Benarkah Parfum Feromon Mampu Memikat Gairah Seksual? Ini Faktanya!
Moms, pernahkah mendengar tentang feromon?
Akhir-akhir ini, banyak produk parfum yang mengusung keunggulan dengan sebutan feromon.
Katanya, parfum feromon ini dinilai mampu menarik perhatian lawan jenis dengan meningkatkan gairah seksual dan memikat mereka yang menciumnya.
Benarkah demikian? Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan feromon?
Dilansir dari Medical News Today, feromon atau pheromone adalah zat kimia yang dihasilkan hewan yang mengubah perilaku hewan lain dari spesies yang sama.
Feromon mirip dengan hormon, namun bekerja di luar tubuh.
Banyak ahli percaya, feromon mampu menjadi agen yang mengubah perilaku, salah satunya adalah menginduksi aktivitas pada individu lain.
Para hewan mengeluarkan feromon untuk meningkatkan gairah seksual, menarik pasangan, atau bertindak sebagai alarm atau membela diri dari hewan lainnya.
Setiap hewan mengeluarkan feromon yang berbeda-beda. Kebanyakan serangga menggunakan feromon untuk berkomunikasi.
Lantas, apakah benar feromon juga ada pada manusia? Pertanyaan lainnya, benarkah parfum dapat mengandung feromon? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: 5 Makanan Peningkat Gairah Seksual yang Wajib Dicoba
Jenis-Jenis Feromon
Faktanya, keberadaan feromon di dalam tubuh manusia masih menjadi kontroversi dan belum studi yang valid dapat membuktikannya.
Namun, ada baiknya Moms memahami terlebih dulu mengenai jenis-jenis feromon, di antaranya:
1. Releaser Pheromones
Jenis feromon ini yang menimbulkan respons langsung, cepat, dan dapat diandalkan.
Biasanya dikaitkan dengan ketertarikan seksual.
2. Primer Pheromones
Membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan respons. Jenis feromon ini dapat memengaruhi perkembangan atau fisiologi reproduksi.
Pada beberapa mamalia, para ilmuwan menemukan bahwa betina yang telah hamil dan terpapar feromon primer dari jantan lain dapat secara spontan menggugurkan janin.
3. Signaler Pheromones
Bertugas untuk memberikan informasi.
Mereka dapat membantu ibu untuk mengenali bayinya yang baru lahir dengan aroma, sebab sang ayah biasanya tidak bisa melakukan ini.
4. Modulator Pheromones
Mereka dapat mengubah atau menyinkronkan fungsi tubuh. Mereka biasanya ditemukan dalam keringat.
Dalam percobaan hewan, para ilmuwan menemukan bahwa ketika ditempatkan di bibir atas wanita, mereka menjadi kurang tegang dan lebih santai.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, keberadaan feromon di tubuh manusia belum dapat dibuktikan secara kuat.
Namun, ada beberapa studi menarik yang menghubungkan feromon pada manusia. Simak ulasan berikutnya, ya!
Baca Juga: Benarkah Hormon yang Tidak Seimbang Bikin Tidak Subur?
Apakah Feromon Terdapat pada Manusia?
Penjelasan tentang feromon dapat ditemukan pada manusia pertama kali diungkapkan oleh Gustav Jäger (1832-1917), dokter dan ahli kebersihan dari Jerman.
Ia mengemukakan gagasan feromon manusia, yang disebutnya antropin.
Ia mengatakan, senyawa lipofilik yang terkait dengan kulit dan folikel yang menandai ciri khas bau manusia.
Kemudian, bermunculan beberapa studi yang mempertimbangkan keberadaan feromon pada manusia.
Sebuah studi yang diulas dalam jurnal PLoS ONE mengungkapkan, ada beberapa bukti bahwa androstadienone, komponen keringat pria, berfungsi sebagai meningkatkan daya tarik, serta memengaruhi suasana hati dan kadar kortisol.
Baca Juga: Mengintip Kepribadian Orang dari Wangi Parfum
Selain itu, androstadienone juga bertugas untuk mengaktifkan area otak yang terkait dengan kognisi sosial.
Studi tersebut menemukan bahwa androstadienone meningkatkan perilaku kooperatif pada pria.
Dari hasil studi ini, disebut bahwa ada kemungkinannya peran feromon pada laki-laki adalah androstadienon.
Lalu, bagaimana dengan feromon pada wanita? Menurut beberapa penelitian, androstenon meningkatkan libido wanita, terutama jika dia diberikan mendekati waktu ovulasi.
Selain itu, diulas dalam penelitian dari Natural Product Communications, disebutkan bahwa sekelompok wanita yang mencium bau keringat dari wanita lain mengalami perubahan pada siklus menstruasinya.
Namun, belum dapat dipastikan apakah perubahan siklus haid tersebut memang benar ada kaitannya dengan bau yang dikeluarkan tubuh atau tidak.
Jadi, pada kesimpulannya, bukti keberadaan feromon pada manusia memang belum cukup kuat.
Namun, hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika feromon manusia pernah ditemukan, efeknya mungkin sangat halus.
Selain itu, apabila Moms memang ingin membeli parfum yang disebut-sebut memiliki kandungan feromon, sebenarnya bukan menjadi masalah.
Akan tetapi, Moms juga perlu mempertimbangkan penjelasan tentang feromon, yang sejauh ini masih ditemukan pada hewan saja.
Aroma Parfum Wanita yang Disukai Pria
Parfum feromon sempat ramai dibicarakan karena dinilai dapat memikat lawan jenis.
Sebenarnya, ada beberapa aroma parfum yang disukai oleh pria, di antaranya yaitu:
1. Vanilla
Aroma vanilla menjadi aroma parfum wanita yang paling banyak disukai oleh pria.
Aroma vanilla digambarkan sebagai aroma yang manis, lembut, tetapi juga memiliki sisi yang kuat dan intens.
“Aroma vanilla dinilai dapat menaikkan gairah seksual. Beberapa studi menunjukkan, vanilla dapat meningkatkan kadar katekolamin atau adrenalin dalam darah,” ungkap Phil Lempert, pengamat tren.
2. Musk
Aroma parfum musk juga menjadi favorit pria. Sebab, aroma ini mudah melekat kepada siapa saja yang menciumnya.
“Aroma parfum musk identik dengan sensualitas yang mudah membangkitkan semua indra,” lanjut Craig Warren, psikofisikawan dari Sense of Smell Institute.
3. Floral dan Woods
Ingin memikat pasangan dengan aroma parfum yang kuat?
Moms bisa menggabungkan aroma parfum bunga dengan kayu-kayuan atau aroma yang lebih pedas.
Misalnya, seperti aroma lada, dicampur dengan anggrek dan kayu, maka bisa disebut sebagai aroma parfum yang dinilai seksi oleh pria.
4. Citrus
Banyak aroma parfum citrus, namun yang paling memikat pria adalah aroma jeruk segar dan buah beri.
“Aroma parfum jeruk atau wewangian dengan dasar yang bisa dikonsumsi cenderung mampu meningkatkan gairah pria. Selain itu, cobalah juga aroma parfum buah beri yang juga memikat,” ujar Avery Gilbert, psikolog sensorik dari Inggris.
5. Lavender
Aroma parfum lavender dikenal dengan manfaatnya seperti efek menenangkan, membuat tubuh menjadi lebih rileks, hingga meningkatkan kualitas tidur.
Fakta lainnya dari aroma ini, yaitu mampu menjadi aroma parfum yang memikat lawan jenis.
Disebutkan dalam studi dari Smell & Taste Treatment bersama Research Foundation in Chicago menemukan fakta lain tentang aroma parfum lavender ini.
Aroma lavender dalam parfum terbukti mampu meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga dianggap sebagai aroma favorit pria.
Itulah beberapa aroma parfum wanita yang disukai oleh pria. Nah, Moms tertarik untuk mencoba yang mana?
Baca Juga: Benarkah Sering Memakai Parfum Wangi Bikin Susah Hamil?
Tips Parfum Tahan Lama
Kunci yang bisa dilakukan agar parfum tetap memikat, yaitu dengan menjaganya agar tetap tahan lama.
Namun, seringnya parfum akan memudar aromanya setelah beraktivitas berjam-jam.
Nah, Moms tidak perlu khawatir, lakukan beberapa tips ini agar parfum bisa tahan lama:
- Gunakan parfum setelah mandi karena kulit masih lembap dan aroma parfum dapat menyerap lebih cepat.
- Segera semprotkan langsung ke kulit agar aromanya lebih bertahan lama.
- Pakai sabun, pelembap, dan parfum dengan aroma yang sama, agar wanginya lebih bertahan lama.
- Semprotkan parfum di titik-titik nadi, seperti bagian dalam siku, tengkuk, pergelangan tangan, dan punggung lutut.
- Hindari menggosok-gosok kulit setelah memakai parfum.
- Menyemprotkan parfum pada sisir.
- Mengenal jenis parfum yang dipilih dan seberapa lama ketahanannya.
Itulah penjelasan tentang feromon dan juga parfum feromon untuk manusia. Semoga informasinya membantu, ya, Moms!
- https://dictionary.apa.org/pheromone
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/232635#humans
- https://aanos.org/human-male-sexual-response-to-olfactory-stimuli/
- https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1934578X1300801138 https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0062499
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.