Asam Lambung: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobatinya!
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus.
Gejala utamanya bisa terasa seperti nyeri pada ulu hati hingga heartburn dan sering diduga sebagai serangan jantung karena gejalanya yang menyerupai.
Melansir dari Mayo Clinic, orang yang mengalami penyakit lambung secara berulang kali dari waktu ke waktu, bisa menyebabkan GERD.
GERD bersifat kronis dan biasanya terjadi lebih dari 2 kali setiap minggunya, serta terjadi secara tiba-tiba.
Kondisi ini pastinya sudah tidak asing lagi, ya Moms karena sudah dialami oleh banyak orang.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Asam Lambung Kaki Dingin, Kenapa Bisa Terjadi?
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung disebabkan refluks asam dari lambung yang berlebihan.
Terjadi karena otot kerongkongan bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) melemah.
Otot yang sehat, akan bersifat lentur dan menutup saluran kerongkongan setelah makanan masuk ke lambung.
Namun, jika otot ini lemah, kerongkongan tidak menutup atau terus terbuka.
Hal inilah yang menyebabkan asam dari lambung naik ke kerongkongan.
Sebagai informasi, dalam lambung membutuhkan asam hidroklorik yang berfungsi membantu memecahkan makanan dan memilah zat atau mikroba berbahaya dari makanan.
Produksi asam di dalam lambung harus seimbang dan jika berlebihan, akan menjadi penyakit asam lambung.
Hal ini senada dengan penjelasan dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD-KGEH Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah, Pondok Indah.
"Penyakit asam lambung disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Hal ini kemudian menyebabkan iritasi pada dinding lambung," jelas dr. Femmy Nurul.
Asam yang muncul terus-menerus berisiko mengiritasi lapisan kerongkongan dan sering kali bisa menyebabkan kerongkongan meradang.
Semua orang memang bisa lho Moms mengalami penyakit lambung ini, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Baca Juga: Tidak Cuma GERD, Nyeri Ulu Hati Bisa Disebabkan oleh Hiatus Hernia
Namun, ada kelompok tertentu yang lebih berisiko mengalami kondisi ini. Berikut beberapa di antaranya:
- Obesitas atau kegemukan
- Mengalami hernia hiatus atau lambung yang menonjol ke area dada
- Kehamilan
- Kelainan atau gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma
- Telat makan atau makan tidak teratur
Berikut faktor-faktor lainnya yang memperburuk peyakit lambung ini:
- Merokok
- Makan dalam porsi besar atau makan di larut malam
- Makan makanan pemicu seperti pedas dan berlemak
- Mengonsumsi minuman tertentu seperti alkohol dan kopi
- Mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin.
Baca Juga: 9+ Makanan Penyebab Asam Lambung yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!
Gejala Penyakit Asam Lambung
Mungkin Moms dan Dads sering bertanya-tanya, apa yang dirasakan ketika mengalami penyakit asam lambung?
Nah, seperti yang sudah dipaparkan secara singkat di atas, gejala penyakit ini memang sulit untuk dikenali karena mirip dengan serangan jantung.
Untuk memudahkannya, gejala GERD yang paling umum adalah mulas hingga terasa nyeri dada dengan sensasi terbakar.
Nyeri ini bermula dari belakang tulang dada dan bergerak ke atas leher dan tenggorokan.
Mengutip dari WebMD, banyak orang merasakan adanya sensasi seperti makanan masuk kembali ke mulut dan menyisakan rasa asam atau pahit.
Kemudian, timbul gejala lainnya seperti rasa terbakar, tertekan, nyeri ulu hati yang bisa berlangsung 2 jam.
Gejala ini akan memburuk setelah makan. Lalu, akan membaik jika berdiri tegak atau minum antasida (obat untuk meredakan gejala mag).
Perlu Moms dan Dads ketahui, setiap orang mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda ya, karena tergantung dari tingkat keparahannya.
Menurut dr. Femmy Nurul, gejala yang biasa dirasakan oleh penderita penyakit asam lambung adalah:
- Nyeri ulu hati
- Nyeri perut bagian kiri atas
- Mual
- Muntah
- Kembung
- Terkadang merasa mulas atau melilit
- Serta tekstur feses yang cair
Gejala lainnya:
- Bau mulut
- Kesulitan bernapas
- Kesulitan menelan
- Email gigi yang terkikis akibat asam
- Adanya benjolan di tenggorokan
- Batuk yang berkepanjangan
- Radang tenggorokan
- Asma yang datang tiba-tiba atau memburuk
- Masalah tidur
Apabila gejala di atas tidak diatasi, akan berakibat masalah kesehatan yang lebih serius, Moms.
"Jika penyakit asam lambung tidak ditangani, dapat menjadi radang yang menahun, terjadi ulkus, hingga erosi atau pengikisan dinding lambung," terang dr. Femmy Nurul.
Baca Juga: Lansoprazole (Obat Asam Lambung ): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Cara Mengobati Penyakit Asam Lambung
Pengobatan penyakit asam lambung tergantung dari tingkat keparahannya, Moms.
Kondisi ini kebanyakan bisa diatasi secara mandiri di rumah jika tidak terlalu parah.
Namun, jika kondisi dirasa cukup berat, pastikan Moms berkunjung ke dokter, ya.
Berikut pengobatan yang bisa dilakukan menurut dr. Femmy Nurul:
- Terapi obat yang dapat mengurangi produksi asam lambung
- Terapi obat yang dapat menetralisir asam lambung
- Terapi obat yang dapat melindungi dinding lambung dari asam lambung
- Terapi obat untuk mengurangi gejala muntah dan dapat memperbaiki gerakan lambung.
Agar kondisi tidak menjadi parah, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan.
Ini dia langkah-langkah pencegahan penyakit asam lambung agar tidak kambuh.
1. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu
Bagi penderita kondisi ini, menghindari makanan yang memicu otot LES mengendur bisa menjadi solusinya.
Seperti, menghindari makan cokelat, peppermint, makanan berlemak, kafein, dan minuman beralkohol.
Selain itu, perlu menghindari makanan yang berisiko mengiritasi esofagus, seperti jus jeruk, tomat, dan merica.
Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Pahit, Bisa Karena GERD, Moms! Cek Cara Mengatasinya Juga di sini
2. Makan Porsi Kecil
Makan dengan porsi kecil bisa mengendalikan gejala penyakit asam lambung.
Bisa juga dengan makan 2 jam hingga 3 jam sebelum tidur agar perut tidak kosong.
3. Berhenti Merokok
Merokok tidak hanya memicu masalah lambung, tapi juga memicu masalah kesehatan lainnya.
Merokok berisiko melemahkan otot LES. Dengan menghindari rokok bisa membantu mengurangi risiko.
4. Meninggikan Kepala
Ketika tidur, meninggikan kepala bisa membantu mencegah isi lambung atau asam naik ke kerongkongan.
Gunakan bantal yang lebih tinggi agar posisi kepala lebih tinggi dari perut.
5. Menjaga Berat Badan Sehat
Kelebihan berat badan seringnya memperburuk gejala, lho Moms.
Menjaga berat badan sehat membantu tubuh terhindar dari masalah penyakit lainnya, seperti diabetes.
Itulah informasi seputar asam lambung yang bisa Moms dan Dads ketahui. Semoga bermanfaat!
- https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/2849/mengenal-gastroesophageal-reflux-disease-gerd.html
- https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/reflux-disease-gerd-1
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940#:~:text=Gastroesophageal%20reflux%20disease%20(GERD)%20occurs,reflux%20from%20time%20to%20time.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.