Bisakah Menghitung Masa Subur Saat Haid Tidak Teratur?
Moms, banyak pasangan yang ingin sekali punya anak. Dan, untuk merealisasikannya, mereka mencoba mencari tahu kapan masa suburnya datang.
Biasanya, perempuan dengan jadwal haid teratur, bisa dengan mudah mengetahui masa suburnya. Permasalahannya, bagaimana dengan perempuan yang haidnya tidak teratur?
Sebelum Moms merasa bahwa haidnya tidak teratur, sebaiknya coba dulu membuat catatan siklus menstruasi sendiri.
"Saya pikir itu baik bagi wanita untuk mengetahui bagaimana fungsi tubuh mereka," ujar Lois McGuire, seorang praktisi perawat kesehatan wanita dan instruktur dalam kebidanan dan kandungan di Mayo Clinic.
Memang, batas normal siklus haid terjadi antara 21-35 hari. Dan rata-rata plus minusnya berjarak dua hari.
Namun, ada yang siklus haidnya lebih panjang atau lebih pendek. Sepintas memang terlihat tidak teratur. Namun, dengan membuat catatan dalam waktu panjang, semisal 6-8 bulan, kita jadi bisa mengetahui siklus haid yang berlangsung.
"Kebanyakan wanita tidak mendapatkan menstruasi pada hari yang sama di bulan itu. Jadi, masalah siklus berubah itu normal-normal saja," tambah Mary Rosser, asisten profesor dan dokter yang menangani kebidanan dan ginekologi di Montefiore Medical Center di Bronx, New York.
Lantas, seperti apa cara menghitung masa subur saat haid tak teratur? Simak informasinya di bawah ini!
Baca juga: Stres di Masa Kanak-Kanak Ternyata Bisa Pengaruhi Kesuburan Perempuan
Menghitung Masa Subur pada Siklus Haid Tidak Teratur
Foto: freepik.com
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan masa subur pada siklus haid tidak teratur, yaitu:
- Menentukan awal masa subur. Caranya, dengan mencari siklus haid tersingkat, dikurangi 18.
- Menentukan akhir masa subur. Caranya, mencari siklus haid terpanjang, dan dikurangi 11.
Biasanya, cara ini cukup efektif menentukan masa subur pada wanita dengan haid tidak teratur.
Tanda-Tanda Masa Subur
Selain mengandalkan hitungan di atas, Moms juga dapat mengamati tanda-tanda yang dialami saat masa subur. Berikut beberapa di antaranya:
- Perubahan tekstur dan warna lendir
Foto: checkpregnancy.com
Setiap bulan, perempuan akan mengeluarkan lendir serviks yang menyerupai keputihan.
Saat masa subur berlangsung, produksi lendir serviks bertambah dan teksturnya pun berubah.
Hal ini merupakan reaksi tubuh akibat hormon estrogen meningkat di dalam tubuh.
Lendir masa subur ini biasanya jernih, bening, licin, serta mulur. Konsistensinya mirip putih telur, dan bila diregangkan dengan dua jari lendir ini tidak mudah putus.
Baca juga: 9 Makanan Sehat Untuk Mencegah Kanker Serviks
- Peningkatan Suhu tubuh
Foto: freepik.com
Perempuan cenderung mengalami peningkatan suhu tubuh saat memasuki masa subur. Suhu ini biasa disebut dengan suhu basal.
Setiap perempuan punya suhu basal yang berbeda-beda. Cara mengetahuinya adalah mengukur temperatur tubuh di saat hari biasa, dan di saat waktu sebelum menstruasi.
Saat suhu badan tertinggi di beberapa hari dalam satu bulan, maka di situlah Moms sedang mengalami masa subur.
Baca Juga: Berapa Suhu Terbaik untuk Tidur Nyenyak?
Itulah cara menghitung masa subur saat haid tak teratur. Ternyata tidak sulit, bukan?
(RYO/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.