.
Baca Juga: 5 Penyebab Paling Umum Sakit Tenggorokan Pada Anak dan Cara Mengatasinya
4. Bernapas dengan Mulut
Tanda amandel anak bengkak yang selanjutnya adalah bernapas dengan mulut. Ketika amandel dan kelenjar gondoknya membesar, anak Moms mungkin merasa seolah-olah hidungnya tersumbat, sehingga ia akan mulai bernapas lebih banyak melalui mulutnya.
Maka itu adalah reaksi berantai dari tanda masalah amandelnya: saat ia bernapas melalui mulut untuk waktu yang lama, air liur di mulutnya dapat dengan cepat mengering.
"Kekeringan menciptakan lingkungan yang ramah bagi bakteri yang meningkatkan risiko terkena gigi berlubang," kata John Rutkauskas, kepala eksekutif dari American Academy of Pediatric Dentistry di Chicago.
Baca Juga: Anak Sering Bernapas Lewat Mulut? Begini Dampaknya Pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Diagnosis Amandel pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Sebenarnya, siapapun pada usia berapa pun bisa terkena tonsilitis. Namun, biasanya, amandel ini paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja usia 5 hingga 15 tahun.
Jika Moms melihat tanda-tanda amandel pada anak, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk diagnosis pastinya. Dokter akan bertanya tentang gejala dan melakukan pemeriksaan. Mereka akan memeriksa bagian dalam mulut, bagian belakang tenggorokan, dan leher.
Dokter dapat menggunakan kapas lembut untuk mengumpulkan sampel dengan hati-hati dari amandel dan bagian belakang tenggorokan. Ini bisa berupa:
- diuji dengan alat tes cepat yang memberikan jawaban dalam beberapa menit
- dikirim ke laboratorium yang membutuhkan waktu beberapa hari
Baca Juga: Selain Melatih Fokus, Ini Manfaat Lain Yoga Untuk Anak
Cara Mengobati Amandel pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Dikutip dari Kids Health, cara mengobati amandel pada anak bergantung pada penyebabnya. Jika amandel pada anak disebabkan oleh virus, tubuh akan melawan infeksi dengan sendirinya. Namun, jika amandel pada anak disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
Bantu Si Kecil meminum antibiotik persis seperti yang diarahkan. Ini membantu gejala sembuh dengan cepat dan mencegah penyebaran infeksi ke orang lain.
Moms juga harus memastikan antibiotiknya diminum sampai habis. Bahkan ketika Si Kecil sudah terlihat membaik dalam beberapa hari. Jika tidak, ifeksi tersebut bisa saja kembali menyerang Si Kecil.
Ini juga membantu mencegah masalah kesehatan yang lebih serius yang disebabkan oleh streptokokus, seperti demam rematik yang dapat merusak jantung.
Meskipun sangat jarang, dokter mungkin merekomendasikan operasi amandel (pembedahan untuk mengangkat amandel) jika amandel anak banyak terinfeksi atau terlalu besar sehingga membuat sulit bernapas di malam hari.
Tonsilektomi dulu sangat umum dilakukan. Sekarang, para ahli menggunakan pedoman untuk memutuskan apakah pengangkatan amandel adalah pengobatan terbaik.
Secara umum, tonsilektomi dapat dipertimbangkan jika seorang anak mengalami tujuh kali sakit tenggorokan dalam 1 tahun, lima kali dalam 2 tahun berturut-turut, atau tiga kali dalam 3 tahun berturut-turut.
Cara Meredakan Sakit Amandel pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Moms pasti akan menemukan Si Kecil mengalami sakit ketika menelan. Jangankan menelan makanannya, menelan air minum pun dia akan kesulitan. Untuk meredakan sakit amandel pada anak, Moms harus memastikan Si Kecil minum banyak cairan dan banyak istirahat.
Jika sakit menelan, sajikan cairan dan makanan lunak. Beberapa anak lebih menyukai makanan dan minuman hangat, seperti sup atau teh manis.
Anak-anak lain menyukai rasa makanan dingin atau beku di tenggorokannya, seperti milkshake, smoothie, es loli, atau es krim. Anak-anak yang lebih besar dapat mengisap permen atau pelega tenggorokan.
Jika diperlukan, Moms juga bisa memberikan pereda nyeri, seperti acetaminophen atau ibuprofen, untuk sakit tenggorokan. Namun, jangan berikan aspirin atau produk lain yang mengandung aspirin, karena dapat membuat anak berisiko terkena sindrom Reye.
Baca Juga: Ini 6 Cara Mengobati Amandel pada Anak di Rumah
Mencegah Sakit Amandel pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Moms, sakit amandel pada anak ini merupakan sakit yang menular. Si Kecil bisa saja tertular dari orang lain dan menulari orang lain.
Jadi, untuk mencegahnya, usahakan menjauhkan anak-anak dari siapa pun yang sudah menderita sakit amandel atau sakit tenggorokan, dan pastikan semua anggota keluarga mencuci tangan dengan baik dan sering.
Ketika Si Kecil sakit amandel, pastikan juga ia tidak dekat-dekat dengan orang lain sampai sakitnya betul-betul sembuh.
Beristirahat di rumah, menghindari sesi main bersama teman-teman, dan tidak pergi ke sekolah adalah salah satu cara untuk mencegah penularan sakit amandel pada anak.
Jika seseorang dalam keluarga menderita radang amandel, pisahkan gelas minum dan peralatan makannya, dan cucilah dengan air sabun panas.
Mereka tidak boleh berbagi makanan, minuman, serbet, atau handuk dengan anggota keluarga lainnya. Beri mereka sikat gigi baru setelah dirawat dan tidak lagi menular.
Itulah beberapa tanda terjadi masalah amandel pada anak. Jika Si Kecil mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera bawa ke dokter ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.