Karakteristik Anggrek Bulan, Kenali Jenis dan Cara Rawatnya
Anggrek bulan merupakan salah satu bunga nasional Indonesia.
Tanaman ini mendapatkan julukan sebagai puspa pesona.
Hal tersebut serupa dengan julukan puspa bangsa untuk bunga melati dan puspa langka utnuk bunga raksasa.
Setiap daerah memiliki nama panggilan masing-masing untuk anggrek ini.
Di daerah Jawa dan Bali, anggrek bulan dikenal dengan nama anggrek wulan atau anggrek menur.
Sedangkan di Maluku, puspa pesona ini dikenal dengan anggrek terbang.
Baca Juga: Mengenal Bunga Iris, Bunga Cantik yang Memiliki Arti Pelangi
Klasifikasi Anggrek Bulan
Berikut klasifikasi anggrek bulan dalam taksonomi tumbuhan:
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Spermatophyta
- Kelas: Monocotyledonae
- Ordo: Orchidales
- Familia: Orchidaceae
- Genus: Phalaenopsis
- Species: Phalaenopsis amabilis
Baca Juga: Mengenal Bunga Aster: Makna, Jenis, dan Tips Merawatnya
Ciri-Ciri Anggrek Bulan
Anggrek bulan ditemukan pertama kali oleh Dr. C. L. Blume, seorang ahli botani Belanda.
Bunga ini banyak ditemukan di Indonesia, bahkan menjadi salah satu anggrek favorit.
Selain itu, tanaman anggrek ini juga tergolong adaptif karena bisa hidup di dataran rendah sampai pegunungan.
Namun, biasanya akan hidup lebih baik pada ketinggian 50-600 di atas permukaan laut.
Selain di Indonesia, anggrek yang bentuknya seperti bulan ini juga tersebar luas hingga ke Malaysia, Filipina, dan Australia.
Ciri-ciri anggrek bulan yang khas adalah bentuk bunganya lebih besar dari anggrek sejenis.
Diameter bunganya bahkan bisa mencapai 10 sentimeter.
Sementara panjang batangnya menjulang hingga mencapai 50 sentimeter.
Sama seperti namanya, bentuk kelopak bunganya bermekaran dengan indah seperti rembulan.
Warnanya pun bervariasi, mulai dari putih, pink, merah, ungu, kuning, hingga hitam.
Baca Juga: Tak Hanya Cantik, Inilah 11 Manfaat Bunga Anggrek untuk Kesehatan dan Kecantikan
Daunnya berwarna hijau dan bentuknya memanjang.
Uniknya, jumlah daunnya tidak lebih dari 5 helai.
Akar-akarnya berwarna putih dengan bentuk bulat memanjang dan menjuntai.
Jika disentuh, akarnya akan terasa 'berdaging' tebal karena memiliki kandungan air yang tinggi.
Saat mencoba mencium baunya, keharuman anggrek bulan memang tidak terlalu kentara, Moms.
Secara umum, anggrek hidup dengan cara epifit atau menempel pada batang atau cabang pohon.
Anggrek bulan termasuk ke dalam tanaman monopodial yang hidup dengan sinar matahari.
Namun, Moms tak perlu repot bolak-balik menjemurnya karena anggrek hanya butuh sedikit cahaya saja.
Moms bisa meletakkannya di bawah pohon agar tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Saat berada di dataran rendah, anggrek Phalaenopsis ini akan beradaptasi dengan menebalkan daunnya untuk mencegah penguapan yang tinggi.
Namun, waktu mekar bunganya cenderung lebih lama dibandingkan jenis anggrek lainnya.
Baca Juga: Unik! Anggrek Hitam Papua, Tanaman Tersembunyi di Hutan
Jenis Anggrek Bulan
Siapa yang tak terpana melihat warna anggrek bulan.
Tak sekadar polos, warna anggrek juga kerap dihiasi dengan corak bintik-bintik hingga abstrak yang unik.
Corak dan warnanya yang bergam ini ternyata merupakan hasil persilangan yang dilakukan oleh ahli botani, lho Moms.
Beberapa jenis anggrek bulan yang populer di Indonesia antara lain:
1. Anggrek Bulan Bangkok
Disebut juga dengan anggrek khas Thailand, warnanya cenderung lebih cerah dibandingkan anggrek lokal.
Batangnya pun lebih tinggi dan tebal.
Salah satu alasan yang membuat anggrek Bangkok ini populer adalah kesegarannya mampu bertahan lebih lama.
Baca Juga: Cara Menanam Anggrek Ekor Tupai dan Karakteristiknya, Simak!
2. Anggrek Bulan Taiwan
Anggrek bulan Taiwan termasuk anggrek impor di Indonesia.
Ciri-cirinya ditandai dengan kelopak bunga yang lebih tebal sehingga bisa mekar lebih lama.
Warnanya cenderung lebih beragam dan menyala sehingga menarik untuk dilestarikan.
Tak hanya itu, jenis anggrek ini juga mudah dibudidayakan, lho Moms.
3. Anggrek Bulan lokal
Bunga anggrek bulan yang disebut puspa pesona merupakan anggrek jenis lokal.
Jenis anggrek ini tentunya banyak ditemui di Indonesia.
Bahkan, hampir semua wilayah di Indonesia cocok menjadi tempat berkembangnya anggrek yang satu ini.
Yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya adalah batangnya tidak memiliki gembungan.
Keunggulan anggrek bulan jenis lokal juga bisa mekar dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Karakteristik Anggrek Dendrobium, Manfaat dan Perawatannya
4. Anggrek Bulan Premium
Beda dengan jenis anggrek lainnya, anggrek tipe premium ini bisa menghasilkan banyak bunga dalam satu pohon.
Hal ini karena anggrek premium dihasilkan dari proses kultur jaringan.
5. Anggrek Bulan Putih
Warna anggrek putih tak pernah gagal memanjakan mata.
Hanya dengan melihatnya saja, serasa sangat teduh dan menenangkan.
Tak sekadar polosan, bagian tengah bunganya kerap dihiasi dengan warna kuning atau ungu.
6. Anggrek Bulan Black Jack
Tidak banyak bunga yang memiliki warna kelopak hitam, tapi anggrek bulan memilikinya.
Anggrek bulan jenis black jack memiliki kelopak merah kehitaman dengan percikan ungu di beberapa bagian.
Meski terlihat gelap, kombinasi warnanya justru membuat penampilan anggrek semakin anggun.
Baca Juga: 8 Cara Merawat Anggrek agar Cepat Berbunga
7. Anggrek Bulan Mini
Jenis anggrek ini juga dikenal dengan nama anggrek bulan novelty.
Ciri-cirinya ditandai dengan ukuran bunga yang lebih kecil dengan warna yang cerah.
Baunya pun mengeluarkan aroma keharuman yang khas.
Uniknya, anggrek bulan mini memiliki kemampuan untuk sering berbunga dalam setahun, lho!
Itulah kenapa jenis anggrek ini cocok untuk menjadi tanaman hias di rumah Moms.
8. Anggrek Bulan Merah
Berasal dari Asia, anggrek bulan merah dikenal sebagai red Asian Phalaenopsis.
Seperti namanya, jenis bunga ini didominasi oleh warna merah.
Bukan mencolok, nuansa merahnya cenderung tampil elegan untuk dipajang di ruangan.
Baca Juga: 7 Tanaman Hias Daun Merah yang Mudah Dirawat untuk Pemula
9. Anggrek Bulan Kuning
Anggrek bulan kuning termasuk salah satu jenis anggrek termahal dibandingkan anggrek lainnya.
Hal ini karena keberadaannya bisa dibilang sangat jarang ditemui.
Jenis yang paling populer adalah anggrek kuning lidah merah.
10. Anggrek Bulan Ungu
Anggrek ungu tak kalah populer di kalangan pecinta bunga anggrek.
Anggrek jenis ini memiliki batang yang lebih pendek dibandingkan anggrek lainnya.
Bunga ini bisa mekar dalam waktu 2-3 bulan.
Baca Juga: Keindahan Anggrek Serat, Tumbuhan Endemik Sulawesi Tenggara
Cara Menanam Anggrek Bulan
Jika ingin lebih lama memandang keindahan anggrek bunga yang bermekaran, Moms bisa menanamnya sendiri di rumah.
Namun, perhatikan kondisi lingkungan yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti.
Mulai dari suhu, kelembapan udara, hingga cahaya matahari akan memengaruhi tumbuh kembang anggrek.
Berikut cara menanam anggrek bulan yang bisa Moms terapkan:
- Pilih jenis pot yang tepat, bisa dengan pot tanah, transparan, atau plastik. Alangkah lebih baik jika menggunakan pot transparan agar lebih mudah mengontrol pertumbuhan akarnya.
- Siapkan media tanah berupa sabut kelapa, pecahan genteng, batu bara, arang, kayu atau potongan pakis.
- Siapkan kawat atau bambu.
- Siapkan bibit anggrek yang sudah memiliki daun berukuran 1 sentimeter dan akarnya muncul 2-3 helai.
- Jika sudah ada bibit anggrek botolan, Moms bisa langsung memindahkannya ke dalam pot. Hati-hati jangan sampai helai akarnya rusak.
- Jika menggunakan bibit dari tray, pastikan usianya sudah 3 bulan. Pindahkan ke dalam pot berdiameter 15 cm dengan 3-5 tanaman.
Baca Juga: Moms Suka Berkebun? Coba Buat Pupuk Organik di Rumah, Yuk!
Sekitar 3 bulan berikutnya, lakukan repotting atau memindahkan anggrek ke ukuran pot yang lebih besar.
Jika sebelumnya satu pot bisa berisi 3-5 tanaman, sekarang pisahkan menjadi satu tanaman anggrek setiap pot.
Selain di dalam tanah, Moms juga bisa menanam anggrek bulan dengan cara menempel di pohon.
Moms dapat mengikat anggrek menggunakan tali plastik, tali ijuk, atau tali rapia ke batang pohon.
Seiring berjalannya waktu, anggrek akan beradaptasi dengan menjalarkan helaian-helaian akarnya ke permukaan pohon yang ditempelinya.
Masalah Umum Menanam Anggrek Bulan
Dalam menanam dan merawat anggrek bulan, ada beberapa masalah umum yang terjadi dan patut diperhatikan agar tanaman awet.
1. Daun Jadi Keriput
Jika daun anggrek bulan keriput, kemungkinan besar ini menandakan kekurangan air dan kelembapan yang terlalu sedikit.
Untuk meningkatkan kelembapan, tambahkan nampan kerikil berisi air di bawah tanaman, tetapi jangan sampai pot bunga terendam air.
Baca Juga: 8 Jenis Tanaman Calathea yang Cantik dan Cara Merawatnya
2. Daun Menguning
Penyiraman yang berlebihan dan pembusukan akar sering kali menjadi penyebab daun menguning.
Berikan waktu pada media tanam anggrek untuk mengering setelah disiram.
Jika tidak berhasil, pindahkan tanaman dan buang semua akar yang tidak sehat.
3. Bunga Tidak Mekar
Anggrek dapat mengalami ledakan tunas—suatu kondisi dimana kuncup bunga rontok tanpa mekar.
Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan suhu, kelembapan, atau pergantian pupuk yang tiba-tiba.
Mempertahankan kondisi pertumbuhan yang ideal akan mengurangi terjadinya masalah ini.
Bagaimana, tertarik ingin menanam anggrek bulan sendiri di rumah, Moms?
- https://www.researchgate.net/figure/The-flower-of-A-Phalaenopsis-amabilis-L-B_fig1_337164804
- https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/8/5881
- https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/foto/anggrek-bulan-phalaenopsis-amabilis-3/
- https://dlh.kulonprogokab.go.id/detil/1072/mengenal-si-cantik-phalaenopsis-amabilis-puspa-pesona-indonesia
- https://repository.ump.ac.id/4794/3/BAB%20II_NURUL%20HIDAYATI_BIOLOGI%2716.pdf
- https://diy.kemenag.go.id/22017-guru-man-1-sleman-anggrek-bulan-sebagai-obat-penyembuh-alami.html
- https://www.floweradvisor.co.id/blog/karakteristik-anggrek/
- https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=859395
- https://www.thespruce.com/phalaenopsis-orchids-definition-1902866
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.