Berapa Banyak Garam yang Dibutuhkan Ibu Hamil?
Makanan olahan seperti keripik kentang, sup kaleng, sosis, bakso, dan makanan beku memiliki kandungan sodium tinggi yang mungkin sangat mengejutkan Mama. Sodium atau garam sendiri memiliki reputasi negatif di bidang kesehatan.
Wanita hamil dianjurkan membatasi takaran garam karena ada banyak cerita tentang berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkannya, terutama tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko preeklampsia.
Menurut dr. Lady Dhita Alfara, SpGK, M.Gizi, dokter spesialis gizi klinik, tidak ada makanan yang harus dipantang secara khusus bagi wanita hamil yang menderita preeklampsia. Namun, tetap pilih makanan sehat yang berasal dari bahan alami.
Dengan memperhatikan asupan makanan selama hamil, Mama tentu dapat menjaga takaran garam agar tetap terkontrol.
Apakah Manfaat Garam untuk Ibu Hamil?
Sodium ditambahkan ke dalam banyak makanan dan merupakan salah satu dari dua unsur (yang lain adalah klorin) untuk membuat garam meja (natrium klorida). Sodium adalah unsur kimia yang bekerja untuk mengatur kadar cairan, suhu, dan tingkat pH tubuh.
Berikut adalah manfaat garam untuk ibu hamil:
- Tanpa sodium yang cukup, otot, saraf, dan organ tidak akan berfungsi seperti seharusnya.
- Selama kehamilan, volume darah dan cairan tubuh meningkat dan sodium membantu menjaga keseimbangan.
- Yodium yang ditambahkan ke beberapa garam meja sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi.
- Kekurangan mineral penting ini selama kehamilan dapat menyebabkan lahir mati, keguguran, atau perkembangan otak abnormal yang mengakibatkan cacat intelektual.
Berapa Banyak Takaran Garam untuk Ibu Hamil?
Menurut pedoman diet untuk warga Amerika yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian (USDA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), rekomendasi takaran garam untuk ibu hamil adalah sekitar satu sendok teh sehari (6 gram) garam atau 2.400 miligram (mg) natrium. Namun, untuk wanita hamil dengan hipertensi sebaiknya mengurangi takaran garam hingga 1.500 mg sehari.
Apakah Risiko Konsumsi Terlalu Banyak Garam?
Pembengkakan wajah, tangan, kaki, pergelangan kaki, dan kaki yang disebut edema merupakan gejala kehamilan yang sangat umum. Terlalu banyak garam dalam makanan Mama akan memicu edema makin tak terkendali.
Konsumsi natrium berlebihan secara teratur menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah yang dipompa melalui pembuluh darah dan arteri. Aktivitas ini memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras dari seharusnya, sehingga menimbulkan tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, kanker perut, osteoporosis, dan banyak lagi.
Tips Mengurangi Takaran Garam untuk Ibu Hamil
Beberapa tips berikut ini bisa membantu mengurangi takaran garam untuk ibu hamil:
- Memasak sendiri. Makanan yang dimasak di rumah mengandung garam lebih sedikit daripada makanan olahan atau makanan siap saji di restoran.
- Hemat garam. Saat memasak, batasi takaran garam yang Mama gunakan. Mama bisa menggunakan rempah-rempah, lemon, jahe, atau bumbu bebas garam lainnya.
- Pilih makanan segar daripada siap saji. Pilihlah buah, sayuran, atau yogurt rendah lemak untuk makanan ringan dan bukan makanan bersodium tinggi seperti keripik, roti, dan kue.
- Baca label. Ingat, bahkan makanan yang tidak terasa asin bisa mengandung sodium. Luangkan waktu untuk memeriksa label nutrisi untuk melihat seberapa banyak takaran garam dalam produk.
Baca juga: Kiat Tepat Mengolah Makanan Bumil
Bagaimana cara Mama mengontrol takaran garam selama kehamilan?
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.