Anak Sering Batuk-Pilek, Apa Dampaknya?
Penyakit batuk pilek (batpil) umum menyerang tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Mengutip American Academy of Family Physicians, pilek biasa, atau infeksi saluran pernapasan atas, biasanya disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus pernapasan, paling sering rhinovirus. Virus-virus ini mudah ditularkan melalui bersin, batuk, atau ketika menyeka hidung.
Meskipun kebanyakan orang dewasa terkena batuk pilek dari waktu ke waktu, Si Kecil bahkan bisa mengalami penyakit ini sebanyak 8 kali atau lebih dalam setahun.
Dampaknya, anak sering batuk pilek mungkin menjadi sebuah kekhawatiran tersendiri bagi orang tua. Namun, apakah ada efek jangka panjang dari batuk pilek yang kerap terjadi pada Si Kecil?
Baca Juga: Jangan Bingung, Ini 3 Cara Mudah Mengeluarkan Lendir Saat Bayi Batuk Pilek
Anak Sering Batuk Pilek Biasa Tidak Memiliki Efek Jangka Panjang
Foto: Orami Photo Stock
Moms tidak perlu khawatir bila Si Kecil sering mendapatkan penyakit batuk pilek, karena tidak ada dampak jangka panjang pada anak.
"Anak balita masih dianggap wajar ketika mengalami batuk pilek atau common cold sebanyak 6-10 kali dalam 1 tahun, dan bisa sembuh tanpa pengaruh jangka panjang," jelas dr. Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC, Dokter Spesialis Anak di RS Pondok Indah - Pondok Indah.
Dr. Cynthia L. Gellner, seorang dokter anak, menyebutkan bahwa anak yang sering batuk pilek ini merupakan proses tubuh Si Kecil dalam membentuk sistem imunitas tubuh.
"Anak-anak mulai alami batuk pilek sekitar usia enam bulan, ketika kekebalan yang mereka terima dari ibunya memudar dan mereka harus membangun sistem kekebalan tubuhnya sendiri," jelas Dr. Cynthia mengutip situs University of Utah.
Baca Juga: Anak Sering Batuk Pilek dalam Jangka Waktu Lama, Waspadai Risikonya!
Perlu Diperhatikan Jika Penyakit Pernapasan Si Kecil Lebih Serius
Foto: Orami Photo Stock
Dalam jurnal Canadian Medical Association, tingkat keparahan dan jenis gejala batuk pilek biasa akan bervariasi, tergantung dari individu dan agen infeksi yang berbeda.
Demam biasa terjadi pada anak-anak, tetapi lebih jarang dan ringan menyerang pada orang dewasa. Serangan batuk pilek akan menurun seiring bertambahnya usia individu.
Tetapi, terlepas dari umumnya kondisi seringnya batuk pilek pada anak, Moms juga jangan meremehkan bila Si Kecil mengalami penyakit pernapasan yang lebih serius dari batuk pilek biasa.
"Harus dibedakan dengan beberapa penyakit pernapasan yang lebih serius, seperti influenza A, sinusitis, bronkitis, pneumonia, yang juga diawali dengan gejala batuk dan pilek," terang dr. Yovita.
Ini karena bila penyakit-penyakit ini bila tidak ditangani dengan tepat, maka dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan anak secara umum.
Baca Juga: Batuk pada Anak: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasi
Gejala Batuk Pilek Umum pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Ada gejala yang bisa dialami anak yang sering batuk pilek. Melansir Kids Health, beberapa gejala tersebut bisa merupakan hal-hal berikut ini:
- Ada rasa geli di tenggorokan
- Hidung tersumbat dan bersin-bersin
- Merasa sangat lelah
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Sakit kepala
- Demam ringan
- Nyeri otot
- Kehilangan nafsu makan
- Lendir hidung menjadi tebal dengan warna kuning atau hijau
Biasanya, gejala batuk pilek biasanya muncul 2 atau 3 hari setelah terpapar sumber infeksi. Sebagian besar penyakitnya sembuh dalam 1 minggu, tetapi bisa bertahan lebih lama.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui jika anak sering batuk pilek. Penyakit batuk pilek pada anak akan sembuh sendiri tanpa perawatan medis khusus.
Sementara, penggunaan obat tidak bisa menyembuhkan pilek, tetapi hanya meredakan gejalanya seperti sakit otot, sakit kepala, dan demam.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.