Bayi Batuk Berdahak? Ini yang Perlu Moms Perhatikan!
Sungguh akan menjadi hari yang berat saat bayi sedang sakit. Termasuk saat bayi batuk berdahak.
Tetapi, tahukah Moms bahwa sebenarnya batuk merupakan cara tubuh untuk melawan infeksi, dengan mengeluarkan virus melalui droplet yang keluar dari mulut Si Kecil.
"Bayi batuk berdahak biasanya disebabkan karena infeksi virus atau bakteri. Lendir yang diproduksi biasanya adalah cara tubuh untuk melawan infeksi virus dan bakteri dan batuk adalah cara tubuh untuk mengeluarkan lendir," jelas dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Hal ini karena bayi-bayi biasanya belum punya mekanisme batuk yang efektif, akibatnya bayi tidak dapat mengeluarkan dahak dengan baik. Bayi juga tidak dapat dipaksa untuk mengeluarkan dahaknya. Biasanya bayi akan mengeluarkan lendirnya dengan cara muntah.
Jika Si Kecil sedang mengalami batuk berdahak, berikut ini penyebab bayi batuk berdahak dan langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya secara alami dan tanpa obat-obatan kimia.
Baca Juga: Batuk pada Anak: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Penyebab Bayi Batuk Berdahak
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip Norton Children's, bayi batuk berdahak dengan banyak lendir biasanya merupakan tanda masuk angin, apalagi jika Si Kecil juga mengalami pilek dan sakit tenggorokan.
Jika batuk disertai demam dan lendir kental berwarna hijau, bisa jadi itu adalah infeksi sinus. Sementara itu, bila bayi mengalami pilek dan batuknya semakin parah, bisa jadi itu adalah tanda pneumonia.
Melansir Parents, disebutkan bahwa bayi batuk berdahak merupakan hasil dari penyakit pernapasan yang menyertai infeksi bakteri. Batuk basah menyebabkan dahak atau lendir (yang mengandung sel darah putih untuk membantu melawan kuman) terbentuk di saluran napas bayi.
Tetapi perlu diperhatikan, bila Si Kecil mengalami batuk, mungkin bisa jadi pertanda ia mengalami kondisi kesehatan yang cukup serius.
"Anak-anak yang lebih muda dari usia 4 bulan tidak banyak mengalami batuk, jadi jika mereka mendapatkannya, ini bisa menjadi hal serius," kata Catherine Dundon, M.D., profesor klinis pediatri di Vanderbilt University Medical School dan seorang dokter anak di Goodlettsville, Tennessee.
Jika bayi baru lahir batuk parah saat dingin, misalnya, itu mungkin karena virus pernapasan syncytial virus (RSV), infeksi virus berbahaya untuk bayi. Begitu usia Si Kecil lebih tua dari 1 tahun, batuk tidak terlalu mengkhawatirkan, dan sering kali hanya menandakan flu.
Selain itu, dahak atau batuk basah pada bayi kemungkinan besar disebabkan oleh pilek jika gejalanya juga termasuk sakit tenggorokan, hidung tersumbat (pilek), bersin, sakit kepala, nyeri otot, demam ringan, dan kehilangan nafsu makan.
Menurut Healthline, batuk pada anak-anak seringkali disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab terseringnya adalah asma. Tetapi ada juga penyebab lain dari batuk berdahak pada kasus yang lebih jarang, seperti berikut ini.
- Batuk rejan, muncul dalam bentuk serangan batuk yang tidak terkendali. Anak-anak membuat suara "teriakan" saat mereka menghirup udara.
- Batuk pada anak-anak terkadang disebabkan oleh menghirup benda asing, asap rokok, atau gangguan lingkungan lainnya.
- Pneumonia adalah infeksi di paru-paru yang berbahaya pada bayi baru lahir dan anak kecil.
Baca Juga: 6 Daftar Obat Batuk Alami Bayi yang Aman
Gejala Bayi Batuk Berdahak
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dari situs American Academy of Allergy Asthma and Immunology, sebagian besar anak-anak mengalami periode batuk berulang karena infeksi saluran pernapasan bagian atas virus, seperti flu biasa.
Dalam Journal of Pediatrics and Child Health, batuk basah atau berdahak disebabkan oleh peningkatan sekresi saluran napas yang abnormal.
Bayi yang batuk berdahak dapat disebabkan oleh infeksi, termasuk pneumonia atau infeksi virus saluran pernapasan atas (ISPA), bronkitis bakteri berkepanjangan, penyakit paru supuratif, atau bronkiektasis.
Pada Children's Healthcare of Atlanta, dijelaskan bahwa beberapa gejala dari batuk berdahak merupakan batuk lembap yang keluar dari dada dan sering mengeluarkan lendir atau dahak yang berwarna putih, kuning atau hijau.
Ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri, bisa juga tidak. Batuk basah yang berlangsung lama dapat menyebabkan infeksi dada yang serius. Jadi, jika bayi batuk berdahak, sebaiknya lanjutkan dan hubungi dokter anak.
Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Tetapi bila batuk disebabkan oleh virus, Si Kecil akan membutuhkan istirahat, dan menghidrasi tubuh selama proses penyembuhan.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Moms Harus Tahu!
Cara Mengatasi Bayi Batuk Berdahak
Sayangnya, bayi belum bisa memberi tahu apa yang membuatnya tidak nyaman dan belum bisa secara refleks batuk, ketika ingin berusaha mengeluarkan dahak di tenggorokannya.
Jadi, pada bayi-bayi, terutama yang berusia di bawah 6 bulan dengan keluhan batuk berdahak, sebaiknya diperiksakan ke dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab batuknya. Diagnosis penting untuk memberikan terapi lebih lanjut.
"Obat-obatan bebas tidak dianjurkan untuk bayi-bayi di bawah 6 bulan," kata dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A.
Hal ini juga dikemukakan oleh American Academy of Pediatrics yang menyatakan bahwa anak di bawah usia 4 tahun tidak boleh diberi obat batuk dan pilek yang dijual bebas sehingga cara mengatasi bayi batuk berdahak yang bisa dilakukan dengan cara alami.
Moms bisa membantu bayi batuk berdahak agar Si Kecil dapat bernapas lebih lega dan mengeluarkan lendir atau dahak dengan lebih mudah dengan beberapa cara ini.
1. Beri Tambahan Cairan
Foto: practicalparenting.com.au
Cairan tambahan dapat membantu mengencerkan lendir saat bayi batuk berdahak, membuatnya lebih mudah keluar. Ini bisa menjadi cara mengatasi bayi batuk berdahak yang dapat dilakukan.
"Selama pemantauan di rumah, bayi sebaiknya diberikan cairan yang cukup, dengan cara lebih sering disusui, jika sudah diberikan MPASI maka tekstur boleh diturunkan untuk sementara menjadi lebih cair, hindari paparan dengan asap rokok secara langsung maupun tidak langsung," ujar dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A.
Jika Si Kecil tidak menyusui ASI, Moms bisa memberi mereka susu formula untuk melengkapinya. Sedangkan bayi di atas enam bulan, dapat diberi tambahan air putih untuk membantu mengencerkan dahak.
2. Encerkan Dahak dengan Uap
Foto: webmd.com
Lakukan terapi inhalasi di rumah sakit atau jika mempunyai alat nebulizer di rumah, maka Moms bisa melakukannya sendiri pada Si Kecil dengan anjuran pemberian obat hasil konsultasi dengan dokter.
Jika tidak sempat melakukan inhalasi di rumah sakit atau tidak memiliki nebulizer, Moms bisa membuat sauna darurat di kamar mandi untuk membantu melegakan bayi batuk berdahak.
Caranya, tutup pintu kamar mandi dan nyalakan pancuran air panas. Perlahan uap panas akan muncul dan duduklah di kamar mandi bersama bayi batuk berdahak sekitar 20 menit.
Moms bisa melakukan cara mengatasi bayi batuk berdahak ini hingga empat kali sehari untuk melancarkan dahak bayi agar lebih mudah keluar.
Baca Juga: Mengenal Batuk Rejan, Penyakit yang Bisa Membahayakan Bayi dan Anak
3. Menepuk Dada atau Punggung
Foto: happitummi.com
Cara mengatasi bayi batuk berdahak selanjutnya bisa dengan menepuk dada atau punggung bayi. Posisikan bayi melintang di kaki Moms dengan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
Lalu, dengan kepalan tangan Moms, tepuk bagian punggung, terutama di area paru-paru dengan sedikit bertenaga, namun pastikan tidak sampai menyakiti Si Kecil.
Cara ini juga baik dilakukan usai melakukan uap untuk memaksimalkan cara meredakan bayi batuk berdahak.
4. Tekstur Makanan
Foto: mother.ly
Tenggorokan bayi batuk berdahak biasanya akan terasa gatal dan sakit. Sehingga tidak jarang, Si Kecil juga menolak makan karena tidak nyaman saat menelan.
Sebagai cara mengatasi bayi batuk berdahak, jika bayi sudah mendapatkan MPASI, berilah makanan dengan tekstur yang lembek agar lebih mudah turun ke dalam sistem pencernaan.
Makanan hangat, seperti sup/kaldu ayam atau puding yang baru jadi, juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk menenangkan tenggorokan bayi batuk berdahak.
Menurut penelitian yang dikutip dari The New York Times, telah disebutkan bahwa sup ayam dapat dikonsumsi untuk meredakan batuk dan meredakan sakit tenggorokan.
5. Beri Madu
Foto: pixabay.com
Pemberian obat alami seperti madu juga dapat menjadi pilihan cara mengatasi bayi batuk berdahak, namun perhatikan juga usia bayi.
“Berikan satu sendok madu sebelum tidur, cara ini akan melapisi tenggorokan dan mengurangi rasa sakit,” ungkap perawat bersertifikat, Robert Giesler, BSN, RN, RNC-NIC, RRT, CPST, di Rumah Sakit Anak Los Angeles, seperti dikutip dari chla.org.
Berikan madu pada bayi batuk berdahak yang usianya sudah lebih dari satu tahun.
Pada bayi di bawah usia satu tahun, madu dapat menyebabkan botulisme yang dapat mengancam nyawa. Madu dapat membantu mengurangi intensitas bayi batuk berdahak dan mempercepat penyembuhan.
6. Menggunakan Humidifier
Foto: Orami Photo Stock
Penggunaan humidifier dapat menjadi cara mengatasi bayi batuk berdahak dengan membantu Si Kecil menghindari menghirup udara kering. Ini sangat membantu di malam hari, saat tenggorokan mengering secara alami.
Tenggorokan kering lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan. Dahak di saluran pernapasan menjadi lebih tipis dan lebih mudah untuk keluar dari paru-paru.
Baca Juga: Moms dan Dads Wajib Tahu, Catat Pertolongan Pertama Sesak Nafas pada Anak Ini!
7. Irigasi Hidung
Foto: Orami Photo Stock
Irigasi hidung aman untuk anak-anak dan balita. Untuk bayi, lebih mudah menggunakan satu alat suntik untuk menyemprotkan larutan garam ke hidung dan yang kedua untuk menyedot saluran hidung.
8. Coba Saline Drops
Foto: Orami Photo Stock
Ketika hidung Si Kecil tersumbat, ia mungkin kesulitan bernapas, tidur, dan makan. Obat tetes hidung saline dapat mengencerkan lendir di hidungnya dan mengecilkan saluran udara yang bengkak.
Gunakan dua atau tiga kali sehari, karena semakin sering bisa membuat hidungnya sakit. Gel saline hidung dapat digunakan untuk menenangkan kemacetan pada saluran pernapasan.
Obat tetes garam dapat mempermudah mengeluarkan lendir dari hidung anak. Untuk bayi, coba suction bulb atau nasal aspirator. Jika balita bisa mengeluarkan ingus dengan bantuan Moms, cara mengatasi bayi batuk berdahak ini juga bisa dicoba.
Baca Juga: Ini Cara Membedakan Anak Alergi Dingin atau Pilek
9. Angkat Kepala Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Pernahkah Moms tidur dengan bantal ekstra saat hidung tersumbat dan membuat lebih mudah bernapas? Trik ini juga berlaku untuk bayi.
Cukup letakkan bantal atau handuk lipat di bawah kepala bayi untuk membuat kepalanya sedikit terangkat. Ini akan mengangkat kepalanya dengan aman dan membantunya bernapas.
Namun, sebaiknya Moms bertanya kepada dokter anak sebelum mencoba cara ini.
10. Turunkan Demam Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Beberapa pilek dan batuk disertai dengan demam ringan. Mengutip WebMD, jika bayi atau balita yang batuk berdahak juga mengalami demam, ikuti langkah-langkah berikut:
Pada bayi di bawah 1 bulan, ada baiknya Moms menghubungi dokter anak karena demam bayi di usia ini tidak normal. Hal yang sama juga berlaku pada bayi usia di bawah 3 bulan.
Pada bayi usia 3 sampai 6 bulan, berikan acetaminophen setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan. Ikuti pedoman dosis dengan cermat, dan hanya gunakan jarum suntik yang disertakan dengan obat, bukan sendok rumah tangga.
Pada bayi 6 bulan atau lebih dan balita, Moms bisa memberikan acetaminophen setiap 4 sampai 6 jam atau ibuprofen setiap 6 sampai 8 jam. Jangan berikan kedua obat tersebut secara bersamaan.
Baca Juga: Demam Kelenjar Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
11. Menggunakan Kunyit
Foto: Orami Photo Stock
Kunyit telah dipuji karena khasiat penyembuhannya selama berabad-abad, jadi tidak mengherankan jika itu adalah bagian dari banyak pengobatan rumahan sebagai cara mengatasi bayi batuk berdahak.
Mengutip Parenting First Cry, Moms bisa mencampurkan sedikit kunyit dengan air hangat untuk membuat pasta yang halus, dan oleskan ramuan ini pada dada, dahi, dan telapak kaki bayi. Cuci bersih setelah beberapa waktu.
Sensasi hangat dari kunyit akan membantu mengencerkan lendir dan membuatnya lebih mudah keluar untuk Si Kecil.
12. Berikan ASI
Foto: Orami Photo Stock
Tidak ada obat yang lebih hebat dari satu-satunya makanan alami untuk bayi baru lahir selain ASI. Ini berfungsi sebagai obat untuk segala infeksi pada bayi yang berusia enam bulan atau bahkan lebih tua.
Menyusui secara teratur juga membantu menenangkan bayi yang rewel yang tidak mengerti apa-apa dan mendapatkan kenyamanan hanya dari sentuhan sang ibu.
Baca Juga: Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Ini Dampaknya Bagi Ibu dan Anak
13. Gunakan Minyak Esensial
Foto: Orami Photo Stock
Produk herbal ini semakin populer dan beberapa minyak esensial mungkin efektif dapat meredakan batuk atau nyeri otot saat dioleskan pada kulit atau disebarkan ke udara melalui diffuser.
Namun, selalu bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan minyak esensial karena tidak semua minyak esensial aman untuk balita.
14. Kenakan Pakaian yang Sesuai untuk Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Lingkungan yang dingin menjadi tempat berkembang biaknya pilek dan batuk. Untuk itu, jika bayi sedang pilek dan batuk, disarankan untuk membuatnya tetap nyaman dan hangat. Maka, Moms sebaiknya mengenakan pakaian hangat untuk Si Kecil.
Namun, jika kamar tidur bayi memiliki suhu yang cukup hangat. Dianjurkan untuk tidak menambah suhu tinggi yang sudah diderita bayi, dan pakaian tipis yang longgar adalah pilihan tepat.
Baca Juga: 5+ Tips Memilih Pakaian Bayi, Jangan Asal Beli!
Tanda Bahaya Bayi Batuk Berdahak
Foto: Orami Photo Stock
Kebanyakan kasus batuk pada bayi tidak perlu dikhawatirkan, dan bayi yang batuk berdahak akan hilang dengan sendirinya.
Namun, kondisi ini bisa memakan waktu cukup lama. Batuk Si Kecil mungkin berlangsung selama beberapa minggu dan bisa berubah menjadi batuk kering di beberapa titik.
Dalam beberapa kasus Moms harus berkonsultasi dengan dokter, hanya agar lebih aman. Mengutip Boston Children's Hospital, ada tanda-tanda berisiko bila bayi batuk berdahak.
Hubungi dokter anak bila Si Kecil mengalami kesulitan bernapas atau bekerja keras untuk bernapas, memiliki warna biru atau kehitaman pada bibir, wajah, atau lidah.
Selain itu, perhatikan bila bayi memiliki demam tinggi (terutama pada bayi kecil atau tanpa hidung tersumbat atau pilek, hubungi dokter anak untuk mengetahui adanya demam pada bayi di bawah usia 3 bulan).
Perhatikan bila bayi usia 3 bulan atau lebih muda yang telah mengalami batuk lebih dari beberapa jam, serta mengeluarkan suara "rejan" saat dia bernapas setelah batuk.
Tanda bahaya bayi batuk berdahak lain ketika ia merasa lesu atau rewel, sulit bangun, dan mengalami serangan batuk yang hebat.
Itulah gejala dan penyebab bayi batuk berdahak, serta beberapa cara yang bisa Moms lakukan saat bayi batuk berdahak, agar Si Kecil lekas pulih. Semoga membantu!
- https://nortonchildrens.com/news/6-types-kids-coughs-explained/
- https://www.parents.com/baby/health/cough/decoding-babys-cough/
- https://www.healthline.com/health/wet-cough#summary
- https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/library/allergy-library/cough-in-children
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jpc.14300
- https://www.choa.org/medical-services/wellness-and-preventive-care/parent-resources/all/common-kids-coughs-explained
- https://www.aap.org/en-us/about-the-aap/aap-press-room/aap-press-room-media-center/Pages/Cough-and-Cold-Medicine-Not-for-Children.aspx
- https://well.blogs.nytimes.com/2007/10/12/the-science-of-chicken-soup/?mtrref=www.today.com&gwh=FA12B1D7994B8C015D07591FDC44B7D1&gwt=pay&assetType=PAYWALL
- https://www.chla.org/blog/health-and-safety-tips/decoding-your-babys-cough
- https://www.webmd.com/cold-and-flu/cough-home-remedies-babies-toddlers#1
- https://parenting.firstcry.com/articles/effective-home-remedies-for-cold-and-cough-in-babies/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.