6 Cara Mengatasi Suhu Bayi Menurun yang Bikin Panik
Sebagian besar Moms pasti khawatir ketika suhu tubuh Si Kecil menurun. Moms pasti akan panik mencari cara untuk mengatasi hipotermia pada Si Kecil.
Seperti orang dewasa, suhu bayi dapat berfluktuasi sedikit berdasarkan pada hal-hal seperti waktu, aktivitas dan kondisi cuaca.
Secara umum dilansir dari healthline.com, suhu bayi harus berada di kisaran 36,5 derajat celcius dan 37,5 derajat celcius ketika diukur dengan termometer oral.
Tetapi mengukur suhu mulut pada bayi belum pasti akurat. Karena mereka tidak bisa memegang termometer di bawah lidah. Jadi suhu bayi harus berada sekitar 37,6 derajat celcius ketika diambil dengan termometer rektal.
Pengambilan suhu tubuh bayi di bawah lengan (aksila) adalah metode lain yang paling umum digunakan karena lebih mudah. Tetapi metode ini juga masih kurang akurat, daripada suhu dubur. Suhu aksila biasanya setidaknya satu derajat lebih rendah dari suhu dubur.
Jika suhu bayi menurun di bawah 36,5 derajat Celcius, maka Si Kecil dianggap menderita hipotermia atau suhu tubuh rendah. Suhu tubuh yang rendah pada bayi bisa berbahaya, meskipun jarang menyebabkan kematian.
Adapula beberapa gejala Si Kecil mengalami hipotermia, seperti kelesuan, nafsu makan buruk, kulit pucat dan kesulitan bernapas.
Di sisi lain, banyak pula penyebab temperatur tubuh Si Kecil menurun atau hipotermia, mulai dari faktor lingkungan lahir, kelahiran prematur hingga infeksi.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Demam, Kapan Wajib Dibawa ke Dokter?
Jika temperatur tubuh Si Kecil menurun hingga mengalami hipotermia, Moms bisa mengatasinya dengan beberapa langkah yang dilansir dari bettercare.co.za berikut ini.
1. Hangatkan Bayi
Foto: pexels.com
Hangatkan bayi di inkubator tertutup atau ruangan hangat. Suhu inkubator harus ditetapkan pada 37 derajat celcius sampai suhu bayi yang menurun kembali normal.
Menurut jurnal Annals of Medical and Health Science Research, Skin-to-skin antara Moms dan Si Kecil juga termasuk metode yang efektif untuk menghangatkan bayi. Selain itu, perawatan dengan air hangat 37 derajat celcius juga bisa digunakan untuk mengatasi hipotermia.
2. Berikan Energi pada Bayi
Foto: retail-insight-network.com
Berikan energi saat bayi dihangatkan untuk mengatasi temperaturnya yang turun. Karena, bayi bisa saja mengalami hipoglikemia selama pemanasan.
Moms bisa memberinya energi dalam bentuk susu oral atau nasogastrik maupun cairan perawatan intravena yang mengandung 10 persen air dekstrosa, misalnya neonatalit.
Baca Juga: 3 Tips Mengatasi Berkurangnya Nafsu Makan Bayi Saat Sakit
3. Berikan Oksigen
Foto: thehealthy.com
Berikan oksigen karena bayi yang mengalami hipotermia sering hipoksia, meskipun wajahnya terlihat merah muda. Oleh karena itu, berikan oksigen 30 persen saat bayi dipanaskan.
Saturasi oksigen normal pada bayi yang hipotermia ini dilakukan untuk mengeluarkan hipoksia jaringan, karena oksigen terperangkap dalam sel darah merah.
4. Berikan 4 Persen Natrium Bikarbonat
Foto: thehealthy.com
Ini dilakukan karena sebagian besar bayi hipotermia memiliki asidosis metabolik. Jika diberikan cairan intravena, tambahkan 10 ml natrium bikarbonat 4 persen ke dalam 100 ml cairan perawatan neonatalit.
5. Pengamatan
Foto: thehealthy.com
Lakukan pengamatan dengan cara pantau dan catat suhu, denyut nadi, pernapasan, warna kulit serta konsentrasi glukosa darah bayi hingga normal dan stabil.
Baca Juga: Buah Hati Sakit Perut? Simak 3 Penyebab Perut Bergas Pada Bayi ASI Eksklusif
6. Antibiotik
Foto: pixabay.com
Moms perlu memberikan antibiotik parenteral jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda infeksi. Namun, sebaiknya sesuai dengan petunjuk dokter.
(SA/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.