Tahapan dan Cara Mengecek Lendir Serviks untuk Masa Subur
Moms mesti tahu bahwa salah satu cara untuk mengecek masa subur adalah dengan memerhatikan bentuk lendir serviks.
Lendir serviks adalah cairan seperti gel yang diproduksi oleh kelenjar di leher rahim.
Sepanjang siklus menstruasi wanita, ketebalan dan jumlah cairan tersebut bisa berubah karena naik-turunnya hormon.
Perubahan hormon yang terjadi pada tubuh wanita merangsang kelenjar di leher rahim untuk menghasilkan lendir.
Lendir ini juga bisa menjadi penanda masa kesuburan pada wanita, lho.
Yuk, cari tahu selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Gejala Awal Kanker Serviks yang Sering Diabaikan dan Pengobatannya
Apa Itu Lendir Serviks?
Dalam istilah yang lebih sederhana, lendir serviks atau cervical mucus (CM) adalah cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau serviks.
Produksi cairan tersebut dirangsang oleh hormon estrogen pada tubuh wanita.
Sepanjang siklus haid, jumlah, kekentalan, dan kualitas lendir yang dihasilkan akan berubah-ubah berdasarkan hormon terkait masa subur (ovulasi).
Dengan mengamati perubahan itu, Moms dapat memprediksi masa subur dalam siklus menstruasi bulanan.
Menjelang ovulasi, kadar estrogen mulai melonjak. Ini menyebabkan leher rahim mengeluarkan lebih banyak lendir yang berkualitas subur.
Tanda kesuburan wanita yang satu ini memiliki ciri khas, yaitu lendir seperti putih telur, bersih, licin, melar, atau elastis.
Teksturnya mirip dengan kekentalan putih telur dan merupakan media pelindung yang baik bagi sperma agar bisa mencapai sel telur.
Baca Juga: 17 Minuman Pembersih Paru-Paru untuk Hilangkan Lendir, Bernapas Jadi Lebih Mudah!
Apa Perbedaan Keputihan dan Lendir Serviks?
Saat membicarakan masalah kesehatan reproduksi wanita, ada dua hal yang seringkali membingungkan banyak orang, yaitu lendir serviks dan keputihan.
Keduanya memang berbeda, meskipun secara kasat mata tampak serupa.
Keputihan adalah istilah umum yang dapat digunakan untuk menggambarkan cairan apa pun yang keluar dari vagina.
Sementara lendir serviks diproduksi oleh serviks, yang mengalir melalui saluran vagina dan keluar melalui vagina.
Lebih jelasnya, berikut ini beberapa poin perbedaan keduanya:
1. Perbedaan Rembesan
Perbedaan pertama antara lendir serviks dan keputihan adalah apakah lendir tersebut rembes ke celana dalam atau tidak.
Lendir serviks, yang menandakan kesuburan, berasal dari kelenjar di area leher rahim yang lebih tinggi dari vagina.
Oleh karena itu, lendir serviks tidak mudah rembes ke celana dalam. Sementara itu, keputihan cenderung lebih mudah menempel di celana dalam, mirip dengan ingus.
2. Perbedaan Waktu Terjadinya
Waktu terjadinya lendir serviks dan keputihan juga menjadi pembeda di antara keduanya.
Biasanya, lendir serviks muncul menjelang periode haid atau selama masa ovulasi, yang juga diiringi dengan peningkatan suhu tubuh.
Di sisi lain, keputihan yang berwarna putih susu yang tidak berbau dapat terjadi kapan saja.
Ketika Moms memahami perbedaan waktu terjadinya, lendir serviks bisa menjadi salah satu cara untuk memprediksi masa subur atau ovulasi.
Hal ini dapat membantu Moms dalam merencanakan atau mencegah kehamilan.
3. Perbedaan Konsistensi
Perbedaan berikutnya dapat dilihat dari konsistensi lendir serviks dan keputihan.
Meskipun agak sulit untuk membedakannya hanya dengan melihat teksturnya, ada beberapa perbedaan khas.
Lendir serviks biasanya memiliki tekstur yang lebih licin dan menggumpal tanpa bau.
Di sisi lain, keputihan memiliki tekstur yang lebih encer atau sedikit kental, tetapi tidak berbau.
4. Perubahan Tekstur
Perbedaan lendir serviks dan keputihan yang lainnya adalah perubahan teksturnya selama siklus reproduksi wanita.
Pada awal siklus, lendir serviks biasanya kering dan lengket, kemudian berubah menjadi seperti krim atau losion, dan berlanjut menjadi basah dan berair.
Selanjutnya, tekstur lendir serviks akan menjadi seperti putih telur, sebelum akhirnya kembali menjadi kental dan lengket seperti sebelumnya.
Penting untuk diingat bahwa masa ovulasi dimulai ketika konsistensi lendir serviks mirip putih telur yang jernih dan elastis.
Setelah ovulasi selesai, lendir serviks akan kembali menjadi kental dan lengket.
Tahapan Kondisi Lendir Serviks untuk Mengecek Masa Subur
Adanya lendir vagina dapat membantu perjalanan sperma menuju sel telur.
Cairan ini juga dapat berfungsi sebagai pelumas yang membantu hubungan seksual menjadi lebih nyaman.
Untuk mengecek masa subur melalui lendir vagina, Moms bisa mengecek perubahan kondisinya.
Berikut ini perubahannya yang perlu diketahui guna mengecek masa subur, dikutip dari jurnal Fertility and Sterility:
1. Sehari Setelah Menstruasi
Tipe 1: Ini adalah tipe lendir serviks yang paling tidak subur.
Moms akan menghasilkan jumlah lendir serviks yang sedikit setelah periode menstruasi selesai.
Bahkan, mungkin Moms akan merasa vagina agak kering dan tidak menghasilkan cairan sama sekali.
“Kesempatan untuk hamil merupakan yang terendah ketika berada di fase lendir serviks tipe 1 di siklus ini,” ungkap Cindy M.P. Duke, MD, PhD, Direktur Medis di Nevada Fertility Institute, Las Vegas, seperti dikutip dari Parents.com.
Baca Juga: Menstruasi Moms Tidak Normal? Kenali dan Pahami Dampaknya untuk Kesehatan
2. Seminggu Setelah Menstruasi
Tipe 2: Ini adalah tipe lendir vagina pada kesuburan rendah.
Sekitar 1 minggu setelah akhir periode menstruasi, Moms akan mulai melihat sedikit lendir serviks dengan warna putih terang.
“Celana dalam mungkin akan terasa sedikit basah karena mulai menghasilkan lendir serviks tipe 2,” ungkap Dr. Duke.
Peluang kehamilan masih cukup rendah untuk melakukan hubungan seksual di fase ini.
3. Saat Telur Matang
Tipe 3: Ini adalah tipe lendir serviks kesuburan tinggi.
Saat telur mulai matang, tubuh akan mulai menghasilkan lendir serviks tipe 3 ini.
Di fase ini, cairan tersebut bertekstur lebih padat, terasa seperti krim, dan lengket jika disentuh.
Lendir ini merupakan tanda bahwa perempuan akan memasuki periode paling subur.
Baca Juga: 5 Hal Yang Dapat Terjadi Di Dua Minggu Penantian Usai Ovulasi
4. Sebelum Ovulasi
Tipe 4: Ini adalah tipe lendir serviks paling subur.
Ini merupakan saat paling tepat bagi Moms yang sedang merencanakan program hamil.
Karena pada fase ini, tubuh memproduksi lendir serviks terbaik untuk mempersiapkan fase ovulasi.
Pada fase ini, cairan tersebut akan berwarna putih seperti putih telur dengan tekstur yang lebih lengket dari sebelumnya.
Peluang Moms untuk hamil saat melakukan hubungan seksual di fase ini adalah 2-3 kali lebih tinggi.
5. Setelah Ovulasi
Tipe 5: Pada fase ini Moms akan memproduksi lendir serviks lebih sedikit.
Tekstur cairan tersebut akan sedikit lengket dan berwarna agak putih (namun tidak pekat).
Biasanya saat akan menjelang jadwal menstruasi selanjutnya, vagina akan terasa lebih kering dan itu adalah hal yang normal.
Adanya 5 tahap perubahan lendir serviks untuk membantu mengecek masa subur.
Ini dapat menjadi pedoman Moms jika ingin menjalani kehamilan yang selama ini didambakan.
Baca Juga: Nyeri Saat Menstruasi? Konsumsi 5 Makanan yang Bisa Menenangkan Perut Ini!
Cara Mengecek Lendir Serviks
Ada beberapa cara untuk memeriksa perubahan lendir serviks.
Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan salah satu metode berikut ini ya, Moms.
1. Secara Manual
Cara manual ini terbilang cukup mudah untuk mengecek konsistensi dari lendir serviks.
Moms bisa mengeceknya dengan memasukkan satu atau dua jari bersih ke dalam bagian vagina, di dekat serviks.
Lepaskan jari Moms dan amati kekentalan sampel lendir serviks dengan memegang lendir di antara ibu jari dan jari telunjuk.
Ini sambil menekan jari-jari Moms, lalu perlahan-lahan pisahkan keduanya.
2. Gunakan Tisu Toilet
Bersihkan lubang vagina dengan tisu toilet yang bersih dan lembut.
Lakukan ini sebelum Moms buang air kecil atau menggunakan kamar kecil.
Perhatikan warna dan konsistensi lendir atau keluarnya cairan yang menempel pada tisu.
3. Periksa Pakaian Dalam atau Panty Liner
Moms juga bisa cek cairan ini pada pakaian dalam Moms atau panty liner yang Moms gunakan.
Namun, cara ini kurang dapat diandalkan karena cairan mungkin tidak terlihat terlalu jelas pada pakaian dalam yang berwarna.
4. Jangan Memeriksa Lendir Serviks Setelah Berhubungan Seks
Cairan yang keluar saat sedang merasakan gairah seksual sama sekali berbeda dengan dengan lendir serviks.
Memang, keduanya cukup sulit untuk dibedakan.
Karena itu, sebaiknya tidak memeriksanya saat setelah berhubungan seksual.
Baca Juga: 10 Makanan Berserat Tinggi untuk Program Hamil
Kapan Perempuan Berada pada Kondisi Paling Subur?
Lendir serviks yang muncul bisa jadi adalah sinyal yang baik untuk mengetahui kondisi masa subur paling tinggi.
Melansir Medical News Today, sel telur hanya hidup 12-24 jam setelah ovulasi.
Tetapi, sperma dapat hidup lebih lama, sering kali 3-5 hari dalam lendir serviks yang subur.
Artinya, bagi Moms yang ingin hamil, waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim adalah ketika sebelum ovulasi.
Karena sperma dapat hidup di saluran reproduksi selama beberapa hari dan dapat langsung membuahi sel telur.
Baca Juga: 10 Jenis Makanan Sehari-hari yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Lendir Serviks
Aktivitas atau kondisi tertentu dapat mengubah produksi lendir serviks secara alami.
Sehingga metode pengecekannya untuk mendeteksi masa subur ini menjadi kurang efektif.
Hal-hal yang dapat memengaruhi lendir serviks antara lain:
- Menyusui
- Pembedahan pada serviks
- Douching
- Menopause dini
- Menggunakan kontrasepsi hormonal baru-baru ini (termasuk pil pagi hari)
- Infeksi seksual menular
- Vaginitis
Perlu diketahui, metode cek lendir serviks sebagai acuan program hamil juga tidak cocok pada orang dengan tubuh yang tak menghasilkan banyak cairan.
Tak perlu ragu berkonsultasi dengan dokter, khususnya jika Moms ingin menjalani program hamil atau memiliki kecemasan terkait kondisi lendir serviks.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Serviks?
Kesehatan serviks adalah bagian penting dari sistem reproduksi perempuan.
Masalah kesehatan serviks dapat mempengaruhi kesuburan, kehamilan, dan bahkan dapat mengancam nyawa.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan serviks adalah langkah penting untuk memastikan kualitas hidup yang baik.
Berikut ini beberapa tipsnya:
1. Rutin Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
Pap Smear adalah tes sederhana yang dapat mendeteksi perubahan sel-sel serviks sebelum menjadi kanker atau kondisi pra-kanker lainnya.
Melakukan Pap Smear secara teratur dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan serviks dengan cepat.
2. Menghindari Kebiasaan Merokok
Menghindari merokok atau berhenti merokok sama sekali dapat membantu mengurangi risiko kanker serviks dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
3. Melakukan Aktivitas Seksual yang Aman
Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual dan berkomitmen pada pasangan yang setia dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV dan masalah kesehatan serviks lainnya.
4. Mendapatkan Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV direkomendasikan untuk perempuan sejak usia remaja.
Vaksin HPV dapat melindungi dari jenis-jenis HPV yang menyebabkan sebagian besar kanker serviks.
5. Menerapkan Pola Makan Sehat
Menerapkan pola makan yang sehat dengan makanan kaya vitamin dan mineral dapat membantu menjaga kesehatan serviks dan sistem kekebalan tubuh.
6. Olahraga Teratur
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke organ panggul, termasuk serviks.
Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan sel-sel serviks dan mencegah masalah kesehatan yang berhubungan dengan kestabilan hormonal.
Olahraga seperti yoga, berenang, atau berjalan kaki adalah pilihan yang bagus untuk menjaga kesehatan serviks.
Latihan-latihan ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, yang penting untuk kesehatan serviks.
Baca juga: 17 Manfaat Buah Maja untuk Kesehatan, Tertarik Coba?
7. Mengelola Stres dengan Baik
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan.
Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi HPV dan masalah kesehatan serviks.
Berbagai teknik seperti meditasi, olahraga, atau berbicara dengan teman dekat dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan serviks.
8. Penuhi Asupan Vitamin dan Mineral
Beberapa vitamin dan mineral baik untuk kesehatan serviks, seperti:
- Vitamin C. Vitamin C adalah antioksidan yang membantu melindungi sel-sel serviks dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Vitamin E. Vitamin E juga merupakan antioksidan yang penting untuk kesehatan sel-sel serviks dan sistem reproduksi.
- Beta-karoten. Beta-karoten berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan mukosa pada saluran reproduksi.
- Selenium. Mineral ini dapat membantu mencegah infeksi HPV dan menjaga kesehatan sel-sel serviks.
- Zinc. Zinc berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu proses perbaikan sel-sel serviks.
Kesehatan serviks adalah bagian penting dari kesehatan reproduksi perempuan.
Memahami faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan serviks sangatlah penting.
- https://www.healthline.com/health/womens-health/cervical-mucus#_noHeaderPrefixedContent
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3787999/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/323503
- https://flo.health/menstrual-cycle/health/vaginal-discharge/discharge-fluid-mucus
- https://www.plannedparenthood.org/blog/cervical-health-101-how-to-take-care-of-your-cervix
- https://www.verywellhealth.com/how-to-have-a-healthy-cervix-582022
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.