Apakah Anak yang Menderita OCD Bisa Sembuh Saat Dewasa?
Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah sebuah kondisi yang menyebabkan anak memiliki pikiran dan perasaan yang tidak diinginkan serta ketakutan yang berlebihan.
Kondisi ini disebut juga sebagai obsesi yang membuat anak menjadi gelisah dan merasakan kecemasan yang berlebihan.
Untuk menghilangkan obsesi dan rasa cemas tersebut, OCD membawa anak kepada perilaku tertentu.
Kondisi OCD pada Anak
Foto: cbtassociates.com
OCD umumnya tidak diketahui penyebabnya. Dikutip dari Cedars-Sinai Medical Center, melalui beberapa penelitian disimpulkan bahwa ditemukan kekurangan zat serotonin pada otak penderita.
OCD juga kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik karena banyak ditemukan balita yang OCD berada dalam keluarga yang juga menderita OCD.
Dalam beberapa kasus, OCD pada buah hati bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus.
OCD pada anak dan balita biasanya memiliki gejala seperti:
- Ketakutan berlebih terhadap kuman dan kotoran
- Keraguan yang terus berulang
- Perhatian yang berlebihan terhadap detail
- Obsesi terhadap keteraturan dan sesuatu yang simetris
Baca Juga: 5 Ciri Anak Mengidap OCD, Perhatikan Moms!
Tanda-tanda umum yang biasa menunjukkan OCD pada balita misalnya mencuci tangan berulang kali, cara balita meletakan barang atau menyusun mainannya, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, dan juga mengulang suara, kata-kata, angka, atau musik yang sama secara terus menerus.
Pertanyaannya, apakah anak yang OCD bisa sembuh saat dewasa? Shirin Hasan, MD, dokter anak di Nemours Children's Hospital Orlando mengatakan, “OCD bisa disembuhkan melalui terapi dan pengobatan. Peran keluarga, terutama orang tua juga sangat dibutuhkan.”
Pengobatan OCD pada Anak
Pengobatan OCD pada anak dan balita juga tergantung pada gejala, usia, kesehatan, dan juga seberapa berat kondisi yang dialami.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menyembuhkan OCD pada balita.
1. Terapi dengan Metode Kognitif dan Perilaku
Foto: nyulangone.org
Metode kognitif membantu anak mengidentifikasi dan memahami ketakutan yang dirasakannya.
Dilansir dari Kids Health, terapi ini juga membantu anak menemukan cara lain untuk menghadapi dan bahkan mengurangi ketakutan tersebut.
Terapi dengan metode perilaku membantu anak dan keluarganya untuk membuat aturan untuk membatasi perubahan tingkah laku.
Salah satu contohnya adalah mengatur jumlah maksimal anak mencuci tangannya.
2. Terapi Keluarga
Foto: thechicagoschool.edu
Orang tua memiliki peranan penting dalam setiap proses pengobatan OCD anak.
Untuk kasus OCD yang disebabkan oleh pengaruh OCD dalam keluarga, terapi ini bisa juga dilakukan untuk membantu seluruh keluarga agar perlahan sembuh dari OCD.
Baca Juga: 3 Cara Efektif Menangani Gangguan OCD pada Balita
3. Asupan Zat Serotonin
Foto: medicalnewstoday.com
Dalam beberapa kasus, pengobatan OCD juga bisa dilakukan dengan memperhatikan asupan zat serotonin.
Biasanya dokter akan memberikan obat untuk meningkatkan kandungan zat serotonin pada otak untuk membantu mengurangi rasa cemas yang berlebihan.
4. Antibiotik
Foto: scitecheuropa.eu
Jika OCD pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus, pemberian antibiotik adalah pengobatan yang paling tepat untuk dilakukan.
Pemberian antibiotik ini dilakukan untuk membantu pengobatan infeksi bakteri yang juga diharapkan dapat membantu anak untuk sembuh dari OCD.
Dalam beberapa kasus OCD pada balita yang tidak berlebihan, kita tidak perlu mengkhawatirkannya.
OCD harus ditangani jika sudah memberikan dampak yang buruk pada kehidupannya seperti misalnya ketakutan yang berlebihan yang akhirnya membuat anak mengkhayalkan hal buruk yang bisa menimpa dirinya.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi OCD, Jangan Diremehkan Ya!
International OCD Foundation juga menyebutkan OCD yang tidak ditangani akan memengaruhi keseharian anak di sekolah, kehidupan sosial, dan pandangannya terhadap diri sendiri.
Jika sudah sampai tahap ini, periksakanlah anak dan segera tangani ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.