Bacaan Adzan Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan adzan yang membenar mengandung arti yang mendalam bagi umat Muslim.
Adzan merupakan seruan yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Adzan bukan sekadar panggilan untuk menunaikan sholat, tetapi juga pengingat akan kebesaran Allah dan pentingnya hubungan spiritual dengan-Nya.
Bacaan adzan disampaikan dengan lantunan indah oleh muazin yang mengumandangkannya dari masjid, mengajak umat Islam untuk menghentikan aktivitas duniawi sejenak dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dalam setiap kalimatnya, terkandung makna yang menguatkan keyakinan dan menghubungkan umat Islam dengan Allah SWT melalui doa dan ibadah.
Yuk, ajarkan bacaan adzan kepada anak untuk menambah wawasan Islaminya, Moms!
Sejarah Awal Munculnya Adzan
Melansir dari NU Online, pada masa awal di Madinah, umat Islam biasanya berkumpul di masjid untuk menunggu waktu salat tiba.
Namun, ketika waktunya telah datang, tidak ada tanda khusus yang mengumumkan hal tersebut. Mereka langsung melaksanakan salat seolah sudah memahami waktu tanpa pemberitahuan.
Seiring waktu, jumlah umat Islam bertambah, dan banyak sahabat yang tinggal jauh dari masjid. Selain itu, sebagian dari mereka memiliki kesibukan yang menghalangi untuk terus menunggu di masjid.
Kondisi ini memunculkan usulan dari para sahabat kepada Nabi Muhammad SAW agar menetapkan tanda yang jelas sebagai penanda masuknya waktu salat.
Beberapa ide diajukan, seperti menggunakan lonceng seperti kaum Nasrani, meniup terompet sebagaimana kebiasaan Yahudi, atau menyalakan api di tempat tinggi agar dapat terlihat dari kejauhan.
Namun, semua usulan tersebut ditolak. Di tengah kebuntuan, seorang sahabat bernama Abdullah bin Zaid menceritakan kepada Nabi Muhammad tentang mimpinya.
Dalam mimpi itu, ia bertemu seseorang berjubah hijau yang membawa lonceng. Ketika Abdullah berniat membeli lonceng tersebut, orang tersebut justru mengajarinya serangkaian kalimat yang kini dikenal sebagai adzan.
Setelah mendengar cerita Abdullah, Nabi Muhammad meminta Bilal bin Rabah melafalkan kalimat-kalimat tersebut untuk dikumandangkan sebagai adzan pertama.
Ketika Bilal mengumandangkan adzan, Umar bin Khattab yang mendengar dari rumahnya langsung menemui Nabi Muhammad.
Ia menceritakan bahwa dirinya juga bermimpi serupa tentang adzan sebagai tanda waktu salat. Nabi Muhammad kemudian membenarkan hal tersebut, dan sejak itu adzan resmi ditetapkan sebagai panggilan salat.
Menurut riwayat, adzan pertama kali disyariatkan di Madinah pada tahun pertama Hijriyah, dan Bilal bin Rabah menjadi muazin pertama dalam Islam.
Suaranya yang merdu, penghayatannya yang dalam, serta keberaniannya menjadikan Bilal pilihan Nabi untuk mengemban tugas mulia tersebut.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Bilal tidak lagi bersedia menjadi muazin karena merasa tidak sanggup melafalkan kalimat Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah tanpa meneteskan air mata.
Namun, atas permintaan Khalifah Umar bin Khattab saat kunjungannya ke Yerusalem, Bilal mengumandangkan adzan sekali lagi, menggetarkan hati umat Islam yang mendengarnya.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Wajib 5 Waktu: Niat, Bacaan, dan Doanya
Bacaan Adzan Arab, Latin, dan Terjemahannya
Berikut bacaan adzan lengkap dengan artinya:
(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ
Bacaan latin adzan:
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x).
Arti bacaan adzan:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah mendirikan salat
Marilah menuju kepada kejayaan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah.
Sebagai catatan, untuk lafal adzan salat subuh, ada kalimat khusus yang ditambahkan, yakni:
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu khairum minan-nauum.
Artinya: "Salat itu lebih baik dari pada tidur."
Selain bacaan adzan, Moms juga dapat mengajarkan cara menjawab adzan untuk anak-anak.
Tata Cara Adzan
Seperti halnya ibadah lain, adzan memiliki tata cara yang harus diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah dalam mengumandangkan adzan:
1. Niat
Sebelum memulai adzan, seorang muazin harus berniat dalam hati untuk mengajak umat Islam melaksanakan salat. Niat ini diperkuat dengan doa yang dianjurkan untuk dibaca sebelum adzan:
Subhanallah walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim. Allahumma shalli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala ali sayyidina Muhammadin. Allahumma ya Karim.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga beliau. Ya Allah, wahai Yang Maha Mulia.”
2. Berdiri di Tempat yang Tinggi
Disarankan bagi muazin untuk berdiri di tempat yang tinggi, seperti menara masjid, agar suaranya dapat terdengar lebih luas oleh umat Islam.
3. Berwudu
Kebersihan fisik sangat penting. Muazin dianjurkan untuk berwudu sebelum mengumandangkan adzan, menunjukkan penghormatan terhadap tugas mulia ini.
4. Menghadap Kiblat
Selama adzan, muazin sebaiknya menghadap ke arah kiblat, yakni Masjidil Haram di Mekah, sebagai simbol ketaatan kepada Allah SWT.
5. Memperhatikan Suara dan Artikulasi
Suara yang lantang, jelas, dan artikulasi yang baik sangat penting agar seluruh umat dapat memahami dan merespons panggilan adzan dengan benar.
6. Membaca Doa Setelah Adzan
Setelah selesai mengumandangkan adzan, disunnahkan membaca doa khusus sebagai penutup. Doa ini memperkuat keutamaan dan makna dari adzan yang telah dikumandangkan.
Doa Setelah Adzan
Jabir bin Abdulla ra. mengabarkan, Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa setelah mendengar adzan mengucapkan doa: 'Al-loohumma robba haadzihid da'watit taammah, wash sholaatil goo imah, aati sayyidana Muhammadanil wasiilata wal fadlilah, wasy syarofa wadd- arojatal 'aaliyatar rofii'ah, wab'atshul maqoomal mahmuudanil ladzii wa'adtah, innaka laa tukhliful mii'aad'
(Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini dan pemilik sholat yang didirikan, berilah junjungan kami Nabi Muhammad wasilah, keutamaan, kemuliaan, derajat yang tinggi, dan tempatkanlah beliau pada tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan. Sesungguhnya Engkaulah ya Allah, Dzat yang tidak akan mengubah janji), maka wajib baginya syafa'at pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud).
Mengutip dari Tafsir Web, berikut bacaan doa setelah adzan:
للهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan. Berilah al-wasilah dan al-fadhilah kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau di kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.”
Itulah bacaan adzan lengkap dengan arti dan doanya. Dengan membaca lafadz adzan yang benar, ini menjadi bentuk ibadah bagi umat Islam.
- https://tafsirweb.com/72313-doa-setelah-adzan.html
- https://www.youtube.com/watch?v=jDnhPJyBh5o
- https://nu.or.id/sirah-nabawiyah/sejarah-awal-munculnya-adzan-IuXAC
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.