06 Oktober 2023

6 Jenis Benjolan di Payudara, Kenali yang Bersifat 'Ganas'

Benjolan pada payudara belum tentu kanker, Moms

Kehadiran benjolan di payudara adalah suatu hal yang bisa membuat kaum perempuan merasa khawatir.

Bagaimana tidak, kondisi tersebut dianggap merupakan hal yang berpotensi menjadi kanker.

Melansir Journal of Cancer Epidemiology, benjolan payudara adalah gejala paling umum dari kanker payudara.

Benjolan ini juga memiliki kemungkinan tinggi untuk berkembang menjadi kanker ganas, Moms.

Nah, rasa panik pastilah semakin tinggi ketika benjolan di payudara disertai dengan rasa nyeri yang berkepanjangan.

Lantas, haruskah khawatir saat terdapat benjolan di payudara?

Faktanya, benjolan payudara tidak melulu disebabkan kondisi yang berbahaya.

Karenanya, Moms tidak perlu langsung khawatir.

Sekitar 80% kasus benjolan di payudara bukan merupakan suatu kanker.

Agar tidak salah sangka, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya, Moms!

Baca Juga: 9 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri, Apakah Serangan Jantung?

Jenis dan Penyebab Benjolan di Payudara

Ilustrasi Benjolan Payudara
Foto: Ilustrasi Benjolan Payudara (Freepik.com/stefamerpik)

Nah, Moms, berikut akan dibahas mengenai jenis-jenis benjolan di payudara yang tidak perlu dikhawatirkan hingga yang perlu segera ditangani.

1. Fibroadenoma Mammae

Fibroadenoma Mammae atau FAM adalah benjolan di payudara yang teraba padat dan mudah untuk digerakkan.

Biasanya FAM adalah salah satu jenis tumor jinak yang ada di payudara.

Perempuan yang mengalami kondisi ini biasanya berusia 15-35 tahun.

Fibroadenoma sendiri memiliki jenisnya sendiri-sendiri nih, Moms! Apa saja?

  • Simple Fibroadenoma

Jenis ini paling sering terjadi dan biasanya dialami perempuan yang masih muda.

Umumnya, jenis ini pun tak berisiko berubah jadi ganas.

  • Complex Fibroadenoma

Jenis benjolan di payudara ini biasanya mengandung sel-sel yang bisa tumbuh dengan cepat.

Biasanya, Complex Fibroadenima dialami oleh perempuan yang lanjut usia.

  • Juvenile Fibroadenoma

Jenis benjolan di payudara ini dialami perempuan dengan usia 10-18 tahun.

Jenis benjolan ini bisa membesar, namun biasanya akan menyusut seiring berjalannya waktu.

  • Giant Fibroadenoma

Giant Fibroadenoma merupakan pembengkakan payudara sebelah kiri atau kanan.

Kondisi ini bisa membesar hingga ukuran 5cm.

Biasanya, benjolan pada payudara ini bisa diangkat agar tak menekan jaringan payudara di sekitarnya.

  • Phyllodes Tumor

Salah satu benjolan di payudara ini pun biasanya bersifat jinak. Perlu diperhatikan, ini bisa berubah menjadi ganas, lho.

Dokter pun umumnya akan menyarankan untuk mengangkat tumor tersebut.

2. Kista Payudara

Kista payudara adalah benjolan berbentuk bulan dan bisa juga lonjong yang berisi cairan serta tumbuh dalam jaringan payudara.

Benjolan ini tak mengandung sel kanker dan biasanya bersifat jinak.

Kista payudara pun biasanya berjumlah lebih dari 1 dan tumbuh pada salah satu atau bahkan kedua payudara.

Membicarakan benjolan di payudara, Moms perlu mengingat dan mengenal bentuk payudara.

Jadi, jika ada perubahan, Moms bisa mengetahuinya dengan segera.

Namun perlu diketahui, U.S. Preventive Services Task Force tak merekomendasikan Moms untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Jadi, pastikan Moms untuk rutin memeriksakan kesehatan diri Moms, ya.

Baca Juga: 5 Penyebab Benjolan di Bawah Dagu yang Berbahaya

3. Perubahan Fibrokistik

Megecek Payudara
Foto: Megecek Payudara (Freepik.com/spukkato)

Setiap wanita pasti memiliki perubahan jaringan susu pada payudaranya, ketika ada perubahan hormonal yang cukup drastis.

Belum ada penelitian yang jelas mengenai kondisi ini.

Tapi yang pasti, wanita diatas usia 40 tahun lebih berisiko memiliki Fibrosis Kistik.

Kondisi ini banyak dialami perempuan.

Namun, kebanyakan dari mereka tak menunjukkan gejala apapun.

Biasanya, perempuan yang terkena perubahan fibrokistik sendiri berusia 30-50 tahun.

Sementara mereka yang di bawah 21 tahun memiliki risiko sekitar 10%.

Seperti yang sudah disebutkan, gejala benjolan di payudara ini memang terkadang tidak dirasakan.

Namun, biasanya gejala bisa hadir dalam kondisi yang lebih berat.

Gejala umum yang bisa dirasakan adalah:

  • Nyeri
  • Payudara bengkak dan ada benjolan di payudara
  • Payudara padat, kencang atau menegang ketika diraba
  • Payudara biasanya terlihat lebih berisi
  • Puting payudara mengeluarkan cairan merah atau bening, cokelat atau kehijauan

Jika puting sudah mengeluarkan cairan, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Pasalnya, gejala ini bisa saja menjadi tanda kanker payudara.

Seperti yang sudah disebutkan, penyebab benjolan di payudara yang ini belum diketahui.

Ahli pun menduga kondisi ini terjadi karena hormon reproduksi terutama estrogen.

Ya, beberapa penyakit atau kondisi yang berkaitan dengan payudara memang disebabkan hormon estrogen.

Tingkat hormon yang bisa naik dan turun selama siklus menstruasi bisa menjadi sebab payudara Moms terasa tak nyaman.

Nah, di saat yang sama payudara Moms juga mungkin akan terasa bengkak dan sakit.

Kondisi fibrokistik payudara sendiri biasanya akan lebih mengganggu ketika menstruasi akan datang.


4. Lemak Nekrosis Traumatik

Kondisi benjolan di payudara ini berbeda dengan yang lain.

Ini adalah sebuah kondisi timbulnya kerusakan pada jaringan lemak, dalam hal ini pada payudara.

Biasanya nekrosis lemak bisa terjadi secara spontan akibat trauma, atau cedera. Kondisi ini pun bisa terjadi karena radiasi.

Gejala yang biasanya hadir karena nekrosis lemak payudara adalah:

  • Munculnya benjolan di payudara yang keras
  • Benjolan tidak membesar
  • Terkadang terasa nyeri
  • Adanya perubahan kulit di sekitar benjolan, misalnya keriput

Dalam keadaan umum, nekrosis lemak payudara sendiri tak memerlukan penanganan khusus.

Namun, jika Moms mengalami ketidaknyamanan ketika mengidap kondisi ini, ada treatment yang bisa dilakukan, seperti:

  • Biopsi
  • Aspirasi ketika nekrosis berisi minyak
  • Tindakan operasi

Jika Moms memiliki kondisi ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan dan Moms bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 30+ Contoh Benda Padat yang Jarang Disadari, Catat Ya!

5. Kanker Payudara

Benjolan pada Payudara
Foto: Benjolan pada Payudara (Cancercenter.com)

Dalam penelitian pada jurnal Clinical Breast Cancer, kanker payudara adalah kanker yang berkembang di area sel payudara.

Biasanya, kanker terbentuk di lobulus atau saluran payudara.

Lobulus adalah kelenjar yang menghasilkan susu, dan duktus adalah jalur yang membawa susu dari kelenjar ke puting.

Kanker juga dapat terjadi di jaringan lemak atau jaringan ikat fibrosa di dalam payudara, Moms.

Sel kanker yang tidak terkontrol seringkali menyerang jaringan payudara sehat lainnya dan dapat berpindah ke kelenjar getah bening di bawah ketiak.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kelangsungan hidup kanker payudara telah meningkat.

Jumlah kematian yang terkait dengan penyakit ini pun terus menurun.

Hal ini karena adanya deteksi dini, pendekatan pengobatan baru yang dipersonalisasi dan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini.

Moms tetap harus waspada dan mengetahui ciri-ciri kanker payudara sebagai berikut:

  • Perubahan bentuk puting
  • Nyeri payudara yang tidak kunjung hilang setelah haid
  • Benjolan baru yang tidak hilang setelah menstruasi
  • Keluarnya cairan dari salah satu puting yang bening, merah, cokelat, atau kuning
  • Kemerahan yang tidak dapat dijelaskan, bengkak, iritasi kulit, gatal, atau ruam pada payudara
  • Bengkak atau benjolan di sekitar tulang selangka atau di bawah lengan
  • Benjolan yang keras dengan tepi tidak beraturan

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan mungkin akan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan tambahan lainnya seperti USG, mamografi, MRI, atau biopsi.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti apakah benjolan merupakan suatu keganasan atau bukan.

Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Payudara Bengkak ketika Menyapih

Beberapa anjuran yang dapat Moms lakukan adalah:

  • Lakukan pemeriksaan payudara mandiri secara rutin
  • Makan makanan bergizi seimbang
  • Hindari makanan cepat saji atau junk food
  • Istirahat yang cukup dan meminimalisir stres
  • Hindari memencet atau mengurut benjolan yang timbul.
  • Tidak merokok
  • Konsumsi obat analgesik seperti parasetamol untuk meredakan nyeri
  • Segera periksakan diri ke dokter

6. Lipoma

Lipoma adalah jenis benjolan yang terbentuk dari jaringan lemak dan dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk di payudara.

Namun, lipoma sangat jarang terjadi di payudara, dan biasanya tidak bersifat kanker atau mengancam nyawa.

Lipoma di payudara biasanya terasa lunak dan dapat bergerak dengan mudah saat disentuh.

Ukuran lipoma dapat bervariasi, dari seukuran kacang hingga sebesar bola golf.

Lipoma di payudara umumnya tidak menyebabkan rasa sakit, kecuali jika benjolan tumbuh dengan cepat atau menekan jaringan sekitarnya.

Meskipun lipoma di payudara jarang bersifat ganas, penting untuk selalu memeriksakan benjolan yang muncul pada payudara ke dokter spesialis bedah atau dokter kandungan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan dapat melakukan tes tambahan seperti mamografi atau ultrasonografi untuk memastikan jenis benjolan dan menentukan perawatan yang tepat.

Baca Juga: 12 Spa Couple Jakarta Terbaik dengan Pasangan, Healing Yuk!

Pemeriksaan Benjolan pada Payudara

American Cancer Society tidak merekomendasikan pemeriksaan payudara sendiri sebagai bagian dari proses skrining kanker payudara.

Namun, penting untuk menyadari kondisi payudara Moms dan setiap perubahan yang terjadi.

Penting untuk mengenal bentuk dan tekstur normal dari payudara Moms.

Mengetahui bagaimana perasaan payudara secara normal dapat membantu Moms mendeteksi perubahan atau benjolan yang mungkin menjadi masalah.

Berikut adalah panduan sederhana untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri:

  1. Dengan melihat cermin, periksa ukuran, bentuk, dan warna payudara Moms, serta cari adanya benjolan atau pembengkakan yang terlihat.
  2. Angkat tangan Moms dan ulangi langkah pertama.
  3. Periksa apakah ada cairan keluar dari puting susu, seperti air, susu, cairan kuning, atau yang bercampur darah.
  4. Sentuh payudara dengan gerakan lembut dan halus saat Moms berbaring, sertakan juga bagian bawah lengan hingga tulang rusuk.
  5. Ulangi langkah keempat saat berdiri atau duduk. Moms mungkin menemukan ini lebih mudah dilakukan saat mandi.

Meskipun sebagian besar benjolan pada payudara bersifat jinak, sebaiknya Moms segera berkonsultasi dengan dokter jika Moms menemukan sesuatu yang tidak biasa.


Cara Mengatasi Benjolan di Payudara

Wanita Memegang Payudara
Foto: Wanita Memegang Payudara (Freepik.com/fantastic-studio)

Cara menghilangkan benjolan di payudara bisa dilakukan dengan berbagai macam cara.

Langkah awal yang perlu Moms lakukan adalah memeriksakannya ke dokter.

Dari situ, dokter biasanya akan memberikan pengobatan sesuai penyebab terjadinya benjolan di payudara.

Dilansir dari Healthline, jika Moms memiliki infeksi payudara, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk menyembuhkannya.

Namun, jika penyebabnya adalah kista, biasanya dokter akan mengeluarkan cairan yang ada di payudara.

Obat penghancur benjolan di payudara yang biasa diberikan oleh dokter adalah pil KB untuk menurunkan kadar estrogen.

Dokter pun biasanya memberikan antibiotik beserta paracetamol atau ibuprofen untuk pereda rasa sakit akibat mastitis.

Namun, jika kista tidak juga menghilang atau hancur dengan obat, dokter pun biasanya akan melakukan beberapa cara, seperti:

1. Lumpectomy

Lumpectomy adalah prosedur bedah untuk mengangkat tumor atau kanker dari payudara dengan mempertahankan sebanyak mungkin jaringan payudara normal di sekitarnya.

Tujuan dari lumpectomy adalah untuk menghilangkan sel kanker dari payudara dan mempertahankan bentuk dan ukuran payudara sebanyak mungkin.

Setelah lumpectomy, pasien biasanya akan membutuhkan radiasi untuk memastikan semua sel kanker telah dihilangkan.

  • Mastectomy

Mastectomy adalah prosedur bedah yang melibatkan pengangkatan seluruh atau sebagian payudara.

Kondisi ini memerlukan pengangkatan jaringan payudara.

Prosedur ini dilakukan oleh dokter bedah umum atau dokter bedah spesialis kanker.

3. Kemoterapi

Biasanya menggunakan obat untuk melawan dan menghancurkan sel kanker.

4. Radiasi

Sebuah tindakan menggunakan sinar radioaktif atau material lain untuk melawan kanker.

Baca Juga: 12 Kandungan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Cara Menjaga Kesehatan Payudara

Memerhatikan Payudara
Foto: Memerhatikan Payudara (Freepik.com/9nong)

Dalam menjaga kesehatan payudara, satu hal yang harus diingat adalah untuk selalu memerhatikan kondisi payudara.

Jika Moms melihat atau merasakan adanya perubahan atau sesuatu yang terasa aneh, segera bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.

Selain itu, melansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan payudara.

  • Waspadai perubahan payudara dan laporkan masalah apa pun kepada penyedia layanan kesehatan.
  • Lakukan skrining oleh penyedia layanan kesehatan untuk memastikan kondisi payudara.
  • Jaga berat badan sehat.
  • Rutin melakukan olahraga.
  • Penuhi asupan air putih dan hindari alkohol.
  • Konsumsi makanan sehat dan suplemen vitamin.
  • Memilih bra yang tepat.

Baca Juga: Benjolan di Punggung, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Itu dia Moms, penjelasan mengenai benjolan di payudara serta cara mengatasinya.

Selalu perhatikan kondisi tubuh sendiri, utamanya di area payudara, ya, Moms

Lalu, bila Moms mengalami salah satu kondisi di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5482318/
  • http://www.uspreventiveservicestaskforce.org/Page/Document/UpdateSummaryFinal/breast-cancer-screening
  • https://www.cdc.gov/cancer/breast/index.htm
  • https://www.healthline.com/symptom/breast-lump#Treatment-for-Breast-Lumps-
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/6906-breast-lumps
  • https://www.sciencedirect.com/journal/clinical-breast-cancer

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.