17 June 2019

Apa Penyebab Anak Moody dan Gampang Ngambek?

Apa Penyebab Anak Moody dan Gampang Ngambek?
placeholder
Artikel ditulis oleh Intan Aprilia Orami
Disunting oleh Intan Aprilia Orami

Tanya:

Saya punya anak perempuan 4 tahun, kenapa ya dia moody sekali? Kadang bisa tertawa-tawa, eh kemudian, ngambek.

Hal yang susah ada mengelola emosi dan rasa frustrasi saya ketika dia sedang moody seperti itu.

Sebenarnya apa sih penyebabnya dan cara terbaik mengatasinya?

Jawab:

Mood merupakan bagian dari perkembangan emosi yang terjadi pada anak. Sebelum saya jelaskan apa saja yang menyebabkan anak menjadi moody, yang pertama harus Moms ketahui adalah harus pahami dulu emosi-emosi dasar yang terjadi pada anak, yaitu ada emosi marah (anger), bahagia (happy), sedih (sad), takut (fear), dan kaget (surprise).

Nah Moms perlu tahu emosi apa yang sedang dirasakan oleh anak dan apa yang menjadi pemicu sehingga anak bereaksi atau menampilkan emosi tersebut.

Perubahan emosi pada anak

Sebagai contoh anak sedang bermain boneka bersama ibunya, ia tertawa dan terlihat sangat gembira sekali. Di saat yang bersamaan handphone sang ibu berbunyi lalu ibu menerima telepon dan mengobrol tanpa permisi atau menginformasikan kepada anak terlebih dahulu, dan kemudian meninggalkan aktivitas bermain bersama anak. Seketika anak langsung menangis dan tantrum. Bisa kita lihat dalam kasus ini perubahan mood yang terjadi pada anak yaitu dari emosi bahagia berubah menjadi emosi marah dan sedih.

Emosi marah muncul karena ibu pergi meninggalkan aktivitas bermain bersama tanpa memberitahu atau meminta izin terlebih dahulu, dan anak merasa tidak siap untuk ditinggal bermain sendirian. Di sisi lain ia juga belum mampu mengungkapkan rasa marahnya kepada sang ibu sehingga perilaku yang muncul adalah anak menjadi menangis hingga tantrum.

Sedangkan emosi sedih muncul karena saat itu anak merasa diabaikan oleh sang ibu. Maka dapat kita simpulkan perubahan emosi yang terjadi pada anak sangatlah normal dan wajar. Dalam perkembangannya anak tidak hanya mengalami perubahan fisik dan kognitif saja, tetapi yang tidak kalah penting tentunya perubahan emosi.

Perubahan emosi pada anak terkait dengan temperamen dan karakter anak, serta pola pengasuhan orangtua. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi perkembangan emosi pada anak. Temperamen merupakan sifat yang sudah ada sejak lahir/bawaan lahir dan ini dipengaruhi oleh gen (keturunan) keluarga. Tentunya tiap anak memiliki temperamen yang berbeda-beda.

Ada yang mudah (easy), lambat (slow to warm up), dan sulit (difficult). Anak yang memiliki temperamen yang mudah cenderung lebih cepat dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan mood-nya lebih stabil dan positif. Sedangkan anak yang memiliki temperamen lambat dan sulit cenderung lebih membutuhkan waktu atau lama dalam beradaptasi dan lebih emosional.

Di samping itu, pola pengasuhan orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan karakter anak. Pola asuh yang keras, kaku, tidak konsisten dapat membentuk anak menjadi anak yang moody.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


Topik Terkait

FamilyTanya Pakar

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.