15 November 2024

Diet Vegan, Amankah untuk Anak di Masa Pertumbuhan?

Pahami kebutuhan protein dan vitamin untuk anak sebelum lakukan diet

Moms, kita mungkin memilih untuk mengikuti diet vegan karena manfaatnya bagi lingkungan, bagi hewan, atau bahkan ketiganya.

Menurut studi Journal of Geriatric Cardiology, pola makan vegan biasanya rendah kolesterol dan lemak jenuh.

Pola makan tersebut juga tinggi serat, sehingga dapat menurunkan risiko obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

Akan tetapi, mungkin muncul pertanyaan: apakah diet yang menghilangkan seluruh produk hewani baik untuk pertumbuhan Si Kecil?

Bukankah anak-anak harus makan daging untuk mendapatkan protein dan zat besi?

Agar tidak salah kaprah, cari tahu selengkapnya di bawah ini, ya!

Pengertian Diet Vegan

Anak Makan Sayur (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Makan Sayur (Orami Photo Stocks)

Diet vegan adalah diet yang berasal dari bahan nabati.

Sebelum Moms menerapkan diet vegetarian pada anak, penting untuk dicatat bahwa semua diet vegetarian tidak sama.

Kategori vegetarian utama, meliputi:

  • Lacto vegetarian, yaitu diet vegan tetapi masih mengonsumsi susu atau dairy product, misalnya keju dan yoghurt.
  • Ovo vegetarian, yaitu diet vegan yang boleh mengonsumsi telur.
  • Pesco vegetarian, yaitu diet vegan yang boleh mengonsumsi ikan.
  • Lacto ovo vegetarian, yaitu kombinasi antara ketiga diet di atas.

Menurut dr. David Fadjar Putra, M.S, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Puri Indah, protein yang didapat dari diet vegan bersumber dari kacang-kacangan, seperti kacangan polong, kacang panjang atau olahannya tahu dan tempe.

Meskipun pola makan vegan dapat aman untuk anak-anak, anak-anak tersebut harus dipantau secara ketat untuk nutrisi, pertumbuhan, dan tingkat energi yang tepat.

"Anak-anak yang menjalankan diet vegan murni biasanya membutuhkan suplemen vitamin/mineral untuk mencukupi kebutuhan hariannya," ucap dr. David.

"Namun untuk diet lacto vegetarian, ovo vegetarian, dan pesco vegetarian kelengkapan asam amino dalam proteinnya tidak menjadi masalah, jadi boleh saja diterapkan pada anak-anak," sambungnya.

Jenis-jenis Diet Vegan

Jenis-jenis Diet Vegan
Foto: Jenis-jenis Diet Vegan (Thefashionablebambino.com)

Setelah memahami apa itu diet vegan, ketahui juga jenis-jenisnya berikut ini, Moms.

1. Gluten-Free Vegan Diet

Pola makan ini mengombinasikan diet vegan dengan pantangan terhadap gluten, yaitu protein yang biasanya ditemukan dalam gandum, serealia, dan barley.

Pola makan ini sering dianjurkan bagi penderita penyakit celiac, di mana sistem imun salah mengenali gluten sebagai ancaman, sehingga dapat merusak dinding usus dan mengganggu pencernaan.

2. Raw Vegan Diet

Jenis diet ini berfokus pada konsumsi makanan nabati dalam kondisi mentah atau hanya diolah pada suhu rendah, biasanya tidak melebihi 40 derajat Celsius.

Tujuannya adalah untuk menjaga kandungan nutrisi makanan yang berpotensi hilang jika dimasak pada suhu tinggi.

Cara Menerapkan Diet Vegan untuk Anak

Melansir Cleveland Clinic, diet vegan untuk anak bisa jadi baik untuk pertumbuhannya, tapi perlu dilakukan sedikit modifikasi.

Meskipun menjalankan diet yang baik demi tubuh yang sehat, pastikan Si Kecil mendapatkan seluruh vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya yang masih dalam masa pertumbuhan.

1. Diskusikan dengan Dokter

Anak Diet Vegan
Foto: Anak Diet Vegan (indianexpress.com)

Sebelum menerapkan diet vegan pada anak, ada baiknya jika didiskusikan dengan dokter atau ahli nutrisi.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dan kemungkinan risiko yang terjadi.

Ketahuilah tanda-tanda yang harus diperhatikan yang mungkin menjadi indikasi anak kekurangan nutrisi yang penting dalam pertumbuhannya.

Contohnya, perubahan mood atau energi bisa menjadi tanda adanya masalah.

Mungkin di tahap awal Moms bisa mulai dengan membuat jurnal makanan apa saja yang dikonsumsi Si Kecil.

Lalu, bawa jurnal tersebut dalam pemeriksaan rutin Si Kecil agar bisa ditinjau oleh dokter anak untuk memastikan tidak terjadi ketidakseimbangan nutrisi.

2. Cukupi Kebutuhan Protein dan Vitamin

Diet Vegan untuk Anak (static.independent.co.uk)
Foto: Diet Vegan untuk Anak (static.independent.co.uk)

Pada dasarnya diet vegetarian dibagi menjadi dua jenis yaitu vegetarian itu sendiri dan diet vegan.

Tipikalnya, orang yang menjalankan diet vegetarian tidak mengonsumsi daging, unggas, atau ikan tetapi masih memakan produk turunannya seperti telur dan susu.

Sedangkan orang yang menjalankan diet vegan tidak mengonsumsi hewan jenis apapun beserta produk turunannya, termasuk telur, susu, dan bahkan madu.

Anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan banyak protein.

Jika menerapkan diet vegan untuk anak, pastikan asupan proteinnya cukup. Karena, kebanyakan protein dari tumbuhan tidak bisa diserap dengan mudah oleh tubuh

" Protein sangat penting untuk memastikan Si Kecil memiliki tinggi badan yang optimal,” kata Kaitlyn Nowacki, MS, RD, LD, seorang ahli nutrisi di Cleveland Clinic.

Selain itu Moms, diet vegan untuk anak meningkatkan risiko kekurangan nutrisi penting seperti B12, iron, zinc, dan kalsium.

Maka dari itu, sebelum menerapkan diet vegan untuk anak, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Si Kecil.

Jika Si Kecil memiliki bantuan nutrisi tertentu, dokter mungkin akan meresepkan sejumlah suplemen untuk menemani diet vegan yang dijalani.

3. Perhatikan Emosi Si Kecil

Pola Diet Vegan untuk Anak
Foto: Pola Diet Vegan untuk Anak (parents.com)

Sebagai orang tua, kita harus selalu memerhatikan perubahan emosi anak sekecil apapun yang mungkin menjadi dampak dari menjalani diet vegan.

Sebagian anak mungkin akan merasa perbedaan ketika mereka mengonsumsi makanan yang berbeda dengan teman-temannya.

"Menerapkan diet vegan yang terlalu ketat nantinya akan menyebabkan anak menjadi terlalu picky terhadap makanan yang dikonsumsinya,” kata Nowacki.


Diet vegetarian yang terencana dengan baik untuk anak-anak harus memberikan perhatian khusus pada beberapa nutrisi penting.

Melansir Canada's Food Guide, anak-anak vegetarian memerlukan berbagai macam makanan dari empat kelompok, yaitu:

  • Sayuran dan buah: berbagai pilihan segar, beku atau kering.
  • Produk biji-bijian: biji-bijian utuh seperti gandum, barley, beras merah dan quinoa.
  • Produk Susu: susu, keju, yoghurt, dan minuman kedelai yang diperkaya.
  • Daging dan Alternatif: telur, tahu, kacang polong, biji-bijian, kacang-kacangan dan mentega kacang.

Namun, tidak semua anak bisa memakan semua menu tersebut dan bahkan ada yang alergi pada makanan tertentu. Berikut ini menu diet vegan untuk anak agar semua nutrisi terpenuhi.

1. Menu Pengganti Daging

Daging Steak (Orami Photo Stocks)
Foto: Daging Steak (Orami Photo Stocks)

Daging menyediakan protein, zat besi, seng dan vitamin B12. Jika Si Kecil tidak makan daging, penting untuk mencari alternatif nutrisi berikut:

Protein:

  • ASI atau susu formula untuk bayi
  • Produk kedelai – tahu, TVP (protein nabati bertekstur), burger vegetarian
  • Susu, keju, yogurt
  • Minuman kedelai yang diperkaya
  • Telur
  • Kacang-kacangan
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian

Zat Besi:

  • Sereal yang diperkaya zat besi
  • Kacang-kacangan
  • Produk kedelai, seperti tahu, TVP, burger vegetarian
  • Pasta dan sereal yang diperkaya
  • Buah kering
  • biji gandum
  • Sayuran hijau tua

Seng:

  • Kacang-kacangan
  • Gila
  • Biji
  • Biji-bijian utuh
  • Vitamin B12
  • Produk susu
  • Telur
  • Produk kedelai yang diperkaya – minuman, tahu, burger vegetarian
  • Ragi nutrisi Bintang Merah
  • Suplemen

2. Menu Pengganti Susu

Susu (Orami Photo Stocks)
Foto: Susu (Orami Photo Stocks)

Jika Si Kecil sedang menjalani diet vegan dan tidak makan atau minum produk susu, ia perlu mendapatkan penggantinya yang mengandung kalsium dan vitamin D dari sumber, seperti:

Kalsium

  • Minuman kedelai yang diperkaya dan minuman non-susu, atau jus jeruk
  • Tahu set kalsium
  • kacang almond
  • Kacang-kacangan
  • Sayuran berdaun hijau

Vitamin D

  • Margarin lembut
  • Minuman kedelai yang diperkaya
  • Suplemen

3. Menu Pengganti Ikan

Ikan Segar
Foto: Ikan Segar (istockphoto.com)

Jika Si Kecil tidak makan ikan, dia mungkin tidak mendapatkan cukup lemak omega-3, yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan mata.

Sumber vegetarian dari lemak omega-3 adalah:

Lemak omega 3

  • Minyak: Minyak canola, minyak kedelai
  • Produk kedelai: Kacang kedelai, tahu
  • Kenari
  • Biji rami
  • ASI dan susu formula (untuk bayi)

Baca Juga: 16 Cara Diet Sehat, Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan!

Pada akhirnya, jika Moms ingin menerapkan diet vegan pada anak, penting untuk memasukkan berbagai macam biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran dengan nutrisi yang seimbang.

"Anak-anak yang menjalankan diet vegan harus benar-benar memperhatikan sumber proteinnya," kata dr. David.

"Hal ini karena protein yang berasal dari bahan makanan nabati kandungan asam aminonya tidak selengkap dari bahan makanan hewani," tegasnya.

Apabila Moms mencurigai bahwa Si Kecil tidak menyukai diet vegan tersebut, bicarakan dengan perlahan untuk menjelaskan manfaat diet yang dijalankan bagi kesehatannya.

Hal yang pasti, buatlah diet jadi menyenangkan dan tanpa mengabaikan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang Si Kecil!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5466941/
  • https://health.clevelandclinic.org/is-a-vegan-diet-safe-for-growing-children/
  • https://food-guide.canada.ca/en/
  • https://www.unlockfood.ca/en/Articles/Vegetarian-and-Vegan-Diets/What-You-Need-to-Know-to-Raise-a-Healthy-Vegetaria.aspx
  • https://www.verywellfamily.com/vegan-and-vegetarian-diets-for-kids-2633962

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.