08 Februari 2020

Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk?

Cari tahu segala hal tentang mimpi buruk pada bayi di sini Moms

Pernahkan Moms melihat Si Kecil terlihat sangat gelisah saat tidur malam atau malah sulit tidur?

Bayi belum bisa mengatakan apa yang mereka rasakan, juga belum mengerti apa itu mimpi. Saat pertama kali bayi mengalami mimpi buruk, Moms mungkin awalnya berpikir bahwa buah hati sakit.

Padahal bisa jadi saat itu sebenarnya bayi sedang mengalami mimpi buruk lho.

Jadi, apa saja yang harus Moms ketahui tentang mimpi buruk pada bayi?

Mimpi Buruk pada Bayi

Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -1.jpg
Foto: Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -1.jpg

Foto: Thinkstockphotos.com

Pamela Schoemer, MD, dokter anak di UPMC Children's Community Pediatrics mengatakan, mimpi buruk bisa saja terjadi pada bayi sebelum berusia satu tahun.

"Mimpi buruk bisa terjadi saat anak-anak menangis pada malam hari dan tampak seperti benar-benar ketakutan. Bayi hanya akan kembali tidur saat Anda menenangkannya,” ujarnya, dilansir dari Romper.

Meski begitu, Pamela mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat diketahui secara pasti. Dr. Cherilyn Cecchini dari Your Doctors Online mengatakan hal serupa.

"Tidak ada cara untuk menentukan apakah bayi hanya bermimpi atau mengalami mimpi buruk. Ini akan membuat para orang tua lelah dan frustasi,” jelasnya.

Dia mencatat bahwa ada kemungkinan bayi dapat bermimpi sejak usia 2 minggu.

"Tetapi ada beberapa yang berpendapat bahwa bayi perlu memiliki kemampuan untuk melihat dan mengingat pengalaman untuk membuat sebuah mimpi. Jadi, mereka mengatakan bahwa bayi tidak bisa bermimpi pada beberapa bulan setelah kelahiran,” tandasnya.

Baca Juga: Gelap atau Terang, Mana yang Lebih Baik untuk Kamar Tidur Bayi?

Waktu Terjadinya Mimpi Buruk Bayi

Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -2.jpg
Foto: Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -2.jpg

Foto: Medicalnewstoday.com

Ada dua jenis atau kondisi tidur yang bergantian.

1. Non-Rapid Eye Movement (NREM) atau tidur ‘tenang’ di awal yang merupaka kondisi penyuplaian darah ke otot hingga meningkat, adanya pemulihan energi, terjadinya pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan pelepasan hormon-hormon penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.

2. Rapid-Eye Movement (REM) atau tidur ‘aktif’. Selama tidur REM, otak menjadi aktif dan bisa membuat mimpi. Tubuh menjadi tidak bisa bergerak, pernapasan dan detak jantung tidak teratur.

Dilansir dari Sleep Foundation, berikut adalah jadwal tidur bayi yang normal:

1. Bayi Baru Lahir (0-3 Bulan)

Bayi baru lahir dapat tidur hingga 10,5 hingga 18 jam sehari dengan jadwal yang tidak teratur, dengan periode satu hingga tiga jam dihabiskan untuk bangun.

Periode tidur dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Selama tidur, mereka sering aktif, menggerakkan lengan dan kaki, tersenyum, mengisap dan umumnya tampak gelisah.

2. Bayi 4-11 Bulan

Pada bayi berusia 4-11 bulan, menyusui pada malam hari biasanya tidak diperlukan dan banyak bayi tidur sepanjang malam; 70-80 persen akan melakukannya pada usia 9 bulan.

Bayi biasanya tidur 9-12 jam pada malam hari dan membutuhkan 30 menit hingga dua jam tidur siang, satu hingga empat kali sehari.

American Academy of Pediatrics (AAP) mencatat bahwa mimpi buruk biasanya terjadi pada paruh kedua malam, ketika bayi masuk pada REM.

Saat memasuki REM, mimpi buruk bisa terjadi selama beberapa menit atau hingga 45 menit. Saat merasakannya, bayi bisa saja dalam keadaan tidur ataupun terjaga.

Moms perlu mengamati perilaku bayi saat tidur. Jika saat tidur bayi berteriak, berkeringat, meronta-ronta dan gelisah, detak jantung dan pernapasan lebih cepat, itu adalah tanda-tanda bayi mengalami mimpi buruk.

Baca Juga: Si Kecil Susah Tidur? 5 Makanan Ini Bisa Bantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak

Penyebab Bayi Mimpi Buruk

Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -3.jpg
Foto: Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -3.jpg

Foto: Istockphoto.com

Baik saat tidur atau terjaga, bayi bisa mengalami berbagai rangsangan. Banyak hal yang menarik untuk bayi dan membuatnya terus bereksplorasi.

Karena sistem saraf pusat (SSP) bayi masih berkembang, semua stimulasi itu dapat menyebabkan SSP menjadi over stimulasi. Hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab bayi mengalami mimpi buruk.

Bayi juga mungkin lebih rentan mengalami mimpi buruk jika hal tersebut juga dirasakan oleh anggota keluarga lain.

Riwayat keluarga yang berjalan saat tidur juga dapat meningkatkan resiko mimpi buruk pada bayi.

Hal lain yang dapat menjadi penyebab bayi mengalami mimpi buruk bisa saja karena penyakit bawaan, minum obat tertentu, sedang lelah, lingkungan tidur baru, dan juga memiliki kualitas tidur yang buruk.

Mencegah Bayi Mimpi Buruk

Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -4.jpg
Foto: Sejak Kapan Bayi Bisa Merasakan Mimpi Buruk -4.jpg

Foto: Raisingchildren.net.au

Meskipun terdengar tidak memungkinkan, Moms bisa mencegah bayi mengalami mimpi buruk. Sebagai permulaan, Moms perlu mengetahui berapa banyak tidur yang dibutuhkan bayi.

AAP menyarankan bayi berusia 4 hingga 12 bulan memiliki waktu tidur 12 hingga 16 jam sehari, termasuk tidur siang. Untuk anak berusia 1 hingga 2 tahun memiliki waktu tidur 11 hingga 14 jam per hari.

Salah satu cara untuk membantu bayi lebih banyak tidur adalah dengan memperkenalkan rutinitas tidur yang konsisten.

Misalnya dengan membiasakan menyikat gigi atau gusi bayi, atau membacakannya cerita sebelum tidur. Lakukan secara rutin agar Si Kecil terbiasa.

Baca Juga: Mimpi Melahirkan Bayi Perempuan Atau Laki-Laki, Apa Artinya?

Biasanya, mimpi buruk pada bayi tidak sering terjadi. Namun, Moms tetap harus waspada dan tetap memperhatikan aktivitas Si Kecil saat tidur ataupun terjaga. Berikan bayi tidur yang berkualitas ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.