12 Juli 2023

10 Bahaya Workaholic yang Sering Tidak Disadari, Apa Saja?

Hati-hati, gila kerja dapat meningkatkan risiko stres dan depresi

Apakah Moms dan Dads sudah tahu apa saja bahaya workaholic? Yuk, pahami agar bisa menghindari dampak negatifnya.

Setiap kali mendengar kata workaholic, mungkin yang ada di pikiran Moms adalah sebuah kesibukan yang terus-menerus serta tak mengenal waktu dalam bekerja.

Sekilas ini terdengar mirip gambaran seorang pekerja keras, ya, tetapi kenyataannya sungguh berbeda.

Mereka yang workaholic adalah seorang yang gila bekerja dan susah memahami batasan-batasan yang seharusnya.

Seseorang yang tadinya memang pekerja keras, karena alasan tertentu bisa menjadi seorang yang gila bekerja.

Apakah itu karena ingin mengejar materi, kepercayaan, status, jabatan, ataupun karena adanya teknologi yang memudahkan kita untuk melakukan apapun di dalam pekerjaan.

Jika Moms berada dalam kondisi seperti ini, penting sekali mengetahui kemungkinan bahaya workaholic yang akan dihadapi.

Sebab, bahaya workaholic tidak hanya mengancam kesehatan diri sendiri, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan pribadi dengan orang sekitar.

Baca Juga: Ibu Hamil Minum Soda, Ketahui 11 Bahayanya!

Tanda-tanda Workaholic

Stres karena Kerjaan
Foto: Stres karena Kerjaan (Freepik.com/jcomp)

Dikutip dari Feedough, para peneliti Norwegia dari Departemen Ilmu Psikososial di Universitas Bergen telah mengidentifikasi bebera gejala spesifik seseorang yang gila kerja.

Berikut tanda-tanda yang dapat menunjukkan apakah Moms dan Dads merupakan seorang workaholic.

  • Memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan lebih banyak waktu untuk bekerja.
  • Menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja daripada seharusnya.
  • Bekerja untuk mengurangi perasaan negatif seperti rasa bersalah, kecemasan, ketidakberdayaan, dan depresi.
  • Hampir tidak memperhatikan orang lain yang menyuruh ikita mengurangi pekerjaan.
  • Mengurangi hobi, aktivitas santai, dan olahraga karena pekerjaan adalah prioritas utama.
  • Sangat mencintai pekerjaan sehingga berdampak negatif pada kesehatan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Burnout, Perbanyak Aktivitas Fisik!

Bahaya Workaholic

Sakit Pinggang pada Wanita Kantoran
Foto: Sakit Pinggang pada Wanita Kantoran (Webmd.com)

Ini dia sederet bahaya workaholic yang sebaiknya Moms dan Dads waspadai. Jangan sampai mengalami siklus kerja yang tidak sehat, ya!

1. Stres dan Depresi

Di satu titik dalam kehidupannya, bahaya workaholic yang dapat Moms dan Dads alami yaitu akan lebih mudah stres dan depresi.

Prestasi yang dicapai saat bekerja ternyata tidak cukup untuk mengisi kekosongan yang mereka rasakan.

Karena sebelumnya mereka terlalu mengandalkan diri sendiri, kecemasan dan ketakuannya pun mereka simpan sendiri serta merasa gengsi untuk mengakui kelemahannya di depan orang lain.

2. Emosi dan Mudah Tersinggung

Bekerja terlalu berlebihan tanpa sadar membuat seseorang menjadi pemarah dan mudah emosi.

Pikirannya selalu fokus pada pekerjaan dan tidak punya waktu untuk memikirkan dunia luar.

Sehingga perasaannya menjadi sensitif untuk hal-hal yang tidak diketahuinya di luar sana.

Misalnya saja, candaan yang dilontarkan seorang teman akan ditanggapinya secara serius.

Baca Juga: 13+ Cara Self Healing, Pemulihan Menyehatkan Mental Setelah Trauma

3. Kurangnya Waktu Tidur

Bekerja over time juga bisa mengurangi jatah waktu tidur kita yang berdampak bagi kesehatan.

Orang yang kurang tidur akan meningkatkan hormon stres dalam tubuh.

Hormon stres tersebut bisa memengaruhi kerja jantung dan merusak pembuluh darah, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.

Tidak hanya itu, kurang tidur juga membuat metabolisme tubuh berkurang dan menurun, dimana kemampuan tubuh untuk mencerna glukosa semakin berkurang.

Inilah yang akan menyebabkan kita terkena penyakit diabetes serta obesitas.

4. Hubungan Sosial yang Tidak Baik

Orang gila bekerja tidak mempunyai waktu yang cukup untuk bisa berkomunikasi, bercerita, atau mengobrol dengan orang lain.

Akibatnya, selisih paham pun akan sering terjadi.

Penelitian dari University of North Carolina yang dikutip dari Forbes menemukan fakta bahwa rata-rata di mana satu pasangan yang salah satunya adalah workaholic, maka kemungkinan perceraiannya lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan pasangan biasa.

Baca Juga: Mengenal Kepribadian Plegmatis, Pecinta Damai dan Imajinatif

5. Berdampak Buruk Terhadap Bisnis

Pekerja Mengalami Stres
Foto: Pekerja Mengalami Stres (Freepik.com/freepik)

Karyawan yang bekerja 60, 70, atau pun 80 jam dalam seminggu kelihatannya akan menguntungkan sebuah perusahaan, tetapi penelitian membuktikan sebaliknya.

Seperti dilansir dari Harvard Business Review, karyawan yang gila bekerja sesungguhnya sangat berkontribusi dalam peningkatan biaya asuransi kesehatan perusahaan. Sehingga ini merugikan perusahaan juga, bukan?

Oleh sebab itu, bekerjalah sesuai dengan waktunya agar semua yang ada di dalam kehidupan kita bisa berjalan dengan baik dan kesehatan kita pun tetap terjaga.

6. Menurunnya Produktivitas

Seseorang yang gila kerja seringkali mengorbankan waktu istirahat yang diperlukan.

Kelelahan yang kronis ini dapat menyebabkan penurunan energi, konsentrasi yang buruk, dan penurunan kemampuan untuk bekerja secara efisien.

Akibatnya, produktivitas kerja dapat menurun.

Selain itu, orang yang gila bekerja tidak memiliki waktu cukup untuk pemulihan fisik dan mental.

Padahal, istirahat yang cukup, liburan, dan waktu luang yang memadai penting untuk memperbaharui energi dan meningkatkan fokus.

Baca Juga: 5 Cara Mendidik Anak Agar Selalu Berpikir Positif

7. Mengabaikan Perawatan Diri Sendiri

Bahaya workaholic lainnya yang perlu Moms dan Dads ketahui yaitu bisa menyebabkan kita mengabaikan perawatan pribadi.

Hal ini karena seorang workaholic sering kali sangat terfokus pada pekerjaan mereka hingga mengabaikan kebutuhan perawatan diri mereka sendiri.

Mengabaikan perawatan diri bukan hanya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita, tetapi juga menunjukkan ketergantungan yang berlebihan pada pekerjaan.

8. Menurunkan Pertumbuhan Pribadi

Workaholic sering kali menggunakan sebagian besar waktu dan energinya untuk bekerja, meninggalkan sedikit waktu atau energi untuk aktivitas-aktivitas di luar pekerjaan yang mendukung pertumbuhan pribadi.

Hal ini dapat menghambat kemampuan individu untuk mengeksplorasi minat baru, mengembangkan keterampilan, atau mengejar kegiatan yang memperluas wawasan dan pengalaman.

Padahal, meluangkan waktu untuk melakukan refleksi dan introspeksi diri penting untuk pertumbuhan pribadi karena membantu kita dalam memahami nilai-nilai, minat, tujuan, dan kebutuhan diri sendiri.

Baca Juga: 11+ Manfaat Spa untuk Kesehatan dan Kecantikan, Catat!

9. Meningkatnya Risiko Kecelakaan Kerja

Bahaya workaholic berikutnya yang juga tidak boleh diabaikan oleh siapapun yaitu bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja.

Bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kejenuhan dan penurunan konsentrasi.

Merasa terburu-buru dan ingin menyelesaikan tugas dengan cepat juga dapat mengarah pada pengabaian terhadap prosedur keselamatan yang penting di tempat kerja.

Akibatnya, Moms akan kehilangan fokus saat bekerja sehingga lebih rentan terhadap kesalahan atau kecelakaan yang dapat terjadi akibat ketidaktelitian.

10. Menurunkan Kepuasan Hidup secara Keseluruhan

Pria Depresi
Foto: Pria Depresi (Freepik.com/jcomp)

Menurunnya kepuasan hidup Moms secara keseluruhan juga bisa menjadi salah satu bahaya workaholic yang patut untuk diwaspadai.

Workaholic seringkali mengorbankan waktu dan perhatian yang seharusnya dialokasikan untuk kehidupan pribadi.

Misalnya menikmati waktu bersama keluarga dan teman, menjalankan hobi, atau berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan.

Nah, hilangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi ini dapat menyebabkan berkurangnya kepuasan dan kebahagiaan.

Padahal, aktivitas bersantai dan rekreasi penting untuk menikmati hidup dan memperoleh kepuasan hidup.

Tidak adanya waktu untuk bersantai dan menikmati momen pun dapat mengurangi kepuasan hidup secara keseluruhan dan mengakibatkan perasaan kelelahan dan kejenuhan.

Baca Juga: 7+ Cara Relaksasi untuk Meredakan Stres dan Penat, Ampuh!

Itu dia Moms, bahaya workaholic yang sebaiknya Moms dan Dads perhatikan.

Pahami tanda bahaya workaholic sedini mungkin agar kesejahteraan fisik dan mental tetap terjaga.

  • https://hbr.org/2018/03/how-being-a-workaholic-differs-from-working-long-hours-and-why-that-matters-for-your-health
  • https://www.forbes.com/2007/10/03/work-workaholics-careers-entrepreneurs-cx_mf_1004workspouse_slide.html?sh=403255542842
  • https://www.hedleyscott.com.au/blog/2018/10/the-dangers-of-being-a-workaholic?source=google.com
  • https://www.feedough.com/workaholic-workaholism/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.