Balita Sering Jatuh, Tanda Sistem Koordinasinya Kurang Baik?
Pernahkan Moms melihat balita menjatuhkan barang yang dipegangnya atau ketika jalan tiba-tiba terjatuh? Mungkin hal ini terdengar biasa tapi jika hal ini terjadi berulang kali, maka ha ini bisa dikatakan hal yang tidak normal dan perlu dicari penyebabnya.
Jika Moms sering menemui anak anda jatuh baik saat berjalan atau berlari tanpa sebab yang jelas, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga Moms dapat mengetahui kondisi balita yang sebenarnya.
Penyebab yang paling sering akibat kematangan saraf yang terganggu. Akibatnya susunan otak, saraf perifer, dan sensorik juga mengalami gangguan. Hal ini menyebabkan balita menjadi kesulitan berpikir, sulit untuk fokus, merencanakan sesuatu, hingga memproses informasi dalam bentuk gerakan. Inilah yang dinamakan ceroboh (clumsy).
Moms dapat mendeteksi hal ini sejak bayi, yang biasanya terlihat dari keterlambatan dalam perkembangannya seperti keterlambatan berguling, merangkak, hingga berjalan. Saat dia beranjak prasekolah, anak akan kesulitan mengayuh pedal sepeda roda tiga, berlari, naik tangga, atau lompat.
Balita akan cenderung suka jatuh tanpa pencetus apapun. Tentu perkembangan ini sangat jauh berbeda dengan balita yang seusianya tumbuh secara normal.
Balita yang sering jatuh memiliki hubungan erat dengan tingkat keseimbangan. Pakar kesehatan mengungkapkan bahwa balita dianggap memiliki gangguan keseimbangan jika mudah jatuh saat berjalan atau berlari. Akibatnya balita malas untuk melakukan kegiatan fisik.
Untuk mengatasinya, Moms dapat melatih Si Kecil agar mendapatkan keseimbangannya kembali. Semua harus dilakukan secara sabar dan bertahap.
Jadi, sikap ceroboh balita yang sering jatuh sangat berkaitan dengan sistem koordinasinya. Jika balita sering jatuh, bisa menandakan bahwa motorik halusnya kurang baik. Motorik halus sering berhubungan dengan kemampuan mengaktifkan gerakan tangan secara terkoordinasi.
Untuk mencegahnya Moms dapat melatih balita untuk melakukan banyak aktivitas seperti melukis, menggambar, makan sendiri, berpakaian, dengan tujuan fleksibilitas tangan dan jemari berkembang. Selain itu, ajaklah balita bermain permainan yang membutuhkan koordinasi tangan dan kaki seperti bermain puzzle.
Bagaimana Moms? Apakah sudah mendapatkan gambaran yang jelas jika balita sering jatuh dan hubungannya dengan sistem koordinasi? Jika Moms punya pendapat lain, yuk berbagi dengan pembaca yang lain.
(PIA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.