03 Februari 2024

Hamil 8 Bulan Perut Sudah Turun, Normal atau Berbahaya?

Bisa jadi Moms mengalami prolaps uteri atau peranakan turun

Kondisi hamil 8 bulan perut sudah turun memang menjadi sebuah hal yang bikin banyak ibu hamil deg-degan.

Banyak Moms yang bertanya, apakah kondisi hamil 8 bulan perut sudah turun menjadi sesuatu yang membahayakan atau tidak?

Setelah hamil selama 9 bulan atau sekitar 42 minggu, akan tiba waktunya Moms melahirkan Si Kecil.

Salah satu tanda proses persalinan sudah dekat adalah janin yang turun dari rahim dan menuju jalur lahir.

Tapi, bagaimana jika hal ini terjadi sebelum 9 bulan?

Kalau ini adalah kehamilan pertama, janin dapat turun sekitar 2-4 minggu sebelum proses persalinan.

Jadi, ketika janin turun pada usia kandungan 8 bulan, jangan khawatir ya, Moms.

Yuk, cari tahu serba-serbi penyebab hamil 8 bulan perut sudah turun dan ragam cara mengatasinya!

Baca Juga: 15 Tips Ibu Hamil 9 Bulan Agar Persalinan Lancar, Yuk Coba!

Tahapan Janin Turun

Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Untuk kehamilan kedua, janin bisa turun beberapa jam sebelum persalinan dimulai.

Namun, jika hal ini terjadi lebih awal, bisa jadi Moms mengalami prolaps uteri atau peranakan turun.

Pada kondisi normal, rahim akan ditopang oleh ligamen dan otot panggul.

Namun, pada prolaps uteri, otot panggul tersebut kehilangan kekuatan dan tidak mampu menahan rahim di posisinya. Akibatnya, rahim turun dan mulai mendekati vagina.

Ada 4 tahapan janin turun yang perlu Moms ketahui:

  • Tahap 1: Pada tahap ini, leher rahim atau serviks jatuh ke dalam vagina.
  • Tahap 2: Serviks jatuh sedikit lebih jauh, yaitu mulai mendekati bukaan vagina.
  • Tahap 3: Serviks berada di luar vagina.
  • Tahap 4: Seluruh rahim berada di luar vagina. Kondisi ini dikenal sebagai procidentia.

Baca juga: Apa Perbedaan Kehamilan Pada Usia 20, 30, dan 40 Tahun?

Penyebab Hamil 8 Bulan Perut Sudah Turun

Pusing saat Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Pusing saat Hamil (Orami Photo Stocks)

Lalu, apa penyebab lain hamil 8 bulan perut sudah turun?

Nah, sebelumnya, tahukah Moms kalau bentuk perut ibu hamil yang turun ke bawah biasanya umum hadir pada kehamilan kedua dan seterusnya?

Hal ini dikarenakan otot perut yang sudah mengendur. Hal tersebut bisa menjadi penyebab lain hamil 8 bulan perut sudah turun.

Ada beberapa penyebab Moms terkena prolaps uteri. Berikut adalah hal-hal yang sering memicu prolaps uteri:

  • Usia lanjut yang cenderung menyebabkan otot-otot tubuh melemah
  • Kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil
  • Pernah melakukan operasi di daerah pelvis sebelumnya

Baca Juga: 5+ Cara Menaikkan Berat Badan saat Hamil, Mudah dan Aman!

Cara Mencegah Hamil 8 Bulan Perut Sudah Turun

Hamil 8 Bulan (Orami Photo Stocks)
Foto: Hamil 8 Bulan (Orami Photo Stocks)

Seperti yang kita semua sudah ketahui, mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobat.

Ternyata kondisi hamil 8 bulan perut sudah turun juga bisa dicegah lho, Moms!

Ketika hamil 8 bulan perut sudah turun terjadi pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya tanpa adanya gejala, hal tesebut bisa saja hanya tanda dan bagian alami dari proses kehamilan.

Namun, ketika penurunan perut terlihat tidak wajar, perubahan tubuh mungkin tak bisa sepenuhnya dicegah.

Kendati demikian, Moms tidak perlu khawatir.

Karena ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah datangnya kondisi hamil 8 bulan perut sudah turun.

Yuk, ikuti langkah yang bisa membantu Moms terhindar dari kondisi ini!

  • Usahakan mengurangi penyebab risiko sembelit
  • Senam kegel agar panggil Moms semakin kuat
  • Jangan atau hindari mengangkat beban terlalu berat
  • Coba untuk lebih mengontrol berat badan agar terhindar dari obesitas

Baca Juga: Berapa Lama Bayi Bertahan Setelah Ketuban Pecah? Simak, Moms!

Gejala Prolaps Uteri

Prolaps Uteri (Orami Photo Stocks)
Foto: Prolaps Uteri (Orami Photo Stocks)

Dilansir dari sebuah jurnal yang diterbitkan oleh U.S National Library of Medicine dengan judul Uterine Prolapse, prolapse uteri adalah kondisi uterus yang ke luar atau ke dalam vagina sebagai bentuk dari kegagalan ligamen dan pendukung fasia.

Nah, ibu hamil yang mengalami prolaps uteri ringan mungkin tidak akan merasakan tanda-tanda apapun.

Tapi, jika Moms mengalami prolaps uteri sedang atau lebih parah, gejala yang akan muncul meliputi:

  • Pendarahan yang cukup banyak
  • Merasakan ada sesuatu yang turun ke arah vagina
  • Merasa tidak nyaman saat berhubungan intim
  • Saat duduk, Moms akan merasa duduk di atas bola
  • Konstipasi atau sembelit dalam jangka waktu cukup lama, walaupun sudah minum banyak cairan
  • Melihat secara langsung serviks keluar dari vagina

Baca juga: 4 Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil, Cari Tahu Moms!

Penyebab Prolaps Uteri

Kondisi Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Kondisi Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, hamil 8 bulan perut sudah turun sendiri bisa disebabkan oleh kondisi prolaps uteri.

Namun, sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya?

Menurut sebuah riset dari sebuah jurnal yang berjudul Uterine Prolapse in Pregnancy: Two Cases Report and Literature Review, prolaps uteri sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti;

  • Proses melahirkan sebelumnya mengalami kesulitan
  • Memiliki riwayat trauma persalinan
  • Memiliki pengalaman melahirkan bayi yang terlalu besar atau makrosomia
  • Ibu mengalami obesitas
  • Memiliki kelainan jaringan ikat bawaan
  • Memiliki kondisi leher rahim memanjang akibat janin membesar
  • Operasi besar pada panggul
  • Pertambahan usia sehingga otot rahim menjadi lebih lemah
  • Adanya peningkatan hormon progesteron dan relaxin sehingga leher rahim menjadi lebih lemas

Baca Juga: 10 Ciri Hamil Anak Kembar, Bisakah Lahiran Normal?

Pengobatan Prolaps Uteri

Kesehatan Vagina (Orami Photo Stocks)
Foto: Kesehatan Vagina (Orami Photo Stocks)

Moms, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya.

Dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan dan menyarankan metode yang tepat untuk kondisi Moms.

Pada beberapa kasus ringan, mungkin tidak perlu diberikan tindakan apapun.

Tapi untuk kasus yang lebih berat, perlu dilakukan tindakan agar terhindar dari komplikasi atau risiko keguguran.

Berikut beberapa metode yang tidak melibatkan operasi:

  • Mengurangi berat badan agar tekanan di daerah pelvis berkurang.
  • Melakukan latihan kegel untuk memperkuat otot-otot di dalam vagina.
  • Memasukkan alat khusus bernama pessary ke bawah leher rahim.

Alat yang normalnya berfungsi sebagai kontrasepsi ini dapat membantu mendorong leher rahim kembali ke tempat semula dan menjaganya stabil pada posisi tersebut.

Baca Juga: Mengenal Polip Uterus atau Polip Rahim: Penyebab dan Gejalanya

Kendati demikian, jika Moms sudah mengalami perut yang turun pada usia kandungan 5 hingga 7 bulan dan disertai gejala yang sudah disebutkan, biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan pengobatan.

Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi prolaps uterus. Tindakan terus di antaranya:

  • Pemberian hormon esterogen
  • Memasukkan cincin khusus dan steril ke vagina untuk menopang jaringan vagina agar tetap kuat
  • Operasi untuk membetulkan posisi rahim atau pengangkatan rahim
  • Memasukkan alat penyangga bernama pessarium

Baca Juga: 9 Keluhan Ibu Hamil Trimester 3, Waspada Kontraksi Palsu

Perlu diketahui, jika ibu hamil tidak bisa menjalani pembedahan. Jadi alat penyangga pessarium akan dimasukkan ke vagina untuk bisa menopang rahim.

Kendati demikian, tindakan di atas tidak bisa dilakukan jika kondisi prolaps uterus sudah parah.

Tak hanya itu Moms, penggunaan alat ini pun memiliki risiko menimbulkan iritasi sehingga vagina mengalami keputihan dan berbau.

Nah, itu dia Moms penjelasan secara lengkap mengenai kondisi 8 bulan perut sudah turun.

Semoga kehamilan dan persalinan Moms nanti lancar, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2034734/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6217878/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.