Bisakah Anak-anak Terkena Kolesterol?
Bisakah Si Kecil mengidap penyakit parah seperti kolesterol? Jawabannya, bisa saja, Moms. Berdasarkan MedlinePlus, kolesterol seperti lemak ditemukan di semua sel dalam tubuh dan juga terdapat dalam beberapa jenis makanan seperti daging dan produk susu.
Si Kecil pun bisa memiliki kolesterol yang tinggi, lho. Apalagi bagi anak di usia 10 tahun. Ia memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit arteri koroner dan penyakit jantung lainnya.
Penyakit Kolesterol pada Anak
Apa yang menyebabkan kolesterol pada anak? Simak di bawah ini faktor-faktor penyebab anak-anak terkena kolesterol ya, Moms.
1. Gaya hidup
Foto: unsplash.com
Official Journal of the American Academy of Pediatrics menyebutkan gaya hidup berhubungan erat dengan tingkat risiko anak-anak terkena kolesterol.
Moms bisa mengubah gaya hidup Si Kecil dengan tidak membiarkannya jajan sembarangan, secepat mungkin mengidentifikasi dan mengobati anak-anak yang berisiko paling tinggi mengidap kolesterol, ternyata bisa mencegah penyakit yang lebih parah di masa depan.
Pada dasarnya, penyakit jantung koroner di masa depan disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol pada masa kanak-kanak yang tidak diketahui.
Bukti epidemiologis dan eksperimental yang jelas menunjukkan bahwa risiko tersebut signifikan. Namun, perubahan gaya hidup dengan lebih banyak bergerak dan mengurangi jajan sembarangan dapat berpotensi untuk mengurangi risiko anak-anak terkena kolesterol.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi? Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari
2. Tidak Menerapkan Pola Hidup Sehat
Foto: freepik.com
Tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak juga dianjurkan untuk memiliki pola makan yang sesuai dengan diet sehat dengan menambahkan sayur, buah serta susu ke dalam daftar makanan hariannya.
Aha Journals merincikan dalam kesimpulan penelitiannya bahwa anak kerap kali meniru pola konsumsi orang tuanya sehingga jika orang tua juga tidak menjaga diet makanannya, maka tinggi juga potensi anak akan mengalami risiko kesehatan.
3. Kegemukan
Foto: freepik.com
Secara kasat mata, tidak ada pertanda atau gejala pada anak-anak yang memiliki kolesterol tinggi sampai ia mengidap penyakit parah. Umumnya, Moms harus melakukan tes darah untuk mengukur kadar kolesterol baik HDL dan LDL Si Kecil.
Faktor makanan seperti banyak mengkonsumsi makanan junk food, jajan sembarangan atau mengonsumsi daging merah dan olahan, berkontribusi besar dapat menyebabkan kegemukan pada anak apalagi jika tidak dibarengi oleh olahraga yang teratur.
Baca Juga: Apa Dampak Kolesterol Tinggi Pada Anak?
4. Faktor Genetik
Foto: unsplash.com
Moms, faktor genetik di mana ada salah satu orang tua anak yang mengidap kolesterol tinggi bisa juga menurun kepada anak, lho. Hal ini dapat diperparah dengan penyakit bawaan seperti jantung dan diabetes yang juga kemungkinan besar dapat menurun kepada anak.
Beberapa penyakit bawaan atau turunan seperti diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid tertentu, juga dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada anak-anak.
Maka, sejak dini disarankan untuk mulai mendeteksi penyakit yang berpotensi diidap oleh Si Kecil. Periksakan anak ke dokter untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya akan timbul di masa yang akan datang.
5. Kurang Aktif
Foto: freepik.com
Kurangnya gerak tidak hanya berbahaya bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak, Moms. Untuk itu, lebih aktif bergerak adalah pengobatan utama untuk kolesterol tinggi pada anak-anak dan remaja.
Menjadi lebih aktif dalam hal ini adalah berolahraga secara teratur. Moms bisa mengajak Si Kecil untuk berolahraga di sore hari atau di akhir pekan, daripada menghabiskan waktu untuk duduk menonton televisi atau bermain dengan gadget-nya.
Akan lebih mudah bagi anak untuk menekuninya jika Moms pun terlibat di dalamnya. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan Moms dan seluruh keluarga.
Baca Juga: Yuk Konsumsi 6 Jenis Makanan Penurun Kolesterol Ini
6. Usahakan Deteksi Lebih Awal
Foto: freepik.com
Rekomendasi umum tes pertama kolesterol harus berada di antara usia 9 hingga 11 tahun. Anak-anak harus menjalani tes lagi tiap 5 tahun sekali. Beberapa anak bisa menjalani tes sejak usia 2 tahun jika memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol darah tinggi, serangan jantung, atau stroke.
Bagi Si Kecil yang paling tidak berumur 10 tahun, ia tidak harusnya memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi dari 190 mg / dL.
Jadi, bisakah anak-anak terkena kolesterol? Bisa, Moms, apalagi jika ada riwayat turunan atau tidak menjaga pola hidup sehat. Maka, terapkan pola hidup sehat sejak dini dan ajak anak untuk mengenal penyakit kolesterol sehingga ia sudah bisa waspada.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.