Mengenal Aseksual, Ketika Seseorang Tidak Memiliki Hasrat untuk Berhubungan Intim
Jika tidak memiliki ketertarikan dalam hubungan seksual, bisa jadi Moms adalah pribadi aseksual.
Meski tidak tertarik dalam hubungan seksual, bukan berarti Moms tidak bisa merasakan cinta.
Sama seperti seperti homoseksual, lesbian, dan heteroseksual, aseksual adalah sebuah orientasi seksual.
Baca Juga: Mengenal 8 Jenis Penyimpangan Seksual
Apa Itu Aseksual?
Dilansir dari Psycom, aseksual berarti tidak memiliki hasrat seksual ataupun ketertarikan seksual terhadap orang lain.
Dalam konsep orientasi seksual, ketertarikan seksual berbeda dengan istilah gairah seksual.
Ketertarikan seksual adalah perasaan yang muncul dalam diri ketika seseorang tertarik secara seksual terhadap orang lain.
Biasanya, seseorang akan bergumam dalam hati dan memuji seseorang sangat seksi. Sementara gairah seksual akan melibatkan perubahan fisik yang berkaitan dengan seksualitas.
Contohnya saja seperti penis yang mengalami ereksi atau vagina yang mengeluarkan cairan saat bergairah.
Gairah seksual seseorang dipengaruhi hormon estrogen pada wanita dan hormon testosteron pada pria.
Aseksual adalah Bagian Alami dari Dalam Diri
Orientasi seksual adalah bagian alami yang terdapat dalam diri seseorang. Bisa dibilang, hal tersebut bukan sebuah pilihan.
Sama seperti orientasi seksual lainnya, sebagian besar pelaku aseksual pun tidak mengetahui penyebab pasti kondisi tersebut.
Dilansir dari Planned Parenthood, kemungkinan besar orientasi seksual disebabkan oleh faktor biologis sebelum seseorang dilahirkan.
Dengan kata lain, seseorang tidak dapat memilih dengan siapa mereka tertarik.
Bahkan, ajakan dari seseorang pun dinilai tidak mampu mengubah orientasi seksual pada seseorang.
Baca Juga: Mengenal Vibrator, Cara agar Hubungan Seks Tahan Lama
Tanda Jika Seseorang Memiliki Orientasi Seksual Aseksual
Dilansir dari studi di jurnal Archives of Sexual Behavior, ada beberapa ciri yang dialami oleh seseorang dengan orientasi seksual aseksual. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Bisa Melakukan Hubungan Seksual, Meski Tidak Tertarik
Seseorang dengan orientasi seksual aseksual masih bisa melakukan hubungan seksual, meski tidak tertarik dengan kegiatan tersebut.
Bagi pelaku, mereka bahkan bisa melakukan hubungan tersebut dengan pasangannya, demi menyenangkan pasangan.
Pelaku kondisi umumnya memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang aktivitas seksual.
Beberapa di antaranya merasa tidak nyaman melakukannya. Sebagian lainnya memandang kegiatan tersebut adalah hal positif, meski enggan terlibat.
2. Mereka Masih Memiliki Fantasi Seksual
Jangan salah, meski enggan melakukannya, mereka memiliki fantasi seksualnya masing-masing.
Pelaku orientasi seksual ini bahkan terkadang melakukan masturbasi.
3. Dapat Menjalani Hubungan Tanpa Aktivitas Seksual
Jika dilihat dari penjelasan sebelumnya, orientasi seksual ini memungkinkan menjalin hubungan percintaan tanpa hubungan seksual.
Meski dapat melakukannya, jika memungkinkan, pelaku kondisi ini lebih baik untuk tidak melakukannya.
Komunikasi yang dalam tentunya diperlukan jika Moms memiliki pasangan dengan orientasi seksual ini.
Pasalnya, beberapa orang yang menjalin hubungan, mereka tentu menginginkan aktivitas seksual untuk menjaga keintiman.
Baca juga: 5 Bahaya Anal Seks Ini Wajib Moms Tahu
Jenis-jenis Aseksual
Sebelum mengetahui jenis-jenis orientasi seksual aseksual, Moms perlu memahami jika orientasi seksual berhubungan dengan ketertarikan dan orientasi romantis.
Ketertarikan yang dirasakan dalam diri saat melihat orang yang disukai dapat membangkitkan minat, kesenangan, atau hasrat seksual.
Sementara orientasi romantik adalah kondisi yang menggambarkan ketertarikan secara romantis berdasarkan jenis kelamin.
Jika sudah memahaminya, berikut ini beberapa jenis orientasi seksual aseksual:
1. Aseksual Aromantik
Pelaku orientasi seksual aseksual jenis ini tidak memiliki ketertarikan seksual atau romantis dengan seseorang.
Biasanya, pelaku aseksual romantis lebih nyaman menjalani kehidupannya seorang diri tanpa melibatkan pasangan.
Meski lebih nyaman sendiri, pelaku masih bisa menjalin hubungan persahabatan tanpa melibatkan perasaan atau hal romantis lainnya.
2. Aseksual Romantik
Pelaku aseksual romantik tidak memiliki ketertarikan seksual, tetapi masih bisa memiliki ketertarikan romantis pada seseorang.
Dengan kata lain, pelaku orientasi seksual ini masih bisa menjalin hubungan romantis dengan seseorang.
Pelaku juga bisa saja menyukai sentuhan kulit pada pasangan, seperti berpegangan tangan, berpelukan, atau berciuman.
3. Aseksual Abu-Abu
Jenis yang terakhir adalah aseksual abu-abu atau grey asexual. Kondisi tersebut dinilai kurang jelas.
Pelaku cenderung bingung karena merasa seksualitas mereka berada di antara aseksual dan seksual.
Baca juga: 15 Tips Posisi Seks Misionaris, Yuk Coba!
Hal yang Perlu Diertimbangkan Jika Ingin Menikah dengan Orang yang Aseksual
Perlu diketahui, bahkan pelaku orientasi seksual ini bukan takut atau tidak dapat menjalin hubungan romantis dengan orang lain.
Namun, seperti pada penjelasan sebelumnya, hasrat terhadap aktivitas seksual dan cinta atau kasih sayang adalah dua hal yang berbeda.
Meski beberapa pelaku aseksual dapat menjalin hubungan asmara dengan lancar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menikah.
Pastikan untuk mendiskusikan hal-hal tersebut, agar tidak menimbulkan masalah bagi kedua pihak di kemudian hari.
Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa hal yang perlu didiskusikan dengan pelaku orientasi seksual aseksual jika ingin menikah dengannya:
1. Pastikan Mengetahui Kondisi yang Sebenarnya
Sebelum memutuskan untuk menikahi pasangan, pastikan mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Sebaiknya diskusikan lebih lanjut tentang identitas dan orientasi seksual pada pasangan.
Tujuannya agar pasangan tidak terkejut di kemudian hari. Pasalnya, bisa saja ia memiliki angan-angan untuk melakukan aktivitas seksual yang diinginkan.
2. Jika Memutuskan Menikah, Pastikan Menerima Apa Adanya
Jika pasangan Moms adalah aseksual, jangan menutup mata pada fakta yang ada, ya.
Pasalnya, mungkin saja pasangan memiliki hasrat seksual yang jauh berbeda ketimbang Moms.
Dengan kata lain, bisa saja Moms ingin selalu melakukan kegiatan seksual, tetapi cenderung ditolak oleh pasangan karena tidak memiliki hasrat yang sama.
Bukan hal mudah untuk menerima pasangan dengan orientasi seksual seperti ini. Apalagi jika Moms senang melakukan aktivitas seksual.
Sebaiknya, diskusikan lebih dalam lagi dengan pasangan. Jika tidak menemukan titik terang, mengurungkan niat untuk menikah rasanya lebih baik.
3. Pastikan Moms dan Pasangan Saling Mencintai
Meski bukan hal yang mudah, menikah dengan pelaku orientasi seksual aseksual bukan hal yang tidak mungkin.
Selain mendiskusikan lebih lanjut tentang aktivitas seksual, pastikan Moms dan pasangan saling mencintai.
Buat komitmen untuk menjalani dan menjaga keutuhan pernikahan sebaik mungkin.
Jika sudah sama-sama mengetahui, pastikan jika masalah orientasi seksual tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Tanpa rasa cinta dan komitmen yang tinggi, Moms dan pasangan bisa saja menyesali pernikahan yang seharusnya tidak terjadi.
Baca juga: Gaya Berhubungan Agar Lama, Ini yang Moms Perlu Tahu!
Itulah penjelasan dan serba-serbi lainnya terkait dengan orientasi seksual aseksual.
Jadi, sebaiknya pikirkan matang-matang. Apalagi jika sebelum menikah Moms dan pasangan sudah memiliki perbedaan mendasar pada aktivitas seksual.
Ingat, aktivitas sangat diperlukan bagi pasangan yang sudah menikah. Kegiatan tersebut setidaknya dilakukan 2 kali dalam seminggu.
Pada beberapa orang, aktivitas seksual dinilai mampu meningkatkan keintiman dan keromantisan mereka.
Beberapa pasangan lainnya, aktivitas seksual dilakukan untuk meredakan stres, dan memiliki keturunan.
Faktanya, aktivitas seksual dapat meningkatkan sistem kekebalan, menurunkan tekanan darah, menjaga kualitas tidur, serta membakar kalori berlebih.
- https://www.psycom.net/what-is-asexuality
- https://www.researchgate.net/publication/6462028_Asexuality_Classification_and_Characterization
- https://www.healthline.com/health/relationships/asexual-dating
- https://www.plannedparenthood.org/learn/sexual-orientation/sexual-orientation/what-causes-sexual-orientation#:~:text=But%20research%20shows%20that%20sexual,%E2%80%9Cturn%E2%80%9D%20a%20person%20gay.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.