Biografi Singkat KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Organisasi NU!
Hasyim Asy'ari adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah keagamaan Indonesia yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di tanah air.
Lahir pada tanggal 14 Februari 1871 di Tambakrejo, Jombang, Jawa Timur. Ia merupakan putra ketiga dari sebelas bersaudara, dari pasangan K.H. Asy'ari.
Biografi singkat Hasyim Asy'ari tidak hanya mencerminkan kehidupan pribadinya, tetapi juga jejaknya dalam perjuangan untuk mempertahankan Islam dalam budaya dan masyarakat Indonesia.
Hasyim Asy'ari merupakan pendiri dan pemimpin pertama Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926.
Selama hidupnya, Hasyim Asy'ari juga aktif dalam perdebatan intelektual tentang Islam dan budaya di Indonesia.
Ingin mengenal sosoknya lebih jauh? Simak artikel ini hingga akhir, yuk Moms!
Baca Juga: Biografi Raja Ali Haji, Sastrawan dan Ulama dari Melayu
Kehidupan Awal KH Hasyim Asy'ari
KH Hasyim Asy'ari lahir di Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 14 Februari 1871.
Ia merupakan putra ketiga dari 11 bersaudara dari pasangan Kiai Asy'ari (pendiri Pesantren Keras, Jombang) dan Nyai Halimah.
Hasyim Asy'ari tumbuh dalam lingkungan religius yang kental. Sejak kecil, ia belajar agama dari ayah dan kakeknya.
Pada usia 15 tahun, ia mulai mengembara mencari ilmu ke berbagai pesantren di Jawa, seperti Wonokoyo Probolinggo, Langitan Tuban, Kademangan Bangkalan Madura, dan Trenggilis Surabaya.
Pada tahun 1891, Hasyim Asy'ari berangkat haji ke Makkah. Di sana, ia belajar dari ulama terkemuka seperti Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi dan Syekh Mahfuz at-Tarmasi.
Ia fokus mempelajari ilmu fikih, tafsir, hadis, dan tasawuf.
Setelah pulang dari Makkah, Hasyim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebuireng pada tahun 1899.
Pesantren ini berkembang pesat dan menjadi salah satu pesantren terbesar di Jawa.
Ia juga mengajarkan berbagai ilmu agama di Tebuireng, termasuk fikih, tafsir, hadis, dan tasawuf. Ia juga menerima murid dari berbagai daerah, bahkan dari luar Jawa.
Hasyim Asy'ari dikenal dengan kecerdasan, ketekunan, dan kesederhanaan.
Ia memiliki komitmen kuat pada ajaran Islam, tradisi pesantren, dan juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan akhlak mulia.
Baca Juga: Biografi Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah yang Berjasa
Peran dalam Pendirian Nadhatul Ulama
Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 oleh K.H. Hasyim Asy'ari dan sejumlah ulama terkemuka lainnya.
Pendirian NU tidak semata-mata karena inovasi, tetapi juga sebagai respons terhadap kondisi genting pada masa itu.
Di Timur Tengah, sistem khalifah telah dihapus oleh Republik Turki Modern, sementara di Arab Saudi, paham Salafisme sedang berkembang dengan sangat kuat.
Pentingnya mendirikan sebuah wadah untuk melindungi kelestarian Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja sangat ditekankan oleh ulama di Arab Saudi.
Mereka mengirimkan pesan kepada K.H. Hasyim Asy’ari dan dua ulama terkemuka di Indonesia, yang memberikan restu dan dukungan untuk pendirian NU.
Setelah mendapatkan restu dari Syaikhona Kholil, K.H. Hasyim Asy'ari dan ulama lainnya meresmikan berdirinya NU pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya.
Pendirian NU menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
Organisasi ini tidak hanya berfokus pada pemeliharaan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, tetapi juga berperan dalam perkembangan pendidikan, budaya, dan sosial Islam di tanah air.
K.H. Hasyim Asy'ari dan ulama lainnya melalui NU menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat Islam yang menghormati keberagaman dan mewarisi tradisi Islam moderat.
Baca Juga: Biografi Nyi Ageng Serang, Pahlawan Cerdas dan Bijaksana
Pemikiran-Pemikiran KH Hasyim Asy'ari
KH Hasyim Asy'ari, selain dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan pelopor Resolusi Jihad, juga seorang pemikir Islam yang berpengaruh.
Pemikirannya mencakup berbagai bidang, mulai dari teologi, pendidikan, hingga sosial-politik. Berikut beberapa poin penting pemikiran beliau:
Teologi:
- Konsep Tauhid
Kiai Hasyim membagi pemahaman tauhid dalam tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah pujian terhadap keesaan Tuhan, dimiliki oleh orang awam.
Tingkat kedua meliputi pengetahuan dan pengertian mengenai keesaan Tuhan, dimiliki oleh ulama.
Tingkat ketiga tumbuh dari perasaan terdalam mengenai hakim agung, dan hal ini dimiliki oleh para Sufi.
- Ahlussunnah wal Jama'ah
Beliau menekankan pentingnya mengikuti ajaran Islam sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan tabi'in (generasi setelah sahabat).
- Tasawuf
Kiai Hasyim juga menekankan pentingnya tasawuf untuk memurnikan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga: 9 Contoh Buku Biografi Tokoh Indonesia yang Menginspirasi
Pendidikan
- Komprehensif
Kiai Hasyim Asy'ari memandang pendidikan Islam harus komprehensif, mencakup ilmu agama dan ilmu umum.
Ini tercermin dalam kurikulum yang diterapkan di Pesantren Tebuireng yang didirikannya.
- Tawassuth
Beliau menekankan pentingnya sikap tawassuth (moderat) dalam pendidikan, yaitu mengambil jalan tengah antara keekstreman dan kelalaian.
- Pendidikan Islam
KH Hasyim Asy'ari sangat mementingkan pendidikan Islam.
Beliau mendirikan Pesantren Tebuireng yang menjadi salah satu pesantren terbesar dan terkemuka di Indonesia.
Pemikiran beliau dalam pendidikan Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum.
Baca Juga: Biografi Gatot Soebroto, Pahlawan Pembela Rakyat Kecil
Wafatnya KH Hasyim Asy'ari
KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947, di Jombang, Jawa Timur.
Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi umat Islam Indonesia. Beliau dimakamkan di kompleks Pesantren Tebuireng, yang didirikannya sendiri.
Penyebab wafatnya KH Hasyim Asy'ari tidak diketahui secara pasti. Beberapa sumber menyebutkan beliau mengalami sakit yang cukup lama sebelum meninggal.
Upacara pemakaman KH Hasyim Asy'ari dihadiri oleh ribuan orang.
Para kiai, santri, dan masyarakat dari berbagai daerah berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ulama besar yang sangat dihormati tersebut.
Pemakaman beliau menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) dan umat Islam Indonesia.
Wafatnya KH Hasyim Asy'ari tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga menjadi pengingat tentang jasa-jasa beliau bagi bangsa dan agama.
Demikian itulah biografi singkat KH Hasyim Asy'ari yang bisa Moms ceritakan pada Si Kecil.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Hasyim_Asy%27ari
- https://jatim.nu.or.id/tokoh/menilik-profil-kh-m-hasyim-asy-ari-sang-pendiri-nahdlatul-ulama-iNvlo
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.