04 Juli 2024

Obat Arcoxia Anti Nyeri, Kenali Dosis dan Aturan Minumnya

Golongan obat keras dan perlu resep dokter

Arcoxia termasuk salah satu obat untuk meredakan nyeri atau peradangan.

Obat ini mampu membantu meredakan nyeri dari tingkatan ringan hingga berat.

Karena termasuk obat keras, arcoxia perlu mendapat resep dan konsultasi dokter sebelum mengonsumsinya.

Penting untuk Moms mengenali dosis dan aturan minum Arcoxia agar mendapatkan hasil maksimal dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Obat Pereda Nyeri Neuralgin: Kandungan hingga Efek Samping

Apa Itu Arcoxia?

Arcoxia Obat (Mims.com_)
Foto: Arcoxia Obat (Mims.com_)

Arcoxia adalah obat dengan kandungan bahan aktif Etoricoxib.

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid yang disingkat OAINS atau NSAIDs.

Umumnya obat golongan OAINS bekerja menghambat enzim cyclooxygenase-1 (COX 1) dan cyclooxygenase-2 (COX 2), tapi Arcoxia hanya bekerja menghambat enzim COX 2 saja.

Keduanya merupakan enzim yang memproduksi senyawa prostaglandin, yang merupakan senyawa yang dihasilkan tubuh sebagai respon adanya cedera dalam tubuh.

Senyawa inilah yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada tubuh pada kadar tertentu.

Arcoxia dianggap lebih aman dan minim efek samping terhadap sistem pencernaan karena tidak mengganggu prostaglandin yang secara alami melindungi lambung.

Prostaglandin adalah zat kimia yang menyebabkan nyeri dan peradangan.

Dengan terhambatnya produksi prostaglandin, nyeri dan gejala peradangan seperti bengkak dan kemerahan akan berkurang.

Manfaat Arcoxia

Ilustrasi Nyeri Punggung
Foto: Ilustrasi Nyeri Punggung (Orami Photo Stocks)

Arcoxia adalah obat yang mengandung zat aktif etorixocib.

Melansir EMC Medicines, etorixocib merupakan senyawa yang bantu mengurangi rasa sakit.

Obat ini bekerja dengan memblokir aksi enzim dalam tubuh yang disebut cyclo-oxygenase (COX).

COX terlibat dalam pembuatan zat dalam tubuh yang dikenal sebagai prostaglandin, yakni hormon yang merespons cedera.

Prostaglandin dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan peradangan.

Etoricoxib bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin tersebut.

Obat ini akan mulai meredakan rasa sakit setelah satu jam diminum apabila tidak dikonsumsi dengan makanan.

Namun, efek antiinflamasinya meningkat beberapa pekan setelah meminumnya secara teratur.

Dalam bidang medis, obat ini memiliki fungsi untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan berikut:

1. Osteoartritis

Apa itu osteoartritis? Ini terjadi ketika ada kerusakan tulang rawan yang menutupi sendi dan bantalan ujung tulang.

Gejalanya termasuk nyeri, nyeri tekan, kaku pada satu atau lebih persendian, dan cacat fisik.

Pengobatan untuk osteoartritis biasanya diberikan untuk menghilangkan nyeri dan mencegah peradangan sehingga tidak semakin parah.

Melansir Bosnian Journal of Basic Medical Sciences, etoricoxib dinilai efektif untuk mengatasi osteoartritis tanpa menimbulkan efek samping yang berarti.

2. Radang Sendi

Radang sendi atau artritis reumatoid merupakan penyakit kronis yang menyebabkan nyeri, kaku, bengkak dan hilangnya fungsi persendian.

Biasanya, masalah ini juga disertai peradangan di bagian tubuh lain.

Untuk mengobati masalah ini, pengobatan dengan obat nyeri antiinflamasi sering diresepkan, termasuk etoricoxib.

Sebuah penelitian Current Medical Research and Opinion, menunjukkan bahwa obat ini diketahui memiliki efektivitas yang sama dengan obat naproxen secara berkelanjutan.

3. Ankilosis Spondislosis

Ankilosis spondislosis merupakan gangguan peradangan yang menyerang tulang belakang dan persendian besar.

Pengobatan diberikan untuk mencegah peradangan sendi yang lebih parah.

Biasanya, dokter akan meresepkan obat-obatan AINS untuk mencegah peradangan, salah satunya etoricoxib.

Obat ini dapat dijadikan sebagai terapi lini pertama untuk ankilosis spondislosis.

Namun, penggunaannya harus hati-hati, terutama apabila digunakan untuk pengobatan jangka panjang.

Hal ini karena berkaitan dengan kemungkinan terjadinya risiko masalah gastrointestinal dan kardiovaskular dari obat-obatan AINS.

4. Encok

Encok atau nyeri gout merupakan kelainan yang ditandai dengan serangan nyeri dan pembengkakan yang tiba-tiba.

Biasanya gejala dari masalah ini dapat kambuh pada satu atau lebih persendian.

Obat-obatan untuk mengobati encok yang direkomendasikan adalah obat antiinflamasi nonsteroid, termasuk diklofenak dan indometasin.

Melansir Journal of Clinical Rheumatology, etoricoxib juga dapat direkomendasikan sebagai pengobatan.

Selain kemungkinan risiko efek samping yang lebih rendah, etoricoxib juga memiliki efektivitas yang baik seperti halnya diklofenak.

Obat ini pun juga lebih mudah ditoleransi oleh pasien sehingga dapat diberikan untuk orang tua usia lanjut.

Baca Juga: Hufralgin: Obat untuk Atasi Nyeri Akibat Gangguan Saraf

Aneka Jenis Obat Arcoxia

Ilustrasi Obat Arcoxia
Foto: Ilustrasi Obat Arcoxia (verywellhealth.com)

Arcoxia adalah golongan obat keras yang sering dipakai untuk perawatan sakit gigi.

Ini obat yang termasuk kelas terapi antiradang non-steroid atau OAINS.

Obat antinyeri ini dibedakan dari bahan aktifnya, yakni etoricoxib 60 mg, 90 mg, dan 120 mg.

Dijual bebas di pasaran dengan berbagai bahan aktif yang berbeda dan harga yang bervariasi, meliputi:

  • Arcoxia 60 mg: Harga Rp133.000 - Rp260.000/strip.
  • Arcoxia 90 mg: Harga Rp150.000 - Rp250.000/strip.
  • Arcoxia 120 mg: Harga Rp163.000 - Rp273.000/strip.

Setiap boks obat berisi 3 strip yang masing-masing stripnya berjumlah sekitar 10 tablet.

Ini adalah obat yang diproduksi langsung oleh Organon Pharma Indonesia atau Rovi Pharma.

Obat yang tergolong dalam obat keras, tak semua bisa mengonsumsi ini dan perlu pantauan dokter sebelumnya.

Baca Juga: Rincian Biaya Akupunktur di Berbagai Klinik dan Rumah Sakit yang Ada di Indonesia

Cara Mengonsumsi Arcoxia

Ilustrasi Minum Obat Arcoxia (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Minum Obat Arcoxia (Orami Photo Stock) (istockphoto)

Karena berbentuk tablet, jadi obat Arcoxia sebaiknya diminum utuh dengan air putih.

Tablet etoricoxib jangan dikunyah, dihancurkan, atau ditelan karena biasanya diformulasikan untuk lepas lambat.

Beritahu dokter apabila Moms mengalami kesulitan menelan tablet.

Jika Moms lupa minum, minum obat sesegera mungkin setelah ingat.

Lewati dosis apabila tiba waktu minum obat berikutnya. Jangan menggandakan dosis obat dalam satu kali waktu minum.

Apabila Moms menggunakan etoricoxib untuk pemakaian jangka panjang, periksakan tekanan darah kamu secara berkala.

Tekanan darah Moms mungkin dapat meningkat saat menggunakan obat ini.

Moms bisa menyimpan tablet etoricoxib pada suhu kamar terhindar dari kelembapan dan sinar matahari setelah digunakan.

Baca Juga: Anastan Forte, Mengatasi Nyeri Ringan Hingga Sedang


Dosis dan Harga Arcoxia

Ilustrasi Obat
Foto: Ilustrasi Obat (Orami Photo Stocks)

Seperti obat pada umumnya, arcoxia memiliki dosis dewasa yang dianjurkan, yaitu:

Untuk ankilosis spondislosis dan rematik

  • Dosis lazim: 60mg diminum sekali sehari. Angka ini dapat ditingkatkan menjadi 90 mg sekali sehari sesuai kebutuhan.
  • Dosis dapat dikurangi menjadi 60 mg setelah kondisi pasien stabil secara klinis.

Untuk osteoartritis

  • Dosis lazim: 30mg sekali sehari.
  • Dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg sekali sehari apabila diperlukan.

Untuk artritis gout akut

  • Dosis lazim: 120mg sekali sehari.
  • Lama pengobatan sebaiknya tidak lebih dari 8 hari.

Nyeri dan peradangan berkaitan dengan prosedur operasi gigi

Dosis lazim: 90 mg sekali sehari dengan lama pengobatan tidak lebih dari 3 hari.

Baca Juga: 14+ Jenis Obat Nyeri Tulang di Apotek dan Herbal Alami

Interaksi Obat Arcoxia

Ilustrasi Obat
Foto: Ilustrasi Obat (Canva.com)

Penggunaan Arcoxia bersamaan dengan obat resep, obat non-resep, hingga obat herbal dapat menimbulkan interaksi obat.

Jika interaksi obat terjadi, dapat menyebabkan efektivitas obat menurun atau dapat meningkatkan timbulnya efek samping.

Jenis obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama dengan arcoxia adalah sebagai berikut:

  • Antikoagulan (obat anti pembekuan darah) oral
  • Obat diuretik
  • ACE inhibitor
  • OAINS lainnya
  • Siklosporin
  • Litium
  • Obat kontrasepsi oral
  • Salbutamol
  • Minoxidil
  • Rifampicin
  • Takrolimus

Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap.

Diskusikan dengan dokter tentang obat apa saja yang mungkin sering Moms konsumsi untuk mencegah penggunaan obat-obatan di atas bersama dengan arcoxia.

Baca Juga: Ascardia (Aspirin/Obat Nyeri): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Efek Samping Arcoxia

Ilustrasi Obat Arcoxia
Foto: Ilustrasi Obat Arcoxia (healthline.com)

Terlepas manfaat arcoxia sebagai obat anti nyeri, ini pun bisa menimbulkan efek samping bagi yang mengonsumsi.

Efek samping ringan yang mungkin terjadi pasca minum arcoxia yakni seperti berikut ini:

  • Diare 
  • Sembelit
  • Mual dan muntah
  • Esofagitis (peradangan pada lapisan kerongkongan)
  • Perut kembung
  • Sakit kepala

Efek samping bersifat ringan umumnya sementara dan bisa hilang dalam kurun waktu tertentu.

Selain itu, beberapa orang mungkin juga merasakan efek samping yang bersifat sedang seperti berikut ini:

  • Retensi cairan tubuh
  • Dispepsia
  • Jantung berdebar
  • Aritmia
  • Tekanan darah tinggi

Penggunaan zat aktif etoricoxib secara berlebihan bisa mengacu pada kondisi overdosis atau memicu masalah gastrointestinal dan gangguan kardiorenal.

Jika terjadi overdosis, segera minta bantuan medis dan pertolongan terdekat yang dilakukan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Omecal D (Suplemen Kalsium): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Tips Aman Minum Arcoxia

Ilustrasi Minum Obat
Foto: Ilustrasi Minum Obat (Freepik.com/stefamerpik)

Berikut adalah beberapa tips aman dalam mengonsumsi Arcoxia:

  1. Ikuti Dosis yang Dianjurkan: Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter. Jangan melebihi dosis yang diresepkan.
  2. Konsumsi Setelah Makan: Minumlah Arcoxia setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
  3. Perhatikan Interaksi Obat: Beritahukan dokter tentang obat lain yang sedang Moms konsumsi untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya.
  4. Pantau Efek Samping: Perhatikan jika ada efek samping seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, atau reaksi alergi dan segera hubungi dokter jika terjadi.
  5. Konsultasi Rutin: Lakukan konsultasi rutin dengan dokter untuk memonitor kondisi kesehatan saat menggunakan Arcoxia.

Peringatan Penting Mengenai Obat

Perut Ibu Hamil Muda
Foto: Perut Ibu Hamil Muda (Freepik.com/senivpetro)

Sebelum mengonsumi obat ini, perlu mengetahui beberapa peringatan penting obat bagi beberapa orang.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu dipahami.

1. Ibu Hamil dan Menyusui

Obat yang termasuk golongan non-steroid diketahui berpotensi buruk bagi ibu hamil dan menyusui.

Penggunaan arcoxia harus dihindari pada trimester ketiga kehamilan karena dapat menyebabkan penutupan duktus arteriosus.

Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru-paru pada bayi terbuka setelah lahir.

Kondisi ini dikenal juga sebagai kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi prematur.

2. Riwayat Gagal Ginjal dan Hati

Waspada mengonsumsi obat ini khususnya bagi penderita gagal ginjal dan ada riwayat gangguan fungsi hati sebelumnya.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar obat yang dikonsumsi tidak mengganggu cara kerja fungsi hati atau ginjal sebelumnya.

Sebagian orang ada yang hipersensitif dengan bahan aktif etorixocib untuk mengatasi beberapa penyakit tertentu.

Ini pun juga berlaku bagi mereka yang mengalami gagal jantung, hipertensi, serta gangguan aliran darah.

Baca Juga: Fenaren, Obat Pereda Nyeri dan Efektif Mengatasi Peradangan

Moms mungkin tidak cocok menggunakan etoricoxib apabila memiliki riwayat kesehatan berikut:

  • Tukak lambung aktif atau perdarahan
  • Radang usus, baik usus besar atau kecil
  • Penyakit jantung, misalnya gagal jantung, serangan jantung
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Arteri sempit atau tersumbat
  • Stroke
  • Penyakit hati yang parah
  • Penyakit ginjal yang serius

Itulah sederet informasi penting mengenai dosis dan aturan pakai arcoxia sebagai obat antinyeri.

Pastikan Moms telah berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat ini.

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26099603/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28954205/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17697449/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26099603/
  • https://www.medicines.org.uk/emc/product/9317/pil
  • https://www.britannica.com/science/prostaglandin

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.